Alasan Orang Melakukan Operasi Plastik

in #life5 years ago

image


Source

Sahabat Steemian....

Saat ini tren dalam melakukan transformasi secara fisik, menjadi tidak asing lagi bagi kalangan pesohor, maupun masyarakat . tidak hanya terjadi di kalangan wanita saja, namun hal ini juga terus terjadi di kaum laki-laki. Dari mulai transformasi secara perawatan, bahkan dengan cara yang ekstrim pun untuk mendapatkan kondisi fisik yang di inginkan. Bisa dengan cara menyuntikan zat, atau benda asing tertentu kedalam tubuh. Mengambil bagian dari tubuh, bahkan menambah bagian tubuh tersebut, menjadi tidak sama lagi. Lantas, apa sebenarnya yang membuat pesohor atau masyarakat, melakukan transformasi pada dirinya ? Menurut saya, yang jelas tuntutan daripada pekerjaan, bagaimana kepribadian yang bersangkutan. Kalau misalkan kecerdasan emosinya baik, dia pasti memahami bahwa di akui bukan karena fisiknya, di akui pasti karena prestasinya. Kalau misalnya dia di tuntut dari kecil untuk selalu berpenampilan sempurna, katakanlah orang tuanya yang perfeksionis. Maka cenderung anaknya besar itu menjadi anak yang selalu akan tidak ada pernah ada puasnya terhadap dirinya sendiri. Kalau misalkan kurang penerimaan diri, artinya dia tidak di ajarkan untuk menerima dirinya secara spiritual, tidak di ajarkan bahwa manusia ciptaan Tuhan yang sempurna, maka dia akan melakukan hal yang sama. Berjuta cara akan dia lakukan untuk dapat perubahan yang lebih. Tidak hanya dari fisik, tapi dari penampilan dia juga akan memilih yang selalu menarik perhatian orang. Bahkan termasuk di sini bolak-balik menayangkan foto dirinya, atau tayangan-tayangan dirinya di media sosial, yang fokus foto narsis itu sendiri. Berbagai faktor, mulai dari pendidikan yang di terima dari usia dini, hingga tuntutan pekerjaan, jadi alasan bagi orang-orang yang merasa tidak puas dengan kondisinya saat ini, melakukan transfoemasi. Perubahan yang di lakukan secara instan, di percaya dapat meningkatkan rasa puas, dan bangga pada seseorang dalam waktu yang singkat. Tentunya semua itu rata-rata tidak bisa di dapatkan dengan biaya yang sedikit, dan juga tanpa efek secara terus menerus. Namun, rasa ketidakpuasan dalam diri, mendorong seseorang melakukan hal tersebut. Lantas, apakah ketidakpuasan seseorang dalam melakukan transformasi, termasuk gangguan psikologis ? Kalau gejala gangguan psikologis, saya menyebutnya bukan gangguan psikologis. Tapi mereka ketidakmatangan secara emosi. Jadi, dia pada saat marah, menerima kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Masa kecilkan di lecehkan, tidak di hargai, tidak ada penerimaan dirinya. Nah, ini tidak mampu di kelola dengan baik, karena bentuknya adalah selalu instan. Dari kecil selalu di latih yang instan, misalnya kalau mau bahagia yang instan, dengan cara menggunakan aspek lain. Contoh, jadi nggak di ajarkan untuk mandiri, belajar untuk masalah dia merasa nyaman, atau merasa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Anak kecil belajar jalan, tiba-tiba jatuh, orang tuanya akan memukul. Jadi, dia akan selalu mencari sumber lain untuk menjadi kambing hitamnya. Akhirnya dia butuh masukan dari luar untuk membuat dia bahagia, dengan cara mengoperasi plastik, dengan cara menyakiti diri semdiri, dengan cara mewarna-warnai katakanlah. Maka dari itu dia mendapatkan stimulus bahwa dia happy dengan kondisi itu. Jadi, dia menjatuhkan stimulasi dari lingkungan. Kecuali memang tuntutan pekerjaan, misalnya dia artis, harus nyanyi, yang penting ijo. Oke, balik lagi, gitukan. Tapi rambut masih bisa di warna-warnain, memang membuat dirinya harus jadi presenter, harus beda, harus nyentrik. Makanya banyak artis yang bolak-balik warnain rambut. Tapi kalau bolak-balik merubah wajah, itu sudah mengalami ketidakmatangan emosi secara serius. Tidak hanya dari perubahan warna rambut, saat ini sudah banyak perubahan yang di lakukan secara ekstrem. Seperti salah salah satunya suntik payudara, pengambilan tulang rusuk untuk mendapatkan pinggang yang kecil. Merubah struktur muka, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang terbilang berlebihan, dan bersifat permanen. Dan itu berarti harus di lakukan berkala, dan terus menerus. Kerap kali hal ini selaras dengan setingkat ketidakpuasan seseorang akan dirinya. Semakin orang tersebut melakukan operasi, maka akan terus berkelanjutan ketidak percayaan diri akan tubuhnya kembali ke bentuk aslinya lah yang menjadi pemicu hal ini. Lalu, apa saja yang bisa di lakukan untuk merubah situasi orang yang ingin merubah transformasi secara ekstrem tersebut ? Ternyata hal-hal yang di lakukan dan di cari adalah kebutuhan akan rasa cinta dan kasih sayang dari keluarga. Cara-Cara yang dapat di lakukan, bisa dari meyakinkan dirinya untuk menerima dirinya apa adanya. Merubah mindset agar dirinya memiliki kepuasan terhadap apa yang dia miliki. Serta memberikan apresiasi terhadap apa yang ia lakukan. Bukan hanya secara fisik, tapi juga dari segi prestasi.

Salam Steemian Indonesia 💫

~Keep writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Banyak artis yang lakukan bedah plastik

Thanks infonya gan

Sama-sama, bang 😊

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64498.18
ETH 3079.08
USDT 1.00
SBD 3.86