Bahaya Mengkonsumsi Narkoba# Jangan Coba-Coba

in #life6 years ago (edited)

Sabu merupakan jenis narkoba populer di Indonesia. Sayangnya, belum banyak yang mengerti dengan resiko penyalahgunaan sabu-sabu. bahwa sabu membuat penggunanya senang, dan euforia sesaat, perilaku pengguna sabu jadi abnormal, dan mudah tersinggung, tidak nafsu makan, dan sering berhalusinasi. Berikut coba saya jelaskan lebih rinci, apa itu sabu-sabu, dan bahayanya.

Ya, sabu-sabu atau yang dikenal juga Metamphetamin biasanya berbentuk serbuk kristal ya ? Karena bentuknya yang bening seperti kaca. Senyawa kimia ini, pertamakali ditemukan di Jerman, pada tahun 1887. Lalu dikembangkan di Jepang pada awal abad ke 20, atau tepatnya tahun 1919.


image
Source

Metamphetamin banyak digunakan saat perang, untuk memunculkan keberanian, dan rasa percaya diri, dan juga penghilang rasa sakit. Diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 90_an. Ya sabu-sabu, atau metamphetamin umumnya berbentuk serbuk, yang digunakan dengan cara dihirup, dengan cara dilarutkan, lalu disuntik ketubuh pemakai.

Dan sabu-sabu bekerja sebagai stimultan saraf, dengan mengeluarkan dopamin, atau rasa bahagia dan senang. Nah orang yang sedang terpengaruh efek sabu, biasanya sangat aktif. Jantung berdebar, dan biasanya tidak tidur hingga berhari-hari. Ya penyalahgunaan, atau penggunaan sabu dalam jangka panjang, beresiko pada kerusakan permanen otak, serta organ tubuh lain, seperti hati, ginjal, serta paru-paru. Dan sabu sangat rentan terinfeksi virus HIV, dan juga hepatitis B dan C. Karena penggunaan jarum suntik. Dosis berlebihan sabu, juga bisa menyebabkan kejang dan kematian.

Sementara ibu hamil yang mengkonsumsi sabu, zat narkotikanya bisa termakan oleh bayi. Baik lewat plasenta selama hamil, atau melalui ASI. Efek samping yang dikonsumsi ibu hamil adalah, bisa menyebabkan daya tahan tubuh bayi yang lahir lemah. Ibu hamil akan mewariskan candunya pada janin, dan bayi yang meminum ASI dari ibunya. Yang mengkonsumsi sabu, bisa membuat bayi positif narkoba, kasus ini pernah terjadi di Palangkaraya.


image
Source

Dari bayi, kita beranjak ke anak-anak dan remaja. Kemudian juga lingkungan anak, ini yang harus diperhatikan. Karena lingkungan anak ini sangat rentan terhadap pengaruh narkoba, hingga kini penyebaran narkoba sulit di cegah. Bahkan parahnya penyebaran narkoba ini sudah merambah kekalangan anak dan remaja, usia sekolah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh narkoba, saya akan mengupasnya lebih rinci.

Pengertian Anak Berdasarkan Usia

  • Pengertian anak sendiri, ada beberapa definisi. Secara hukum dikatakan anak, ada yang 8 sampai 18 tahun, atau belum menikah, itu secara hukum.

  • kemudian oleh Mahkamah Konstitusi (MK), ada pengecualian, 12 sampai 13 tahun, baru bisa dikenakan satu tuntutan.

  • Sedangkan dari psikologis adalah, ketika mereka sudah mulai tertutup, kesadaran moral sudah mengerti mana yang benar, mana yang salah. Itu sekitar umur anak-anak kelas 6 SD, biasanya itu sudah mulai bisa, mulai tumbuh satu tanggung jawab, sampai dengan mereka sekitar 18 tahunan.

Sebagai Bentuk Pelarian Anak

  • Sebetulnya kalau kita bilang, narkoba inikan adalah suatu bentuk pelarian. Jadi mereka mencari suatu ketenangan, mereka mencari suatu bentuk pengakuan diri. Usia remaja, kan sangat kental unsur pencarian suatu pengakuan diri, pengakuan konsep diri identitas. Apabila mereka merasa tidak dihargai dirumah, dianggap sebagai tidak berguna, atau tidak punya satu teman. Maka mereka akan berusaha untuk mencari identitas diri dengan menggunakan narkoba, agar dianggap hebat misalnya. Anak-anak yang seperti ini memang, akhirnya menjadikan narkoba ini sebagai suatu bentuk pelarian.

Dipicu Oleh "Peer Pressure" Dan Coba-Coba

  • Kadang-Kadang ada juga unsur "Peer Pressure", atau tekanan dari group. Dianggap nggak keren loe ❗ kalau nggak ngerokok, misalnya seperti itu. Atau ada jenis baru nih, udah coba belum, kalau nggak nyimeng, bukan geng kita, dan sebagainya. Jadi mereka untuk bisa bisa diterima, mereka kemudian mengkonformasikan sikap yang semula mereka tidak sukai terhadap narkoba, menjadi, "Ya udah deh, cuma coba-coba". Usia remaja juga rentan, mereka juga coba-coba, jadi satu pembuktian, beranggapan bahwa sekali dua kali kan tidak apa-apa. Nanti kalau tidak mencoba dianggapnya kuper, nggak pernah tau, nggak punya pengalaman. Jadi hal-hal semacam ini memang rentan untuk timbulnya, jalan masuk bagi godaan narkoba, pada usia remaja.

Dampak Narkoba Bagi Anak

  • Jadi dampak narkoba sebetulnya ada, secara garis besar, kita bisa bilang ada 3 macam :

  • Yang pertama adalah secara medis ya ? Secara medis kesehatan, tentu saja penggunanya akan menjadi seseorang yang rusak sistem sarafnya, rusak organ-organnya. Dan kemudian, apabila sampai bertahap pada yang lebih mematikan. bisa overdosis, atau keracunan.

  • Yang kedua dari segi psikologis. Pengguna biasanya menjadi berubah, pola pikir tidak lagi bisa rasional. Dia akan menggunakan segala macam cara, untuk mendapatkan zat tersebut. Yang tadinya tidak mencuri, jadi mencuri, membunuh bahkan ya ? Merampok dan sebagainya. Jadi tidak bisa berpikir secara rasional. Dia juga jadi lebih gelisah, lebih paranoid, cemas, merasa dikejar-kejar, atau merasa tidak percaya pada sekitarnya. Bahkan juga muncul pada tahap tertentu, bisa timbul gejala seperti orang psikosis. Jadi mulai tidak ada kesadaran terhadap sekitar, nggan untuk membersihkan diri, tidak mau bergaul dan sebagainya.

  • Kemudian yang ketiga. Tentu buat negara ya ? Negara kita jadi kehilangan satu generasi, yang sebetulnya bisa membangun masa depan. Peran keluarga memang memegang fungsi yang sangat penting bagi anak, namun bagaimanakah kita bersikap bila mendapati anak, dan remaja yang terkena narkoba ? Kalau kita melihat ada anggota keluarga, atau kerabat kita yang terkena narkoba, nomor satulah kita beri support, atau dukungan. Pertama mungkin, dia butuh bantuan secara medis. Barangkali dia perlu suatu bentuk detoksifikasi, ataupun rehabilitasi.


    image
    Source

  • Langkah berikutnya adalah pendampingan secara psikologis. Jadi dia jangan ditinggalkan, jangan dia dianggap sebagai suatu musuh, atau dianggap sebagai hal yang memalukan, atau aib. Tapi ditolong, antarkan, dibantu, agar dia kembali kepada keadaan yang sebelumnya. Karena dalam keadaan yang seperti ini, dia membutuhkan suatu pendampingan psikologis juga. Misalkan dengan membuat satu rasa percaya diri, yang lebih baik dari sebelumnya, tanpa menggunakan narkoba. Dibuat suatu introver supaya dia merasa nyaman. Ada group terapi, ada group famili, kemudian ada juga yang disebut dengan, bagaimana dia bisa terapi hobi. Melakukan hobi yang dia suka, ekspresi dia punya rasa seni. Terapi-terapi seperti ini sangat dibutuhkan oleh mereka, baik secara medis, maupun secara sosial, jadi juga ditemani.

Setelah selesai dari mereka menghadapi suatu pengobatan, jangan dibiarkan kembali pada lingkungan yang lama. Jadi secara sosial juga dijaga, agar mereka terhindarkan dari kembali pada kebiasaan lama.

Itu dia kalau kita, berbicara soal narkoba, dan perkembangannya terhadap anak-anak. penyebarannya terhadap anak-anak sekarang sudah semakin berbahaya. Karena jenis narkoba yang dulu, mungkin kita sebagai orang tua awam misalnya. Kita orang tua awam tau bentuknya, kalau sekarang sudah semakin gila banget. Ada yang namanya embi-embi, itu sangat berbahaya, karena bentuknya serbuk. Satu gram itu, dicampur dengan air mineral. Itu untuk dosis 18 orang bisa langsung fly Itu nggak kelihatan, apalagi kalau kita misalnya, kita cuma dibawa dibotol air putih mineral biasakan, kan nggak tau apaan itu. Ternyata ada narkobanya, itu harus diwaspadai juga.

Demikianlah postingan saya hari ini, moga-moga bisa menginspirasi, dan ada manfa'at yang didapat. Terimakasih untuk anda yang telah mengikuti tulisan ini sampai selesai. Ambil makna positifnya, buang jauh-jauh yang negatifnya. Sampai jumpa lagi dikesempatan berikutnya, IsyaAllah.

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Buenos día excelente post.saludos desde Venezuela

Coin Marketplace

STEEM 0.33
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66530.34
ETH 3251.57
USDT 1.00
SBD 4.36