[DILEMA PERNIKAHAN] Menikah Bukan Perkara Main-Main

midiagam (70)in #life • 6 years ago (edited)

Sahabat Steemian dimanapun anda berada, senang sekali pada kesempatan kali ini saya dapat kembali bersama-sama dengan anda. Jadi tema kali ini saya akan membahas tentang mempersiapkan kehidupan pernikahan. Jadi banyak pertanyaan yang mampir ketelinga saya, mereka sudah meniti karir, tapi mereka itu galau, khususnya kalau ditanya masalah pernikahan.

Source

Tentu pada kesempatan ini saya akan berbagi. Saya pernah punya pengalaman, maksud saya belajar dari cerita pengalaman saya yang telah menikah khususnya bagaimana, pasangan yang ingin menjalani kehidupan pernikahan, tapi tanpa kehilangan karir/pekerjaannya.

Kenapa sih, banyak orang awal itu takut menikah ? Biasanya ada beberapa alasan klasik, kalau pria khususnya, mereka takut menikah itu karena, banyak yang berkata, saya masih terlalu muda, atau saya ini masih belum siap, takut kehilangan kebebasan. Nah, biasanya ini juga dilema, yang dihinggapi kaum pria.

Atau saya ini khawatir, tidak bisa lagi berteman secara bebas dengan lawan jenis, karena takut pasangan saya cemburu dan sebagainya. Atau nanti takut, tidak bisa lagi memiliki kebebasan kemanapun, karena pernikahan itu sama dengan keterikatan, itu sama dengan kehilangan kebebasan, dan sebagai-sebagainya.

Banyak sekali pasangan-pasangan yang memiliki ketakutan seperti itu. Nah, saya juga memiliki perasaan yang sama, tetapi saya cuma mau berbagi, dari pengalaman hidup teman, yang mereka ceritakan kesaya. Mungkin saat ini anda sedang berpacaran, atau anda memiliki pasangan yang mungkin saat ini, sedang bersama-sama dengan anda, ntah itu sejauh mana hubungan pacaran anda, itu semua kembali kepada diri anda. Tetapi saya cuma mau berbagi, bahwa sebetulnya kalau ingin memiliki karir yang baik, kita harus memiliki pasangan yang mendukung.

Karena tanpa pasangan yang mendukung, mungkin karir kita itu kurang sempurna. Jadi ini harus kita renungkan, dan pikirkan. Banyak orang berpikir,"Owh sebaiknya menikah dulu, karena dengan kita menikah, otomatis nanti karirnya terbangun". Saya sering mendengar kata-kata seperti itu, sebaiknya menikah dulu, yang penting punya pasangan dulu, supaya suatu saat nanti, pasti jalan dan kerirnya terbentuk dengan sendirinya.

Tidak salah sih kata-kata seperti ini. Tapi anda harus tau satu kalimat, bahwa sesuatu yang anda lakukan dengan persiapan hasilnya akan lebih baik, dibandingkan dengan tanpa persiapan. Saya percaya segala sesuatu yang dikalau dipersiapkan, hasilnya jauh lebih baik, dibandingkan tanpa persiapan maksud saya.

Source

Sebagai contoh, kalau anda hari ini mau ujuan saja, UNAS contohnya (Ujian Nasional). Anda ujian tanpa belajar, tanpa persiapan, hasilnya pasti tidak lebih baik, daripada kalau anda mempersiapkan dengan baik. Begitu juga kalau anda mau keuar kota, jauh lebih baik kalau anda mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, dibandingkan anda pergi tanpa persiapan. Nanti setelah anda sampai diluar kota, anda baru bingung, ketinggalan ini, ketinggalan itu, kurang ini, kurang itu, dan sebagainya.

Begitu juga dengan dunia pernikahan, saya percaya kalau pernikahan itu tanpa persiapan, hasilnya itu pasti jauh lebih berantakan, dibandingkan dengan mereka yang punya persiapan. Nah, sebagai contoh saya disini melihat di detik.news ditahun 2010, ada kasus yang cukup mencengangkan, yaitu banyak pasangan-pasangan pernikahan dari tahun 2005 sampai tahun 2010, kasus perceraian itu meningkat 10% setiap tahunnya, Waoww ! Ini angka cukup tragis menurut saya.

Karena di Mahkamah Agung, atau bagian pengadilan tinggi, ditahun 2010 saja itu tercatat 285.184 kasus perceraian. Bisa anda bayangkan, ini angka ratusan ribu di Indonesia, ini angka yang sangat besar, bisa anda bayangkan kalau di Indonesia ini ada 250 juta penduduk, hampir pasangannya itu 0,1% itu mengalami perceraian. Seandainya usia dewasa saja kita bagi jadi dua, 100 lebih juta penduduk, kemudian dibagi dua lagi, pria dan wanita, bisa kita bayangkan angka ini cukup tragis.

Source

Itu belum terhitung mereka yang sudah menjanda, atau menduda, atau mereka yang masih belum menikah, berarti angka ini, angka ini angka yang cukup tinggi. Dan ternyata dicari penyebabnya, ada 3 penyebab terbesar :

Yang pertama, Mereka tidak harmonis satu sama lain, mereka sudah tidak menemukan kecocokan.

Yang kedua, Mereka pasangan, selalu mereka tidak bertanggung jawab dengan kehidupan mereka.

Yang ketiga adalah masalah perekonomian, Nah, yang saya mau bahas adalah kesimpulan dari ketiga ini. Hampir sebagian besar dari penyebab ini adalah karena pernikahan mereka tidak dipersiapkan dengan baik.

Nah, oleh sebab itu sahabat Steemian, saya percaya hari ini, apakah sebaiknya menikah dulu, atau membangun karir dulu ? Saya mempunyai jawaban yang menurut saya ini ya, karena membangun karir juga penting, menikah juga penting.

Saya punya jawaban, satu titik temunya, yaitu misalnya ada pertanyaan , "Kalau anda menikah, apakah anda sudah siap" ? Tentu angka siap, atau tidak itu, angka angka yang relatif. Apakah usia 20, usia 25, usia 30, usia 40, belum siap juga. Karena banyak pasangan juga usia 40 belum siap juga, tapi ada orang yang berkata, usia 20 sudah siap.

Nah, kata siap ini relatif, tetapi saya mau kasih satu tips, jangan menikah karena 4 alasan ini.

Yang pertama jangan menikah karena terdesak. Apakah anda didesak oleh pasangan, didesak oleh pihak keluarga, jangan ❗ karena pernikahan itu tidak boleh ada unsur desakan, pernikahan itu harus dengan ketenangan, dengan bijak kita mempersiapkan pernikahan. Karena saya menganut satu prinsip, menikah itu cuma satu kali. Saya tidak menganut prinsip menikah boleh berkali-kali.
Yang kedua, menikah itu jangan karena tekanan pihak manapun. Mungkin menikah karena melakukan unsur kesalahan, atau karena desakan ekonomi, atau alasan apapun. Menjadikan pernikahan itu penuh dengan tekanan.
Yang ketiga menikah jangan karena faktor emosional (Emosi), karena misalnya saya itu sudah lihat teman-teman anda menikah, anda ingin menikah, karena lihat usia, anda ingin menikah. Nah, itu faktor emosi, itu tidak baik, atau menikah, karena anda sakit hati. Anda melihat teman-teman anda mengolok-ngolok anda jomblo sejati, lalu anda bilang pada teman yang mengolok-ngolok itu. oke, saya buktikan suatu saat saya menikah, itu juga tidak baik, itu karena faktor emosi.
Yang keempat, jangan menikah tanpa persiapan. Nah, saya pribadi, dulu bercita-cita menikah usia 28 tahun, walaupun itu tidak terwujud, dan saya inginnya menikah tanpa biaya orang tua, atau keluarga. Saya sama calon istri saya, ketika saya menikah, sudah mempersiapkan rumah pribadi, bukan warisan dari orang tua. Saya ingin waktu menikah, pesta pernikahan saya, saya persiapkan sendiri. Pakek uang pribadi, bukan dari orang tua, toh orang tua juga tidak mampu. Saya ingin membangun keluarga saya sendiri, saya dan calon istri saya.

Dan saya ingin bertanya pada anda, berapa banyak pasangan muda yang mau menikah mempersiapkan hal seperti saya bilang tadi ? Ya, minimal apa yang saya ceritakan bisa jadi inspirasi bagi anda.

Impian saya yang masih terus saya rawat dan saya simpan dengan baik, adalah saya menikahi wanita yang saya ❤i, dan nanti waktu saya menikahi wanita yang saya❤i, saya harus memastikan bahwa, saya hari ini menikahi anak orang, saya harus memastikan bahwa, saya harus bisa menafkahinya lahir dan batin.

Jadi waktu saya menikah nanti, semua pesta saya persiapkan sendiri, rumah sudah saya persiapkan, bukan warisan orang tua, dari kerja keras saya pribadi, dan itu sangat nikmat sekali, tentu kepuasan sangat berbeda, apabila kita menikah tanpa didanai orang tua. Karena bagi saya, keluarga yang saya bangun, bersama calon istri saya adalah, keluarga saya pribadi, tidak boleh ada desakan, atau tekanan dari pihak manapun.

Anda semua tidak harus seperti saya, pasangan yang baik tentunya pasangan yang siap mendukung karir anda, dan selalu setia menemani kita, dikala susah maupun senang. Itu saja postingan saya untuk kesempatan yang berbahagia ini, semoga bermanfa'at.

~Keep Writing~