Gali Lubang Tutup Dong !

in #life6 years ago (edited)

Hay semuanya, dan selamat berjumpa lagi dengan postingan saya malam ini. Senang rasanya dapat kembali menyapa anda semua, bagaimana kabar anda ? Saya berharap semua dalam keadaan sehat, tanpa kurang satu apapun. Nah disini sudah saya siapkan pembahasan untuk tema postingan malam ini, yaitu "Gali Lubang, Tutup Dong ❗ Bayar Hutang Habis Uang"


image
Source

Ya, mengenai gali lubang tutup lubang. Kalau menurut pandangan saya, jadi dari kata gali lubang, tutup lubang, yang jadi pertanyaan adalah, siapa yang menggali, dan siapa yang menutup, ya kan ? Jadi, kalau kita yang menggali, kita yang tutup, berarti kita yang ciptakan masalah.

Lain, kalau orang lain yang gali, kita jatuh masuk kelubang itu, bukan salah kita ya ? Jadi, kalau gali lubang, tutup lubang, memang masalah dari kita, itu satu. Yang kedua, masalah itu kelihatan lebih besar, karena sudah ada lubang, untuk menutupi lubang pertama, kita menutup lubang kedua, dan lubang kedua itu lebih besar dari lubang pertama, masalahnya disana.

Tapi, kalau sudah ada lubang, dan gali lubang kedua, lebih kecil daripada lubang pertama, nggak jadi soal sih. Jadi, yang menjadi masalah adalah, semakin buka semakin besar, dan hutang semakin menumpuk, dan makin sulit untuk mencari solusinya. Tanpa kita sadari ada ketidakbahagiaan tertentu dalam aspek lain.

Nah, ketidakbahagiaan ini kemudian ditutupi, dengan tanda kutip, kebahagiaan dalam berbelanja. Lalu misalkan kita sadari, atau tidak, ketika seseorang tidak bahagia, atau sedih, jangan sesekali datang kedia, dan berkata "Ya, sudah, ngapain sedih, kita ke Mall saja belanja" itu salah ❗ karena nanti akan tertanam sugesti dibatin dia, nanti akan berpikir "Owhh, kalau sedih berarti, cara untuk keluar dari kesedihan dengan cara belanja". Itu artinya, tanpa anda sadari, anda sedang menanam racun, niatnya sih baik, tapi caranya yang salah.

Terkadang kita bisa boros sedemikian rupa, ya akhirnya gali lubang, tutup lubang, karena ketidakbahagiaan jiwani, psikologi yang berusaha kita tutupi dengan kebahagiaan lain. "Owhh, kalau pamer itu bahagia, kalau belanja itu bahagia", padahal cuma senang saja, senang dan bahagia itu berbeda. Selama ketidakbahagiaan batin tidak ditutupi, cara kita menutupinya dengan cara mengeluarkan uang, tanda kutip dengan semena-mena, akhirnya menyusahkan diri kita sendiri juga, kita harus bisa menyikapi itu. Bisa jadi kredit card menjadi sebuah solusi, tapi ingat setiap hutang, harus dilunasi.


image
Source

Saya mau tampilkan 3 rumus. Rumus mana, kalau mau hari besok lebih bagus, lebih stabil, lebih sejahtera secara keuangan, kita pakai rumus yang mana. Oke, saya akan tampilkan 3 rumus :

Rumus pertama adalah➡ penghasilan bulanan kita, istilah setiap bulannya kita dapat, potong pengeluaran bulanan, sisanya nol.

Rumus kedua➡ Penghasilan potong pengeluaran, hasilnya minus (-).

Rumus ketiga➡ Yaitu penghasilan, potong pengeluaran, sisanya plus (+), dan plus ini ditabungkan.

Nah, sekarang kita lihat ya, ketiga rumus tadi, tolong kasih tau saya, kalau mau hari esok, kedepannya secara keuangan lebih baik, rumus yang mana, diantara ketiga rumus yang tadi saya sebutkan, rumus satu, dua, atau rumus tiga ? Oke, kalau anda berada dirumus satu, ini adalah orang-orang, kalau anda sedang dikondisi ini, berarti inilah makanya, orang-orang yang hidupnya pas. enaklah, pas duit habis, pas gajian, hidupnya pas.
Ini orang kedua hidupnya konsisten. Kenapa saya bilang konsisten ? Secara konsisten, tanggal 27 dia pasti kasbon, secara konsisten ya ? Oke, kita sepakat disitu.

Berikutnya rumus ketiga, ini paling cocok, ini adalah rumus buat orang yang mau kaya, tetapi nggak akan kaya-kaya. Pantesan saya belum kaya raya, salah rumus. Kenapa saya bilang salah rumus ? Karena rumus ini tergantung dua situasi terjadi. Satu, bahwa setiap bulan ada sisa. Nah ini dengan sendiri sulit sekali, betulkan ? Kedua, sudah ada sisa, sisanya ditabungkan lagi, ini jauh lebih sulit, karena setiap hari ada saja iklan, beli ini, beli itu, diskon ini, diskon itu. Ada saja upaya marketing untuk sedot uang kita, betulkan ? Jadi itu rumus salah.

Rumus yang benar, rumus nomor empat. Penghasilan, potong 10%, untuk ditabungkan dulu, oke diamankan dulu, sisanya 90. Nah, 90% ini dipakai untuk pengeluaran, kalau habis yang 90% ini, tidak ada sisa, nggak masalah, kenapa ? Kan sudah ditabungkan 10% tadi. Kalau ada sisa, sisa ini mau shopping, silahkan, kenapa ? Karena sudah nabung. Kalau bulan ini tidak ada kebutuhan, tidak ada keinginan, tidak ada godaan, tidak ada shopping, ya sudah, sisa ini ditabungkan.

Berarti untuk nabung dua kali, berarti setiap bulan 10%, dua belas bulan sudah 120% dari gaji kita, plus setahun setahun sekali mungkin dapat THR 100%, plus dapat bonus 1 bulan 100%. Berarti 1 tahun ditabungkan, kita sudah ada total 320%, dibanding rumus yang nomor tiga. 1 tahun dua kali tabungan, hanya 20%. Nah, ini rumus orang yang mau kaya.

Rumus orang kaya selalu membayar diri sendiri dulu, baru bayar orang lain. Rumus orang kaya, namun tidak kaya-kaya, dia bayar semua orang dulu, kalau ada sisa baru bayar diri sendiri. Ya, jadi ini satu pertanyaan, bayar diri sendiri dulu, sebelum bayar cicilan, bayar hutang, dan bayar kebutuhan lain-lain.

Nah, secara emosi, bagaimana kita bisa menyelaraskan, sehingga bisa apa yang kita tau ini, bisa juga kita lakukan, jadi semua selaras. Jadi nggak ada lagi yang namanya gali lubang, tutup lubang, tapi kita edit jadi, gali lubang tutup dong😃

Program pikiran itu, selalu akhirnya hilirnya adalah, selalu ke apa yang terjadi, diluar program keuangan juga. Kalau punya program yang salah, maka nanti mewujudkan kepengelola keuangan yang juga salah. Selama kita ngotot harus hemat, harus bayar diri sendiri dulu. Tapi kalau alam perasaannya, alam pikirannya, ada sugesti-sugesti yang belum dibuang.

Setiap bangun subuh, ketika wajah-wajah yang baru bangun, kalau orang tua dulu bilang, nyawa belum ngumpul, karena mensugesti jiwa kita. Itu butuh kondisi, logika nggak terlalu nyala, disituasi pagi, ketika anda bangun itu penting, bisa diomongkan, atau kita tulis kecenderungan-kecenderungan begini, ini bisa kita ubah sejak dini, agar nanti perilaku kita, perilaku yang cermat. Maka mulai sekarang istilah gali lubang, tutup lubang, kita ganti menjadi gali lubang, tutup dong ❗

** "Kurang cerdas dapat diperbaiki, dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur, itu sulit diperbaki" ** nyanban kheun➡ (Mohammad Hatta_wakil presiden RI pertama)

WASSALAM

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64961.60
ETH 3103.64
USDT 1.00
SBD 3.86