Mema'afkan Adalah Pilihan Orang Bijak Dan Cerdas

in #life6 years ago (edited)

Ma'af adalah kata yang sering kita dengar. Tidak jarang juga kita mengucapkannya sebagai bentuk penyesalan, karena telah melakukan kesalahan. Tapi tidak sedikit orang yang merasa sangat sulit untuk mema'afkan, bahkan larut dalam dendam yang tidak berkesudahan.

Sebenarnya kenapa sih, kita harus minta ma'af, dan apakah semua kesalahan bisa di ma'afkan ? Ketika kesalahan sudah tidak lagi terhitung, dan juga terlalu banyak khilaf, haruskah selalu berujung ma'af ? Ya, itulah tema saya hari ini, yaitu mema'afkan adalah pilihan orang bijak dan cerdas.


image
Source

Baiklah ❗ jadi begini, menurut saya, ma'af itu adalah dimulai dari peristiwa atau perasaan berbuat salah, menyakiti orang lain, melanggar aturan, melanggar hukum, melanggar norma. Makanya kalau kita belajar itu diajari, "Sorry and thank you", ma'af dan terimakasih.

Setiap hari kita berhutang budi pada orang, kalau kita menyadari itu. Maka harus bilang terimakasih. Nah, kemudian kita juga harus minta ma'af, karena tiap hari pasti berbuat salah, dari kecil sampai yang tua, sama saja, termasuk saya.

Sesungguhnya kalau meminta ma'af itu yang untung pertama itu yang mema'afkan. Karena kalau kita itu misalnya sakit hati, kemudian sakit itu kita pelihara terus, kita dendam, itu ibarat luka. Semakin lama, semakin dalam. Nah, tapi kalau kita mema'afkan, maka kemudian luka itu mulai kering. Jadi mema'afkan, itu yang pertama, yang untung yang mema'afkan.

Kemudian ma'af itu adalah, bagian dari solusi kehidupan. Kehidupan yang selalu hidup, dan kadang-kadang dia itu tidak hidup, nah solusinya itu ma'af. Hidup itu sebuah sistem, alam semesta, flora, fauna, air, angin, udara, dan seisinya ini merupakan sistem. Yaitu sistem yang bekerja berdasarkan prinsip, yang disebut keikhlasan. Ikhlas memberi, ikhlas menerima.

Nah kalau itu adalah sebuah sistem, bayangkan pohon sudah tidak memberi oksigen, dan manusia sudah tidak lagi mengeluarkan apa yang dibutuhkan oleh pohon. Maka terjadi kontraksi, tapi karena selama dua-duanya masih ikhlas dan menjaga tumbuh, secara mikronya itulah manusia. Jadi alam semesta itu ada di dalam diri kita, seluruh elemen, diseluruh semesta itu juga kita. Karena itu jantung kehidupan, yang membuat hidup bernafas, itu adalah hati.

Nah memberi, dan menerima yang besar, artinya hatinya membesar. Karena suatu hal, salah gaul dan salah gaya, dia bisa mengecil. Salah ngomong, salah dengar, dan lain sebagainya, dia mengecil. Sistem kehidupan, apapun sistem itu, misalnya mesin ya, pasti punya tombol riset, restart. Dalam diri manusia, itu seperti yang sudah saya katakan diatas, itu adalah ma'af.

Memberi dan menerima, itu menjadi passion semangat kita. Dan ma'af itu menjadi kompression untuk menyeimbangkan keduanya. Kita harus cerdas, yang mana harus kita ma'afkan, dan sampai mana kita bisa mema'afkan. Kemudian kita mau bawa kondisi yang sudah kita ma'afkan, menjadi kondisi yang lebih baik.


image
Source

Saya kalau tidak mema'afkan pada diri sendiri, itu salah besar. Salah satu mekanisme, ini Tuhan memberikan mekanisme kita mema'afkan, itu melupakan. Andaikan kita tidak bisa lupa, "Aduhh, ,,, berat sekali menanggung beban hidup itu". Sebab peristiwa traumatik itukan akan membayangi, merampas kebahagiaan saya.

Nah mekanisme lupa itu apa ? Ya tidur ❗ Bayangkan kalau kita tidak bisa tidur, semua teringat begitu, ya kan ? Nah yang keduanya, kalau kita mema'afkan, yaitu ada kalkulasi, yaitu Kalkulasi rasional, kalkulasi emosional. Secara rasional gini, pertama orang yang pema'af sejati itu adalah, yang dia ada berbuat salah sama anda misalnya. Dan anda wajar, berhak membalas, tapi anda tidak melakukan, nah itu baru mema'afkan.

Tapi kalau ada orang menampar anda, tapi anda mema'afkan. Tapi karena takut, itu bukan mema'afkan, itu menghibur diri saja. Tapi mema'afkan sebenarnya itu, ketika ada peluang dan bisa mema'afkan, itu baru pema'af.

Tapi ada satu analogi menarik ini, ma'af itu bagaikan oli. Jadi maksudnya gini, di dalam sistem seperti mesin, semangat atau passion, itu seperti bensin, seperti gas. Nah itu yang membuat kita nanti sukses, semua harus sukses. Tapi ada satu hal, yang kita nggak bisa bisa ngegas terus. Karena suatu hari, suatu saat, mesin juga akan mengalami ketidakseimbangan. Karena itu selain bensin, dia punya oli.

Oli itulah yang diperlukan, untuk supaya mesinnya sejuk lagi, lembut lagi, terawat dan terjaga. Ada 3 hal yang dilakukan oleh oli di dalam mesin, dan ma'af itu juga melakukan 3 hal di dalam diri kita. Ma'af itu adalah untuk mereduksi atau menghilangkan friksi-friksi mesin. Nah hidup pasti ada ketemu friksi kan ? Yang kedua adalah untuk menghilangkan haus, kehausan. Dan yang ketiga adalah menghapus kotoran-kotoran yang rempil-rempil, itu yang remah-remahnya itu. Kalau nggak ada oli hidup itu seperti apa ? Bayangin juga kalau nggak punya ma'af, hidup itu seperti apa ?

Jadi ma'af itu sebenarnya adalah, pilihan orang yang cerdas, dan orang bijak, dan orang yang smart. Karena untuk sukses, kita tidak hanya perlu waktu untuk sampai ke tujuan. Dan yang penting kita harus juga selamat, sampai ke tujuan. Dan ma'af itu yang membuat kita bisa selamat, karena sukses saja sendirian tidak bisa, dengan ma'af kita bisa sukses bersama-sama, semoga bermanfa'at💫

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Congratulations @midiagam! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64383.21
ETH 3098.60
USDT 1.00
SBD 3.89