Menanggapi Emosi Anak# Tantrum

in #life5 years ago (edited)

image


Baiklah ! Anak sering rewel ketika keinginannya tidak di penuhi, menjadi masalah yang sering di alami oleh tua. Tidak jarang anak melakukan tindakan-tindakan yang membuat orang tua merasa kesulitan untuk mengatasinya. Dan kali ini saya akan bercerita tentang menyikapi anak yang suka ngambek, atau istilah kerennya tantrum.

Orang tua yang memiliki anak usia nol hingga lima tahun, tentunya tak asing dengan prilaku ngambek, menangis, menjerit, bahkan memukul, saat permintaan anak, atau keinginan tidak di penuhi. Ini rupanya merupakan hal yang terbilang wajar, karena pada usia tersebut, anak sedang berada dalam proses mengenal dan belajar menghadapi kekecewaan.


image

Oke, jadi misalkan semua anakkan sukanya ngambek, ya kan ? Kalau misalkan keinginannya tidak di penuhi. Kalau tantrum itu biasanya ngambeknya itu, nggak cuma ngambek biasa. Tapi ngambeknya itu yang benar-benar, misalnya kayak kalau kita lihat ada anak-anak guling di Mall. Misalnya karena pengen mainannya, tapi nggak dapat, atau pun yang teriak-teriak histeris, nah itu kemudian kita sebut sebagai tantrum.

Tapi kadang banyak orang belum ngerti, tantrum itu apa sih ? Tantrum itu sebenarnya adalah prilaku protes mereka, protes dan juga frustasi, nggak dapat yang mereka inginkan. Mereka biasanya usia nol sampai tiga tahun normal, jor-joran gitu ya, atau guling-guling, itu sebagai tanda mereka tidak bisa mengontrol emosi mereka.


image

Jadi emosinya intens, katanya meledak-ledak, itu tantrum. Nah pada saat itu orang tua di harapkan untuk menenangkan anak, dan kedua membantu anak ini supaya bisa menyalurkan emosi dengan tepat. Kalau nggak kita ajari, bisa berkelanjutan, dia akan terus seperti ini. Ya memang setiap, anak itu punya karakter berbeda, meskipun dalam satu rahim. Saudara kandung itu nggak mngkin sama kakaknya, adeknya, dan lain sebagainya. Ada memang harus di kasih ketegasan.

Kalau misalnya sama orang tua dia biasa di turuti, dalam arti karena nggak mau repot, gitu ya? Atau karena nggak mau malu. Jadi daripada teriak-teriak, "Udah, beliin aja gitu". Kemudian anak-anak menjadi belajar, "Owhh, kalau saya pengen sesuatu, saya teriak-teriak aja, saya nangis-nangis, atau saya tiduran, atau saya guling-guling di Mall".


image

Anak dapat belajar, mereka akan mencoba-coba, kemudian mereka akan belajar, nah itu justru akan berangsur lebih lama. Ketika anak lagi marah seperti itu, nggak ada gunanya juga kalau sama-sama marah. Justru akan membuat suasananya jadi nggak enak antara orang tua dan anak. Kalau anak marah, kadang-kadang juga harus kita kasih waktu untuk anak, kemudian kita alihkan perhatiannya, ya kita harus cukup kearifan jadi orang tua.


image

Kita alihkan perhatiannya, atau kita bujuk, atau apapun. Misalnya itu tidak memungkinkan, usahakan bahwa anak kita dalam kondisi aman. Jadi jangan sampai dia tantrum di tengah jalan gitu kan ? Itu akan sangat bahaya. Nah tarik dia ke tempat yang lebih aman, kasih dia waktu, mungkin untuk marah gitu ya. Kemudian setelah agak reda, baru kita coba untuk bicara sama dia, "Kenapa sih nggak bisa sekarang",

Bukan artinya itu sama sekali nggak boleh, misalnya. Tapi ada waktu-waktu di mana hal itu nanti akan dapat. Nah itu harus di ajarkan kepada anak, jadi kalau mereka marah, mereka harus tau, berarti ini ada konsekuensinya. Misalnya konsekuensi yang paling utama di lihatin orang, "Emang adek nggak malu, atau apa gitu".

Atau konsekuensinya adalah, kalau misalnya itu, ya mungkin justru yang tadinya nggak mau belajar, kemudian maunya main terus, terus kita tarik mainannya.


image

Ini konsekuensinya seperti ini misalnya. Jadi anak-anak belajar, bahwa ada prilaku yang di harapkan bagi mereka, dan ada hal-hal yang bisa menjadi konsekuensi bahwa misalnya mereka berbuat yang lebih baik. Yang harus di hindari saat menghadapi anak yang lagi ngambek adalah, kata-kata kasar, karena juga tidak akan membantu.


image

Usahakan agar tidak ada kekerasan, dalam arti memukul, atau akhirnya harus narik kulit perut, kalau pun harus ada hal-hal fisik gitu, lakukan secara aman, misalnya di gendong. Kan kadang-kadang ada anak yang marah berbahaya, karena bisa berbenturan, atau apa, nah itu di peluk aja yang kuat. Tapi yang harus di hindari adalah dua hal tadi, yaitu memukul, dan berkata kasar.

Demikianlah postingan saya hari ini, saya akhiri tulisan sampai disini, moga-moga ada manfa'at yang di dapat. Sampai jumpa di postingan berikutnya, Insya Allah, Salam Steemian Indonesia.💫

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70887.21
ETH 3581.98
USDT 1.00
SBD 4.75