Vidimo Se
Meninggalkan atau ditinggalkan. Sebagian mengatakan mudah untuk meninggalkan, dibandingkan dengan ditinggalkan. Meninggalkan bukan juga berarti melupakan. Begitu juga dengan ditinggalkan, bukan berarti terlupakan.
Yang mengatakan lebih mudah untuk menjadi pihak yang ditinggalkan, konon, ketika yang pergi perlahan berlalu lalu menghilang di pojok jalan, yang ditinggalkan seolah menyelesaikan tugasnya, memastikan ia yang pergi ke tempat yang baru tidak salah mengambil keputusan. Sebaliknya, meninggalkan lebih mudah terasa, karena ia tak sanggup melihat punggung yang meninggalkan. Sedang di depan, tak pasti apa yang akan menanti, dan itu seolah lebih baik.
Tapi entah lah... Toh kita semua punya sudut pandang yang berbeda. Seperti seorang teman yang berkomentar ketika kukatakan lebih baik meninggalkan daripada ditinggalkan. Si teman berkata, lebih baik mempertahankan, bukan langsung meninggalkan.
Di saat yang berbeda, aku akan lebih memilih mengatakan " See you when I see you", yang secara ngasal bisa bisa diartikan " sampai ketemu ketika Kita bertemu" *hahaha.
Atau seperti kekalahan Srpska malam ini, kukatakan padanya di chatingan singkat kami di menit ke 89 tadi, " vidimo se Hrvatska", kira-kira maksudnya sampai ketemu lagi kroasia, di pertandingan berikutnya, dari fans sepak bola tak seberapa mana yang setiap saat nonton mendukung tim yang berbeda - apalagi Tim ku sudah lama mudiknya :D
-ditulis karena baru saja ditinggalkan, oleh seorang ponakan yang kembali ke kampusnya di pulau jawa, ditambah kekalahan Srpska malam ini. Sedih ternyata, karena gak bisa teriak goal sebanyak Perancis :D
Posted from my blog with SteemPress : http://www.rahmanovic27.com/2018/07/15/vidimo-se/
Kroasia terlalu banyak berharap. Tanpa tau, Francis lebih banyak bekerja daripada berharap.
Dulu berfikir lebih mudah meninggalkan
Setelah punya anak dua2nya terasa sulit
Meninggalkan mereka untuk bekerja aja udah ada dramanya hah
Kaciann kakak 😁
Kok bisa ada kalimat "meninggalkan atau ditinggalkan"?
Padahal mau tulis itu juga