Dalam Sepotong Tanya Kau Menyiksaku

in #love6 years ago

IMG20180404190248.jpg


"Adakah rindu yang bisa kubaca?"

Pertanyaanmu itu lo, Pagi selalu membuatku jadi ingin tergesa-gesa. Membuat pikiranku mendadak dipenuhi kelebat kata-kata. Memaksaku untuk mengeluarkannya menjadi bait-bait narasi yang bisa kau baca dan resapi. Jika tidak kukeluarkan justru aku yang merasa tersiksa. Ah, bahkan dalam sepotong tanya pun kau bisa menyiksaku.

Semua tentangmu aku suka, semua kalimatmu menjadi candu buatku, apa pun tentangmu. Bahkan ribut-ribut kecil di antara kita pun aku suka. Tapi tak ada yang bisa memaksa dan memerintahku seperti pertanyaanmu di atas. Pertanyaan sederhana, tapi aku menyukainya. Pertanyaan yang paling kusuka darimu, ya itu...

Pagi, apakah rindu bisa sembuh hanya dengan membaca kata-kata, seperti kita menyembuhkan dahaga dengan meminum segelas air? Entahlah, aku tak ingin menjawabnya, sebab semakin kita meneguknya semakin terbit rasa rindu itu. Dan kita semakin haus, semakin rindu.

Sedang apa kamu, Pagi? Sibuk dengan buku-bukumu kah? Atau sibuk dengan imajinasimu yang tak pernah menyusut? Atau dengan mimpi-mimpi yang menjadi bunga tidur yang indah?


IMG20180322183916.jpg


Kau masih ingat pertama kali kita bertemu usai rindu yang riuh? Aku masih, aku masih ingat semuanya. Aku masih bisa merasakan betapa salah tingkahnya aku saat itu. Hm, mungkin sampai lusa pun aku akan tetap salah tingkah di depanmu. Aku tak sanggup menantang sepasang matamu yang teduh itu, membuatku ingin masuk ke dalam sana, lalu berdiam diri selama yang kuinginkan.

Apa kamu juga masih ingat saat pertama kali kita beradu argumentasi? Aku masih, aku masih ingat semuanya. Dan itu, untuk yang pertama kalinya aku merasa sangat takut kehilanganmu. Aku takut akan hilang kesempatan untuk melihat gelegak rindu di matamu. Setelahnya beradu argumentasi denganmu selalu menyenangkan. Kalau aku kalah aku tinggal merajuk, lalu kamu pasti akan menggodaku hingga rajukku hilang.

Aku masih ingat semua tentang kebersamaan kita. Cerita-cerita yang kita pertukarkan, ide-ide yang kita bincangkan, juga imajinasi-imajinasi liar kita yang melebihi liarnya burung-burung di belantara hutan. Semua itu menerbitkan rindu. Ya, menerbitkan rindu.

"Adakah rindu yang bisa kubaca?"

Kau memang hanya bertanya, dan aku tak berkewajiban untuk memenuhi pertanyaan itu. Tapi aku suka melakukannya untukmu. Menuliskan satu dua baris kalimat yang bisa kau baca. Aku ingin menitipkannya pada tukang pos, tapi sampainya pasti akan sangat lama. Kutitipkan saja di sini, semoga suatu saat kau menemukan kalimatku. Aku juga rindu, Pagi! Aku juga rindu! Dan akan selalu rindu.[]

Sort:  

aku baca judulnya aja deh :(

Baca juga isinya dong....

gak mau ahh,, gak sanggup aku baca kamu terluka :-(

Ahh cuma pagi yang kau rindukan. Aku selalu dikesampingkan.

Kencan berjam jam itu....kau lupa kan?

Aku seperti terhipnotis pada saat itu

Masuk bang @hendrikdegrote.. Prikitiew hihi

hhhaaahahha berkah Ramadan

"Benarkah kau merindukanku? Selalu? Terima kasih telah merindukankku. Dan maafkan aku jika pertanyaanku menjadi sebuah beban di pikiranmu. Tapi aku suka, itu artinya aku sangat istimewa bukan?"

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 62796.11
ETH 3045.55
USDT 1.00
SBD 3.85