Sebagai Bisnisman Konten Inilah Perbedaan Kita di Pasar Steem

in #market6 years ago

image

Pernahkah ada bisnisman gila dengan konsumennya? Kalau bisnisman gila-gilaan dengan produk mereka untuk menarik minat dan perhatian konsumen, ada. Bisnisman yang berlaku gila kepada konsumen? Ini jelas sakit jiwa. Pernah lihat? Tanda bisnisman sakit jiwa salah satunya kerap berprilaku membakar pasar. Bisnisman sakit jiwa ini puas jika ada yang berteriak "Pasar terbakar, perusahaan si A pasti bangkrut." Maniak!


Peringatan! Jangan resteem dulu post ini, baca aja terus haha.


Siapa Kita di Pasar Steem?

Saya, Anda atau kita semua ada di pasar Steem, pasar mata uang kripto dengan big vision hendak menjadikan Steem sebagai token bagi dunia internet. Setelah mampu bertahan selama dua tahun sejak dihadirkan, kini pasar Steem akan menghadirkan Smart Media Token dan pendekatan Oracle untuk mempercepat pencapaian visi.

Siapa kita di pasar paling menantang masa depan ini? Sekedar pedagang yang mencari untung dari selisih harga, atau sebagai entrepreneur yang mencoba mendapat nilai tambah, atau sebagai bisnisman yang memegang kendali produksi, distribusi hingga marketing, atau sebagai konglomerat yang memegang kendali sistem.

Posisi pertengahan yang paling cocok adalah bisnisman yang mengelola bisnis konten di blog kita masing-masing. "Blog kita adalah perusahaan kita," kata @levycore suatu suatu hari melalui postingannya.

Sebagai bisnisman kita tidak hanya memproduksi konten, tapi juga mendistribusi dan melakukan kerja marketing atas produk konten kita. Posting di blog sendiri dan komentar di blog orang lain adalah produk utama kita. Tapi ada produk lain yang ikut menentukan pemasaran yaitu brand blog kita yang imagenya ada pada diri kita sebagai pemilik blog.


Peringatan! Awas jngan komentar: "Terimakasih postingannya, sangat bermanfaat dan membuka mata saya. Sudah saya upvote, upvote balik ya!

image

Apa harapan kita di Pasar Steem?

Apapun produk yang kita produksi pasti dengan harapan ada yang membeli. Aneh saja jika ada perusahaan yang sudah bersusah payah memproduksi tapi tidak melakukan tindakan apa-apa, hanya pasrah dan berharap keajaiban. Lebih aneh lagi jika ada perusahaan yang mengaku mempruduksi barang berkualitas tapi tidak melakukan distribusi dan pemasaran lalu berteriak-teriak memarahi konsumen dan menimpa kesalahan kepada perusahaan lainnya. Lebih parah anehnya jika ada pengelola blog yang ikut ngamuk tapi tidak melakukan produksi konten, apalagi jika tidak ada perusahaan konten di Steem, tapi juga ikut gila. Bertus kacau!

Harapan semua bisnisman di pasar Steem, minimal konsumen bersedia menjadi pembeli, dan maksimal bersedia menjadi pelanggan tetap dan pelanggan plus, yaitu pelanggan yang bersedia merekomendasi produk kita kepada orang lain untuk juga ikut membeli produk konten kita.

image

Siapa konsumen kita di pasar Steem?

Jawabannya adalah followers kita. Inilah konsumen utama. Bukan follower kita yang di facebook, twitter dan instagram atau lainnya. Mereka ini sekedar calon konsumen saja. Karena itu di profil perusahaan kita (blog) disertakan followers untuk mengingatkan profil dan potensi pasar kita sendiri.

Dengan begitu, ada dua jenis followers di pasar Steem, yaitu: followers biasa dengan Steem Power (SP) kecil dan follower kaya dengan SP besar. Dengan begitu, daya beli mereka dengan sendirinya berbeda. Bisa jadi, 20 orang pembeli kecil (SP) sama dengan 1 orang pembeli kaya (SP).

Dengan klasifikasi followers itu, dari sisi bisnis, wajar yang menjadi target utama kita adalah calon pembeli kaya. Tentu saja tanpa mengkesampingkan keberadaan pembeli kecil. Jika produk konten kita dibeli (upvote) oleh ramai pembeli kecil pasti juga ada pendapatannya, meski tidak sebesar pendapatan jika dibeli oleh pembeli kaya.

Peringatan! Jangan langsung lihat berapa nilai upvotenya, baca sampai tuntas ya haha.

image

Apa tantangan kita di Pasar Steem?

Di sinilah tantangan sekaligus pertarungannya. Oke, kita abaikan saja produk. Anggap saja semua produk berkualitas, memiliki sisi keunikannya sendiri, dan otomatis punya pasar sendiri. Pisang saja ada peminatnya, apalagi coklat yang ditabur di atas es krim. Begitu pula di produk konten, teks, gambar, video dan suara pasti ada peminatnya, apalagi bila diproduksi dengan berkualitas, unik dan spesial.

Pertanyaannya, apakah produk sudah didistribusi kepada konsumen yang tepat. Jangan salahkan jika link post yang kita sebarkan diabaikan konsumen, mungkin itu karena mereka memang tidak berminat. Katakanlah ada satu dua yang bisa kita paksa untuk membeli (upvote) tapi itu tidak berkekalan. Untuk itu produk tidak cukup didistribusi tapi juga dpasarkan dengan baik dan tepat.

Dua kerjaan ini, distribusi dan marketing mengharuskan kita untuk mengenal followers. Siapa yang sekedar audience dan siapa dari followers kita yang berposisi sebagai influencer. Keduanya berbeda, dan influencer adalah calon pembeli yang memiliki power rekomendasi. Di Steemit, jika ada influencer meresteem post seseorang maka berpotensi untuk di upvote oleh calon pembeli kaya.

Jika ada manfaat silahkan upvote, bukan upvote biar ada kunjungan ya. Nanti kecewa jika pakai gaya pemasaran begitu hihi.

image

Apa yang perlu dilakukan atas produk bisnis kita di Pasar Steem?

Jadi kembali lagi ke apa produk yang kita hasilkan. Tidak boleh cepat puas dengan klaim sendiri bahwa produk konten kita terbaik, terhebat dan high quality content dan ketika tidak ada yang beli lalu kita timpakan kesalahan kepada dunia luar. "Bukan konten saya yang jelek tapi dunia yang jelek sehingga melihat konten saya juga jelek." Ini pandangan bisnisman kacau.

Bukan hanya kacau tapi juga membuat image kita sebagai bisnisman konten digital rusak. Jika brand sudah rusak maka meski produk kita bagus ada potensi untuk diabaikan, apalagi jika bisnisman lain mampu membangun relasi yang sifatnya emosional misalnya melalui pendekatan group, komunitas, sindikasi, dan lainnya. Ini hal yang lumrah berlaku dalam dunia bisnis konten. Ada group tempo, group kompas, group lainnya, ada komunitas ini dan itu, dan pendekatan emosional lainnya.

Ayo, kenali followers kita semua, kelola mereka dengan baik, selami apa yang mereka mau, dan jika mampu hasilkan produk yang spesial agar mereka mau membeli dan merekomendasi produk konten kita. Ingat, followers kita bukan hanya sekedar pengikut kita melainkan konsumen yang memberikan uang kepada kita lewat tombol upvote. Untuk bisa memberi kepada kita mereka butuh modal, kerja keras dan perjuangan untuk menghasilkan Steem Power, jadi janganlah kita remehkan dan buat mereka marah dan berpaling dari kita sebagai bisnisman.

image

Terimakasih sudah membaca, dan jika konten ini bernilai, silahkan upvote. Konten ini dijamin orisinil dan dihasilkan dari pengalaman panjang.


PERINGATAN, POSTINGAN INI BERPOTENSI MENGGURANGI JUMLAH KONSUMEN. JANGAN IKUTI BAGI YANG TIDAK PROFESIONAL.

Free Photo by Unsplash


Sort:  

Saya minta izin mengambil kutipan ini untuk pegangan teori berdagang digital maupun luar ya, bang.
"Pisang saja ada peminatnya, apalagi coklat yang ditabur di atas es krim".

Izin diganti dgn pisang aja ya haha

Yang paling parah ada penjual yang produknya tidak laku kemudian berusaha menjatuhkan penjual lain karena iri produk orang lain laku keras. Bertus kacau balau!
Hahahaah

Orang-orang sering tumbang manakala berhadapan dengan marketing dan distribusi. Padahal, dua hal tersebut adalah bagian dari pondasi utama.

Keren dek jika udah ketemu kuncinya

Karena produk yg bagus tidak akan menghianati hasil. Jadi ya semnagaat berkarya aja hehe

Nokia apa kurang bagusnya, tapi tumbang
Burger mana bagus amat, tp jd makanan pelanggan

Karena nokia kurang kekinian, makanya ia tumbang di tengah android 2 muda. Burger bagus tehnik marketingnya makanya banyak yg doyan makan.
Hehe

Nah ketemu, marketing. Pegang ya

Siap bang. 😁👍

You just received a Tier 0 upvote! Looking for bigger rewards? Click here and learn how to get them or visit us on Discord
If you would like to opt out of receiving comments reply with STOP

Maaf bang salah tekan di esteem app tadi. Salam KSI

Dengan distribusi dan pemasaran yang tepat, pasti akan mendapat hasil yang memuaskan, termakasih bang @rismanrachman untuk pemaparannya. Ijin resteem😊😊

Hahahhahhaha ngeri-mgeri kutipan komentarnya. Rencana mau nulis:

Terima kasih bang atas postingan terbaik yang memberikan kami pengetahuan tentang cara bermain steemit ala pengusaha sukses.

Tetapi karena sudah diperingatkan, maka komentarnya pun dibeda-bedain lah dikit:

Dalam ilmu marketing, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis. Jika dihubungkan dengan steemit, maka:

  1. Pahami bahwa steemian pemula harus mengetahui cara bermain yang asyik. Pertama, buat postingan dengan tag #meetup, #travelling, #food, #promo-steem dan sebagainya yang cukup populer

  2. Setelau post, klik tag tersebut, lalu komentari minimal 10 post.

  3. Setelah itu, cek postingan steemian bereputasi tinggi, cari postingan terbaru, vote dan komentar. Untung jika kamu berada di urutan 5 tercepat. Bisa saja dapat umpan balik ala football

  4. Jual lah postingan ke semua medsos, semoga ada yang menekan link dan memberikan vote juga berkomemtar

Bagaimana bang, sudah kah aku berhasil me lobby abang untuk umpan balik. Hahahaha

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64999.89
ETH 3101.81
USDT 1.00
SBD 3.87