Semua Kuncinya Ada Pada Niat

Kehidupan dan menghidupi kehidupan ini tidaklah ringan. Tidak ada kehidupan di dunia ini yang bebas dari masalah. Siapa pun pasti memiliki masalah, dan menjadi beban tersendiri. Saya juga bermasalah, baik sebagai pembuat masalah maupun korban atas masalah. Konyol, memang. Pelaku sekaligus korban! Ataukah mungkin, sejatinya kehidupan ini memiliki pisau bermata dua, dimana satu matanya mengarah pada diri sendiri?

Setiap orang di dunia ini, siapapun dia pasti ingin merasakan kebahagiaan dalam hidup. Lalu sulitkah bagi kita menemukan kebahagiaan itu? Bagi sebahagian orang, bahagia itu sangat mudah didapati, karena bahgia itu bukan diukur dari menterengnya mobil yang kita pakai, bukan juga dari banyaknya harta yang kita kumpulkan dan bahkan bukan dari sisi jabatan yang kita semat, namun, bisa bersyukur dengan apa yang ia punya sudah termasuk sebuah kebahagiaan,

Salah satu penyebab seseorang merasa sulit menemukan kebahagiaan itu mungkin saja karena terlalu cemas akan keadaan orang lain, sampai - sampai jatuh sakit. Hal seperti ini tidak setiap saat sering terjadi. Kemungkinan dia akan muncul pada saat proses dalam pertumbuhan, adaptasi dengan suatu jenis lingkungan atau merasa tekanan dalam suatu moment. Oleh sebab itu jauhilah sifat iri dan dengki secara berlebihan. Bila ini tidak dilakukan, maka dapat dipastikan seseorang akan sangat mudah sekali overthinking atau bahasa lazimnya mudah sekali kepikiran dan selalu muncul rasa cemas berlebihan tanpa sebab dan musababnya

Kata kuncinya adalah “niat”. Seseorang yang menulis sesuatu yang diniatkannya sebagai sebuah puisi, maka tulisannya adalah puisi. Bahwa tulisannya diakui atau tidaknya oleh orang lain sebagai sebuah puisi, itu persoalan lain. Mungkin persoalannya pada kaidah-kaidah, kriteria-kriteria, norma-norma, doktrin-doktrin, standar-standar baku, teori-teori beserta seluruh istilah-istilah canggih-mutakhir, dan lain-lain, maka jadilah sebuah pengakuan atau bukan pengakuan itu.

---

![image]() [sumber](https://www.pinterest.de/pin/323414816985366987/)

---

Lantas, sesuatu yang disebut niat, alangkah hebatnya jika niat dirumuskan secara apa pun. Seorang Robinhood berniat menolong, dan “niat” itu jelas baik menurut banyak orang, tapi bagaimana penerapan niatnya? Siapa yang tahu niat sesamanya?Siapa yang mampu membedah niatnya? Yang dikerjakannya juga belum tentu murni berdasarkan yang diniatkan

Pada saat kita sudah berprestasi, Maka kita bisa saja mengurangi kegoncangan jiwa serta meningkatkan kepercayaan diri tinggi dan menjadi lebih berani dalam bertindak dan segera dapat mengalihkan ketakutan atau kecemasan yang menghantui kita dengan keberanian dan ketegaran. Jangan lupa melihat semua masalah dari sisi lain yang jauh lebih optimis. Sebut saja, masalah ini bukanlah hukuman untuk kita saja. Sakit inipun bukan sebuah penderitaan untuk kita, dan kita akan segera menyadari sesudah masalah itu selesai bahwa kita pasti mampu untuk mengatasinya dan sudah lebih kuat daripada sebelumnya, dan kebahagiaan itupun akan segera hadir

Seperti pada postingan yang lalu-lalu saya sudah pernah menyinggung tentang ini, sebuah niat tidak akan terealisasi apabila tidak didukung dengan pelaksanaan, untuk itu jangan sampai segala sesuatu yang kita inginkan membuat kita kecewa karena tidak kesampain, padahal yang kita kerjakan selalu bertolak belakang dengan apa yang kita ingin dan niatkan

---

![image]() [sumber](https://www.pinterest.fr/pin/323414816984285429/)

---

Yang terakhir ingatlah bahwa pada dasarnya, segala sesuatu dimulai dengan niat, sebaik dan seburuk apapun niat kita hanya Allah yang tau. Dalam hal ini paling tidak apa yang kita ingin dan niatkan senantiasa akan terkabul apabila nawaitu kita tidak pernah melenceng dari apa yang sudah digariskan dan ditetapkan Allah. Jadilah jiwa yang bersih dari niat yang memerikan mudharat bagi orang lain

Terimakasih, semoga sedikit banyaknya isi konten ini dapat menjadi motivasi bagi anda semua, barangkali ada kata-kata yang salah mohon dikoreksi, karna setiap manusia tidak ada yang sempurna, terimakasih buat curator indonesia dan semua sahabat stemian semoga kita selalu diberkahi dalam menjalani hari-hari dalam kehidupan yang semakin rumit ini

Kita tidak perlu menjadi makhluk yang lebih baik dari makhluk lain, kita hanya perlu membangkitkan asa dalam diri kita untuk menjadi lebih dari apa yang pernah kita bayangkan. Dan sekarang kita bebas memilih sikap dalam setiap masalah yang datang. Apapun pilihan kita tetaplah menjadi diri kita sendiri

             FOKUSLAH DAN TETAP SEMANGAT