Movie Review: Triple Frontier

in #movie-review5 years ago

m2v8gq0ms6.png
sumber

Triple Frontier produksi Netlix bergenre aksi ini sejatinya tayang di bulan Maret 2019. Tapi sayangnya, itu tidak terwujud. Filem ini dibuka dengan adegan konflik antara polisi dan kartel narkoba di Kolombia, Amerika Selatan. Konflik yang terbilang cepat membuat kita bisa menebak arah filem ini. Namun, dengan plot yang apik kita dipaksa untuk terus mengikuti alur cerita hingga akhir. Apalagi filem ini diperankan oleh aktor-aktor yang tak diragukan lagi kualitas aktingnya. Ben Aflect, Oscar Issac, Charlie Hunnam, dan Pedro Pascal masing-masing menyajikan peran kuncinya yang apik.

Di pertengahan filem Triple Frontier plot mulai sedikit melambat, berjalan perlahan hingga di beberapa menit sebelum filem ini berakhir pertengkaran satu sama lain mulai terjadi hingga puluhan tas yang berisi uang hasil merampok Lorea, raja kartel menjadi korban. Aneka komplikasi atau konflik mulai bermunculan, mencoba menghentakkan emosi penonton dengan aksi perjuangan mereka untuk mengangkut seluruh hasil rampokan mereka. Saking banyaknya uang yang dirampok, helikopter tidak sanggup menahannya dan terpaksa mereka harus membuang beberapa tas. Tapi lagi-lagi naas tak bisa dihindari. Helikopter yang mereka tumpangi akhirnya mendarat tanpa landasan dan untungnya puluhan tas yang tergantung berhasil diselamatkan.

Di dalam filem ini Ben Aflect mampu menyesuaikan ritme aktingya sesuai dengan naskah yang diatur dengan baik. Meski bukan pemeran utama, kehadiran Ben berhasil mencuri perhatian penonton. Pesona dan sikapnya yang tenang setidaknya bisa menutupi cap dan stempel bannyak orang atas kegagalan sebagai Bruce Wayne di filem Batman vs Superman atau Justice League. Berperan sebagai seorang lelaki yang rapuh, nyaris putus asa dengan pekerjaannya sebagai penjual kondo yang tak pernah laku. Kondisi keuangan yang pelik menjadi alasan kuat dia bergabung dengan rekan-rekan veterannya untuk merampok bos kartel Lorea.

Pope yang diperankan Oscar Issac berusaha keras membujuk Ben untuk ikut serta dalam misinya itu. Setelah mendengar uang bos kartel itu miliaran dolar disimpan di rumah yang terletak di belantara hutan, ketiga kawan Pope itu pun setuju. Pope menjadi leading team untuk menemukan rumah Lorea, berkat informasi seorang wanita Pope bertambahlah kenyakinan mereka untuk meluluskan aksinya. Namun konflik yang disajikan rasanya kurang menyesak, dan sedikit mengecewakan di akhir filem karena kemampuan yang mereka miliki tidak setimpal dengan lawan yang mereka hadapi sehingga menciptakan suasana endingnya terlihat datar.

U5dtbQKKmfKuqu7QB1uxntFotPFr9Dq_1680x8400.jpg

Sort:  

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64507.66
ETH 3080.07
USDT 1.00
SBD 3.85