Source

Kisah-kisah tentang monster telah menjadi tren yang terus berlanjut selama berabad-abad. Tentang dinosaurus misalnya. Sosok makhluk yang sudah punah ini selama ribuan tahun masih memiliki seni di hati para pembuat film. Anda tidak dapat menyangkal bahwa T-Rex dan Raptor adalah bahan yang menarik untuk film-film monster hari ini. Inilah yang diperlihatkan Universal Studios dalam film terbarunya Jurassic World: Fallen Kingdom.

Film kelima dalam franchise Jurassic Park menceritakan kisah empat tahun setelah penghancuran Jurassic World Park. Misi mereka unik: untuk menyelamatkan dinosaurus yang tersisa dari gunung berapi yang meletus. Mereka juga dihadapkan pada suatu pilihan: menyelamatkan atau melepaskan.

Selain menciptakan tren baru, film sci-fi tidak jauh dari unsur-unsur pengujian genetik. Jurassic World Film: Fallen Kingdom juga telah mengadopsi elemen ini. Jika dalam film sebelumnya menjelaskan teknologi kloning, film ini sebenarnya menceritakan hasil dan efek percobaan.

Masih ada adegan khas dari franchise Jurassic Park: suara semak-semak dan serangan dinosaurus. Seketika, Anda akan khawatir, tetapi Anda bisa menebak adegan selanjutnya. Ya, seperti film-film sebelumnya. Apakah sengaja dilakukan sebagai tipikal atau tidak ada ide baru.

Seharusnya, J. A. Bayona, sebagai sutradara, bisa membuat terobosan baru di kancah. Faktanya adalah hal itu dapat membuat akhir dari film baru Jurassic World: Fallen Kingdom dan sedikit mengejutkan. Tentu saja, tidak sulit bagi Bayona untuk menerapkannya ke adegan lain juga.

Konflik dalam film ini tidak sealami film sebelumnya, tetapi lebih kompleks dan lebih dalam. Tidak hanya keselamatan makhluk hidup, tetapi juga pertanyaan tentang kesadaran manusia yang semakin hilang. Dunia Jurassic: Fallen Kingdom tidak secara langsung mengajarkan masalah hidup harmonis di antara makhluk-makhluk yang hidup di Bumi ini.
Sangat menarik untuk dicatat bahwa plotnya sedikit mengejutkan. Memang, dampaknya tidak langsung terlihat dalam cerita. Namun, ini bisa menjadi panduan untuk adengan ini di masa depan. Begitu pula dengan akhir film yang seolah mengisyaratkan keberadaan film selanjutnya.

Jurassic World: Fallen Kingdom tampaknya menjadi pelengkap cerita sebelumnya. Tidak lebih baik, tetapi film ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki film sebelumnya. Misalnya, sisi emosional dibangun lebih tinggi. Adrenalin Anda akan tinggi dan kemudian ditinggalkan dengan pembaruan.

Jurassic World: Fallen Kingdom masih dimainkan oleh Chris Pratt di Owen Grady dan Bryce Dallas Howard di Claire Online. Keduanya masih memiliki chemistry yang membuat saya sedikit tersenyum karena sikap mereka. Mereka juga mendominasi film dengan aksi gahar. Sayangnya, itu tidak cukup menempel di memori.
Kegembiraan film ini didukung oleh tindakan konyol Hakim Smith dalam peran Franklin Webb dan pesona seksi dan sengit dari Daniella Pineda sebagai Zia. Lalu ada Rafe Spall sebagai Eli Mills yang berhasil membuat tugasnya sulit, bahkan jika Anda terlihat keren. Juga melibatkan B.D. Wong sebagai Dr. Henry Wu dan James Cromwell sebagai Benjamin Lockwood.

Karakter anak-anak kembali dihadirkan sebagai pendukung. Kali ini, ada Isabella Sermon, seorang gadis cantik yang juga berperan dalam menentukan akhir film. Jangan lupa karakter ikon dari franchise ini, Dr. Ian Malcolm masih diperankan oleh Jeff Goldblum. Meskipun ia hanya cameo, dialognya ada di akhir dari film ini.

Jangan Lupa Bahagia