@partiko | Rumah Tradisional-Indonesia | Traditional house-Indonesia | Rumah Suku Banjar|Traditional House Banjar | #416

in #partiko5 years ago

Source

Rumah Baanjung

Artikel kali ini akan membahas tentang rumah tradisional suku banjar dan suku dayak Bakumpai. Untuk lebih jelasnya tentang rumah tradisional tersebut, berikut dikutip sebuah tulisan yang membahas tentang rumah adat tersebut sebagai berikut:

Rumah Baanjung (Ba'anjung) adalah nama kolektif untuk rumah tradisional suku Banjar dan suku Dayak Bakumpai.[1] Suku Banjar biasanya menamakan rumah tradisonalnya dengan sebutan Rumah Banjar atau Rumah Bahari.

Umumnya, rumah tradisional Banjar dibangun dengan beranjung (bahasa Banjar: ba-anjung), yaitu sayap bangunan yang menjorok dari samping kanan dan kiri bangunan utama, karena itulah disebut Rumah Ba'anjung (ber-anjung).

Anjung merupakan ciri khas rumah tradisional Banjar, walaupun ada pula beberapa jenis Rumah Banjar yang tidak beranjung. Rumah tradisional Banjar pada umumnya beranjung dua yang disebut Rumah Ba-anjung Dua, namun kadangkala rumah banjar hanya hanya beranjung satu, biasanya rumah tersebut dibangun oleh pasangan suami isteri yang tidak memiliki keturunan.

Sebagaimana arsitektur tradisional pada umumnya, demikian juga rumah tradisonal Banjar berciri-ciri antara lain memiliki perlambang, memiliki penekanan pada atap, ornamental, dekoratif dan simetris.

Rumah tradisional Banjar adalah jenis rumah khas Banjar dengan gaya dan ukirannya sendiri sejak sebelum tahun 1871 sampai tahun 1935. Pada tahun 1871, pemerintah kota Banjarmasin mengeluarkan segel izin pembuatan Rumah Bubungan Tinggi di kampung Sungai Jingah yang merupakan rumah tertua yang pernah dikeluarkan segelnya.[2]

Jenis rumah yang bernilai paling tinggi adalah Rumah Bubungan Tinggi yang diperuntukan untuk bangunan Dalam Sultan (kedaton) yang diberi nama Dalam Sirap.[3] Dengan demikian, nilainya sama dengan rumah joglo di Jawa yang dipakai sebagai kedhaton (istana kediaman Sultan).[4]

Keagungan seorang penguasa pada masa pemerintahan kerajaan diukur oleh kuantitas ukuran dan kualitas seni serta kemegahan bangunan-bangunan kerajaan khususnya istana raja (Rumah Bubungan Tinggi). Dalam suatu perkampungan suku Banjar, terdapat berbagai jenis rumah Banjar yang mencerminkan status sosial maupun status ekonomi sang pemilik rumah. Dalam kampung tersebut, rumah dibangun dengan pola linier mengikuti arah aliran sungai maupun jalan raya terdiri dari rumah yang dibangun mengapung di atas air, rumah yang didirikan di atas sungai maupun rumah yang didirikan di daratan, baik pada lahan basah (alluvial) maupun lahan kering. Rumah Banjar terdiri Rumah Banjar masa Kesultanan Banjardan Rumah Banjar masa kolonial. Source

Baanjung House

This article will discuss about the traditional banjar tribe and the Bakumpai Dayak tribe. For more details about the traditional house, the following is quoted an article that discusses the traditional house as follows:

Baanjung House (Ba'anjung) is the collective name for the traditional house of the Banjar tribe and the Bakumpai Dayak tribe. [1] The Banjar tribe usually calls its traditional house the Banjar House or Marine House.

Generally, traditional Banjar houses are built with beranjung (Banjar language: ba-anjung), which is the wing of a building protruding from the right and left side of the main building, because that is called the Ba'anjung House (berjung).

Anjung is a characteristic of traditional Banjar houses, although there are also some types of Banjar Houses that are not flattering. Traditional Banjar houses are generally two-starred, called Rumah Ba-anjung Dua, but sometimes the banjar house is only one flat, usually the house is built by a married couple who have no offspring.

Like traditional architecture in general, as well as traditional Banjar houses characterized by having symbols, having emphasis on the roof, ornamental, decorative and symmetrical.

The traditional Banjar house is a typical type of Banjar house with its own style and carvings from before 1871 to 1935.in 1871, the city government of Banjarmasin issued a seal for the construction of the Bubungan Tinggi House in the Sungai Jingah village, which was the oldest house the seal had ever been issued. [2]

The type of house that has the highest value is the Bubungan Tinggi House which is intended for buildings in the Sultan (kedaton), which are named in the Sirap. [3] Thus, the value is the same as the joglo house in Java which is used as kedhaton (Sultan's palace residence). [4]

The majesty of a ruler in the reign of the kingdom is measured by the quantity and quality of art and the splendor of royal buildings, especially the king's palace (Bubungan Tinggi House). in a Banjar tribal village, there are various types of Banjar houses that reflect the social status and economic status of the homeowner. in the village, houses were built in a linear pattern following the flow of the river and roads consisting of houses built float on water, houses erected on rivers and houses erected on land, both on alluvial and dry land. the Banjar house consists of the Banjar House during the Banjardan Sultanate, the Colonial Banjar House. Source

Posted using Partiko Android

Sort:  

Thank you so much for being an awesome Partiko Partner! You have received a 100% upvote as benefit. Together, let’s change the world!

You have receive an upvote. Thanks for playing moonSTEEM

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 63585.64
ETH 3035.86
USDT 1.00
SBD 3.84