Socrates : Belajar Merendah Cara Filsuf Kuno

in #philosophy6 years ago (edited)

Tentang Socrates, Secuil Saja


Saya memiliki ketertarikan tertentu pada sosok Socrates (469 - 399 SM), seorang filsuf Yunani Kuno yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan Athena untuk berbicara mengenai filsafat, sehingga dia tidak memiliki waktu untuk menuliskan ajaran-ajarannya.

Ajaran-ajarannya ditemukan dalam bentuk fragmen-fragmen atau rujukan-rujukan dari tulisan lain terutama dari murid-muridnya. Ia lahir 120 tahun setelah filsuf pertama dalam kebudayaan Barat, Thales, menjalani profesi filsufnya.


Socrates telah mencatat suatu pencapaian tertentu di dalam hidupnya sebagai seorang filsuf, sehingga dia menjadi tonggak penentu bagi era para filsuf: para filsuf kerap dikelompokkan menjadi "filsuf pra Socrates" atau "filsuf pasca Socrates."

image
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 4.0 Internasional (CC BY-NC-ND 4.0))

Socrates telah menjadi simbol perlawanan terhadap kemapanan yang dianggapnya tidak masuk akal. Dia datang untuk menggugat pemahaman-pemahaman umum saat itu dengan pertanyaan-pertanyaan. Metode seperti ini kemudian diadaptasi di dalam dunia pendidikan dan disebut dengan istilah "Metode Sokratik" atau "Socratic Method"1.

Salah satu hal yang pernah dikritik oleh Socrates adalah keyakinan militeristik saat itu bahwa "keberanian adalah tidak lari dari medan peperangan". Socrates datang dan mengajukan pertanyaan, "Benarkah tidak lari dari peperangan yang mustahil dimenangkan adalah bentuk keberanian?"

Dia bahkan mengkritik dengan diamnya. Dia sering ke pasar di Athena untuk berkhutbah, dan tak pernah membeli apapun kecuali yang benar-benar dibutuhkannya untuk bertahan hidup. Seseorang mempertanyakan itu, Socrates menjawab, "Setiap kali aku datang dan melihat-lihat, ternyata ada begitu banyak barang dijual yang sebenarnya tidak aku butuhkan sama sekali."

Kerendah-hatian Socrates Yang Relijius


Socrates tidak meninggalkan karya berbentuk tulisan, tetapi dia telah menjawab itu dengan kalimat ringkas, "Karena aku tak mengetahui apa-apa, apa yang bisa kutuliskan?" Itu mungkin cara dia berkelit bahwa sebenarnya dia lebih menikmati berbicara dari pada menulis, tetapi itu cara yang berkelas sekali, kalau memang demikian. Tetapi ada yang lebih menarik dan menambah kredit kepada kalimatnya itu, teruskan membaca.

Socrates telah mengumpamakan kegiatannya menyebarkan filsafat sebagaimana profesi ibunya, bidan. Plato (423 – 347 SM), salah satu murid Socrates, menulis kata-kata gurunya di dalam Theaetetus, 149a, 150c, "Ilmu kebidanan yang kupraktekkan ini sama saja dengan yang dilakukan oleh para bidan. Bedanya, mereka melakukannya pada perempuan, sedangkan aku melakukan pada para lelaki. Mereka berurusan dengan tubuh, sedangkan aku berurusan dengan pikiran ... Aku sendiri tidak memiliki kebijaksanaan. Oleh karena itulah, Dewa Apollo membuatku mampu menemukan kebijaksanaan pada orang lain, serta mencegahku agar tidak melahirkan kebijaksanaan itu dari diriku sendiri."

Dalam kalimat dari catatan Plato tersebut, kesimpulan-kesimpulan berikut bisa kita buat:

  1. Pada saat itu, berpikir (mungkin termasuk juga kegiatan-kegiatan intelektualitas lain misalnya mengikuti ceramah-ceramah filsafat) adalah hal yang masih maskulin, dan mungkin tidak ada wanita yang tertarik kepada filsafat, atau mungkin terlarang dan dianggap tabu;
  2. Socrates adalah seorang yang religius. Di dalam bukunya yang lain, Apologi (buku yang memuat pembelaan terhadap Socrates), Plato menulis kata-kata terakhir Socrates kepada istri, kerabat, dan murid-muridnya, saat akan mengakhiri hidupnya dengan meminum racun, "Sekarang sudah tiba saatnya untuk berangkat, dan kita menempuh jalan kita masing-masing. Aku menempuh kematian, dan kalian tetap hidup. Mana yang lebih baik, hanya Dewa yang tahu."

Di Yunani Kuno, ada suatu tempat bernama Delphi yang dianggap suci di mana pesan-pesan dari Dewa Apollo disampaikan lewat seorang peramal pilihan. Semasa dengan kehidupan Socrates, hiduplah seorang Pythia di Delphi. Pythia adalah seorang perempuan peramal yang ujaran-ujarannya ketika sedang trance dipandang sebagai ucapan-ucapan yang profetis (ilahiah). Suatu kali Pythia ditanya tentang siapa orang yang paling bijaksana di Yunani saat itu, dan dia menyebutkan nama Socrates. Berita ini kemudian sampai kepada Socrates, dan dia meresponnya, "Karena Dewa sendiri yang mengatakan hal itu, maka saya harus percaya. Tetapi bila itu benar, tentunya karena dari semua orang Yunani, hanya saya sendiri yang sadar bahwa saya tidak tahu apa-apa."

Tanggung Jawab Adalah Hal Yang Perkasa


Socrates terus saja ngotot bahwa dia tidak tahu apa-apa, tetapi dia tetap orang yang teguh pada pendirian dan bertanggung jawab pada segala tindak tanduknya. Hal ini terbukti saat di rela menerima hukuman mati dengan meminum racun setelah pengadilan saat itu menyatakan dia bersalah telah meracuni pikiran orang-orang Yunani terutama anak-anak muda yang semakin menunjukkan minat untuk belajar darinya.

Suatu ketika, saat di dalam tahanan, menunggu hari-hari kematiannya, beberapa pengikutnya telah menemukan jalan untuk membawa lari Socrates dari tawanan, tetapi Socrates tegas menolaknya, menurutnya ketidak-patuhan pada hukum adalah suatu tindakan yang tidak benar, yang harus dilakukan terhadap hukum yang tidak adil adalah mengubahnya menjadi lebih adil.

Lukisan The Death of Socrates, tahun 1787, karya pelukis Prancis Jacques-Louis David, minyak di atas kanfas. | Sumber

Jelang saat eksekusi, istrinya memeluknya sambil menangis dan berkata, "Ini sungguh tidak adil!"

Socrates menjawab, "Apakah kamu benar-benar menginginkan sebuah keadilan?" Dia hanya beberapa menit dari kematian, tetapi dia tetap dirinya, Socrates yang penuh tanya, yang tidak tenggelam di dalam ketakutan akan berakhirnya hidup. Justru dia yang bekerja keras menenteramkan hati istri, murid-murid, dan kerabat setianya. Dia adalah contoh nyata dari orang yang siap mati demi kata-katanya, padahal dia telah ditawarkan keringanan hukuman jika saja dia mau mengingkari beberapa ajarannya yang dituduh merugikan "tatanan hidup negara".

Glosari


1Metode Sokratik adalah metode pendidikan di mana pengajar tidak memberikan informasi secara langsung, melainkan dengan menyampaikan serangkaian pertanyaan, yang diharapkan dengan menjawab rangkaian pertanyaan tersebut, peserta didik akan sampai pada suatu kesimpulan tertentu, ataupun sampai pada kesadaran akan keterbatasan pengetahuan.

Rujukan dan Saran Bacaan


  1. 90 Menit Bersama Socrates, Paul Stathern, Penerbit Erlangga, cetakan pertama, 2001, 979-688-219-1
  2. Guyon Para Filsuf, Heriyanto, Pustaka IIMaN, cetakan pertama, 2005, 979-3371-30-1
  3. Wikipedia : Socrates
  4. britannica.com : Socrates
  5. biography.com : Socrates
  6. wikiquote.org : Socrates
  7. ancient.eu : Socrates
  8. pursuit-of-happiness.org : Socrates
  9. Wikipedia : Plato
  10. Wikipedia : The_Death_of_Socrates

Di Balik Layar

Terimakasih


Terimakasih telah singgah. Semoga bacaan ini bisa bermanfaat. Segala reaksi dan tanggapan akan sangat saya hargai.

From Indonesia With L💜VE


@aneukpineung78 | Telegram Saya

Sort:  

Dear, Bang @aneukpineung78. I like your nice post. We are living under the same sun. Give your hand on me, please. Best regard

Loading...

saya suka tulisan ini @aneukpineung penuh pelajaran yang berharga. apa yang bisa ditiru dari seorang socrates adalah keteguhan hatinya dalam mempetanhankan apa yang dikatakan nya. Meskipun pelajaran berharga darinya baru bisa dihargai pada masa sekarang.

Dia mati untuk dunia, bukan hanya untuk murid-muridnya. Saya pikir demikiann. Adalah menarik sekali bahwa pemikiran-pemikiran terhadap alam yang bertopang pada logika justru lahir dari sebuah negeri yang pada masa itu bisa dibilang inferior, yakni Yunani, mengingat saat itu China dan Mesir telah mencapai peradaban-peradaban material yang jaun lebib tinggi, tetapi mereka malah menjawab hampir semua pertanyaan terhadap fenomena alam dengan takhayul.

Dan kematian Socrates memang sesuatu, bagi perkembangan filsafar dan ilmu pengetahuan. Teri

Teriimakasih, @tfq86, telah singgah dan meninggalkan komentar.

saya kurang suka dengan scorates, ia bertingkah seolah tidak tahu apa-apa. ironi socrates itu saya ingat banget, satu hal yang iadia tahu bahwa sebenarnya ia tidak mengetahui apa-apa

Saya pikir sikapnya itu sebagai sebuah kritik terhadap kemapanan-kemapaanan pikiran dan sikap yang tidak logis (setidaknya untuk ukuran pikiran Socrates) dan telah tumbuh subur di Yunani saat itu. Jadi dia mrnghadapi sema itu dengan berlagak bodoh dan menjadikan itu dasar bagi pertanyaan-pertanyaannya. Atau mungkin memang dia tidak tahu apa-apa dalam arti yang sesungguhnya, dan saya curifa kita semua sebenarnya juga begitu.

Haaa.

Harus banyak baca buku socrates saya nya baru bisa menilai lebih dlam.. Tapi satu poin dari socrates dlam tukisan ini adalah rendah hati.

Orang akan mencari tahu tentang hal-hal yang disukainya baik itu tentang orang, atau benda, atau hal-hal lainnya. Itu semacam kehausan tertentu yang kadang harus dipuaskan, atau, dalam kasus-kasus tertentu, kehausan itu harus tunduk pada keterbatasan-keterbatasan. Begitulah, orang-orang pasti memiliki letertarikan pada tema-tema yang berbeda atau tidak persis sama.

Terimakasih bang @arulkomand4n. ☺☺

Bereh that aduen @aneukpineung.
Socrates memang dikenal sebagai salah seorang filsuf paling fenomenal dan terkenal dekat dengan murid2nya. Saya pribadi cenderung lebih menyukai Jalaluddin Rumi sebagai filsuf idaman saya.

Setiap orang bisa beerbagi sesuatu. Dari Rumi kita bisa mempelajari hal-hal lain, dari Emmanuel Kant juga bisa, demikian juga dari Karl Marx, atau bahkan Epicurus. Nah, ayo bung @lamkote bikin juga artikel filsuf, yaitu Rumi itu. Ayo, kutunggu. Hehe. Nah kan itu ide juga untuk menulis. Memang Steemit ini mengasyikkkkan kalau diasyikin. 😀😀 ya, ngga?

Insya Allah aduen @aneukpineung78, akan kita buat sedikit ulasan tentang filosofi ala Jalaluddin Rumi di kesempatan berikutnya.

Asyiiik. Silahkan tandai saya di artikel itu. Saya suka membaca tentang figur-figur besar, dan tak terbatas hanya pada filsuf saja. Itu pasti akan menarik sekali, apalagi Rumi terkenal dengan kata-katanya yang berhikmah tinggi.

Aha. Very nice. But aint that Zeus in the blue hat? 😀
With that beard, they all look alike.

source

that panyang2 tulisan droekeuh...abeh aibak rukok bak ta baca rakan..😁👍

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 62777.23
ETH 3059.34
USDT 1.00
SBD 3.81