Suasana pantai memang bisa mempengaruhi suasana hati. Jika hati bahagia, pantai bisa memberikan rasa lebih bahagia. Tapi jika kita sedang sedih, pantai juga memberikan rasa semakin sedih. Kedua hal tadi terjadi jika kita mengikuti suasana hati kita. Kedua gambaran tadi bukanlah hal yang baik. Jika terlalu senang bisa mendekati rasa ria dan jika menjadi tambah sedih akan membuat kesedihan kita berlarut-larut.

Sebenarnya yang terbaik adalah Rihlah atau Tadabbur alam apakah itu ke hutan, ke pantai dan ke tempat alam lainnya adalah untuk mengingat Allah. Mengingat betapa besar kuasaNya. Hingga tak ada alasan kita untuk tidak bersyukur.

Perjalanan saya kali ini membawa tiga orang perempuan hebat yang menjadi tamu saya. Mereka berasal dari negeri jiran Malaysia. Mereka adalah Ema dan ibunya, serta sahabatnya Nurul. Meski suasana puasa, mereka meminta saya untuk pergi ke kawasan santai di tepi pantai. Dan pantai Lhokmee adalah tempat yang saya pilihkan untuk mereka.

Sesampainya di pantai, mereka saya biarkan saja berekspresi sekehendak hati mereka. Saya hanya memantau dan menjaga hal-hal yang mungkin tidak sesuai atau melanggar kearifan lokal. Tetapi mereka faham akan hal itu. Semua tampak diam, menikmati keindahan alam pantai Lhokmee.

Kalau saya boleh menilai, ketiganya mempunyai cara tersendiri dalam menikmati pantai. Ema yang paling ceria, sejak tiba di pantai senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya. Sesekali ia berteriak melepaskan keceriaannya. Berbeda dengan ibunya, sang ibu tampak tenang. Raut wajahnya seperti menengok kisah masa lampau. Mungkin ada hal yang ia rindukan. Entahlah..
Lain halnya dengan Nurul. Ia tampak gembira sekali. Sepertinya apa yang ia kejar telah ia dapatkan, apakah itu pantai ataukah pemandangannya. Yang pasti berkali-kali ia mengucapkan rasa syukur melihat keindahan pantai Lhokmee.

Begitulah saya memandang mereka. Saya hanya bisa menerka-nerka apa yang ada di fikiran mereka hanya dari gesture atau ekpresi wajah mereka. Yang sesungguhnya tentu mereka sendiri yang tau.

Kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Saya mengambil beberapa foto mereka baik secara tak sengaja maupun sengaja.

Foto ini berlatar belakang pohon bakau laut dan kayu mati. Saya suka sekali dengan view ini. Jika bergaya di tempat ini seakan angan kita jauh melayang ke seseorang yang kita rindukan. Mereka sengaja saya kondisikan untuk di foto tetapi saya berusaha untuk mengambil gambar suasana sealami mungkin.

Kedua gambar ini adalah gambar permintaan Nurul. Ia sengaja memanggil saya dan meminta saya untuk mengambilakan gambar dengan gaya yang ia inginkan. Terlepas bagus atau tidak adalah masalah selera. Dan Nurul sangat puas dengan hasilnya.

Foto bagian akhir ini adalah foto mereka yang saya ambil tanpa sepengetahuan mereka. Moment saat mereka berjalan di pantai sambil bercerita. Masih berlatar belakang bakau laut pantai Lhokmee, disudut manapun foto kita ambil akan tampak indah.

Suasana pantai makin terik. Keceriaan masih bersama kami. Meski masih ingin berlama-lama di pantai Lhokmee ini, tetapi kami harus kembali pulang. Pulang dengan membawa rindu yang suatu saat akan di labuhkan kembali ke pantai ini. Tidak nanti mungkin yang akan datang. Tidak di alam nyata, mungkin di alam mimpi.

Lokasi :

Pantai Lhokmee
Lamreh - Aceh Besar
INDONESIA

Camera :

Smartphone Xiaomi Note 3

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : All About Travel, Photo & Food

---

---

---

Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131