Matahari yang Menari Di Pagi Hari - The Dancing Sun In The Morning

Gelap malam telah berlalu. Seperti berlalunya cerita kemarin bersamamu.

Udara dingin subuh tadi juga ikut berlalu. Mengingatkanku tentang perjalanan kemarin bersamamu.

Usai gelap pergi, engkau perlahan membuka diri.

Usai embun pagi mengering, cahayamu benar-benar terlihat pasti.

Kini wajahmu terlihat berseri-seri, menyinari bumi yang gelap tadi. Akupun mulai menikmati matahari pagi, dan merangkai mimpi untuk esok dan nanti.

Matahari yang mulai menari di hari yang cerah seperti ini. Cerita yang bagaimana engkau sukai?

Akan kucoba rangkaikan kata dari hati. Untukmu yang sempat menemani.

Akan kucoba buat sebuah puisi untukmu yang telah pergi.

Akan kucoba buat sebaris mimpi untukmu yang entah dimana hari ini. Untukmu matahariku nanti (Nurhayati).

Dark night has passed. Like the passing of the story yesterday with you.

The cold air of dawn had also passed. Reminds me of yesterday's trip with you.

As dark goes, you slowly open up.

After the morning dew dries, your light really looks.

Now your face looks radiant, illuminating the dark earth. I will also start enjoying the morning sun, and be stringing dreams for tomorrow and later.

The sun begins to dance on such a sunny day. Which story do you like?

I'll try to keep the words from the heart. For you who can accompany.

I'll try to make a poem for you who has gone.

I'll try to make a dream line for you who knows where today. For you,

Peunayan, 06 Juli 2018.