Mengajarkan Steemit pada Teungku Dayah

in #promo-steem6 years ago (edited)

Sering membuat saya jengkel, tapi lebih sering membuat saya rindu. Contoh kejengkelan yang ia lakukan misalnya mengatakan saya suka 'merepet-repet'. Ya ampun, mengapa harus mengulang kata 'repet' hingga dua kali sih.

WhatsApp Image 2018-05-09 at 1.08.30 AM.jpeg

Niat makan malam bersama seseorang terpaksa saya batalkan demi memenuhi permintaan Teungku Maujul. Siang kemarin, sebuah pesan masuk ke ponsel saya. Isinya singkat saja, pertanyaan tentang bagaimana kabar saya dan permintaan untuk belajar Steemit.

"Kalau siang ini nggak memungkinkan, bagaimana kalau nanti (Selasa) malam?" tanya saya.

Sembari itu otak saya berpikir cepat, mengakses semua informasi mengenai agenda pribadi saya hingga dua hari ke depan. Rabu, dari pagi hingga malam sudah ada agenda. Kamis, dari pagi sampai sore juga sudah ada agenda. Kamis malam saya sudah buat agenda makan malam dengan @akbarrafs, membayar 'utang pertemuan' yang tak tuntas selama dia di Banda dua hari lalu. Jumat pagi sampai siang saya juga sudah punya agenda. Ya ampun, kalau dipikir-pikir setelah nggak bekerja kok saya malah jadi super sibuk hahaha.

Satu-satunya kesempatan ya Selasa malam, tapi... saya sudah kadung membuat janji dengan seseorang. Kami berencana membayar utang janji temu yang sudah kami rencanakan sejak beberapa hari sebelumnya. Senin siang kami berencana makan bersama, tapi gagal karena jadwalnya yang sangat padat. Lalu kami re-scheduling jadi makan malam, juga gagal karena dia sudah sangat lelah. Menjelang siang kemarin giliran dia yang mengajak saya untuk makan siang, tapi malah saya yang nggak bisa. Lalu kami putuskan untuk makan malam bersama. Kalau sudah begini, dalam hati jadi berandai-andai, andai kami tinggal di lubuk atau ladang yang sama. Tapi ah... berandai-andai itu nggak bagus. Eh, tiba-tiba saya dapat pesan ajaib itu.

"Eh, nanti malam saya ada janji sama orang, saya tunggu kabar dari yang bersangkutan dulu ya," saya mencoba bernegosiasi dengan Teungku Maujul. Bagaimanapun saya nggak ingin menolak permintaan itu, di sisi lain saya juga ingin habiskan waktu dengan seseorang itu. Harus ada win-win solution.

Kemudian saya mengabari seseorang tersebut, memberi tahu kalau kami (kemungkinan) tidak bisa menghabiskan waktu berdua malam itu. "Ada peserta pelatihan jurnalistik kemarin yang minta belajar Steemit." Saya mengatakan apa adanya.

IMG20180505161149.jpg
Teungku Maujul saat belajar bikin blog

Teungku Maujul adalah salah satu teungku dayah yang menjadi peserta Pelatihan Jurnalistik Santri yang dibuat Dinas Pendidikan Dayah dalam dua pekan ini. Sabtu, 5 Mei 2018 kemarin saya diminta untuk mengisi topik tentang teknik menulis feature. Nah, Teungku Maujul ini merupakan salah satu peserta yang cukup antusias. Ia berasal dari Dayah Istiqamattuddin Darul Ulum Idi Cut, Aceh Timur. Bahkan di sela-sela waktu coffee break ia masih sempat minta belajar cara bikin blog. Jadilah waktu rehat menjelang Asar itu kami curi sedikit untuk membuat blog dayah tempatnya belajar dan mengajar. Semangatnya pula yang membuat saya nggak tega menolak permintaan belajar Steemit tersebut.

"Kebersamaan kita, kita tunda saja dulu, demi umat..." balasan dari seseorang itu membuat saya lega, sekaligus kagum pada sikapnya. Saya tersenyum-senyum membaca pesannya, kata 'umat' membuat saya tergelitik. Tapi ya begitulah dia, dalam seriusnya selalu ada selipan canda. Dan dalam candanya selalu ada hal positif. Sering membuat saya jengkel, tapi lebih sering membuat saya rindu. Contoh kejengkelan yang ia lakukan misalnya mengatakan saya suka 'merepet-repet'. Ya ampun, mengapa harus mengulang kata 'repet' hingga dua kali sih. Di mata lelaki, perempuan pendiam pun bisa terkesan cerewet, konon lagi yang hobi bicara.

Saya segera mengabari Teungku Maujul mengenai kepastian waktunya. Kami sepakat bertemu di warung kopi Barakah di Jalan T. Iskandar, Lambhuk, Banda Aceh. Sesaat setelah saya datang, Teungku Maujul tiba dengan salah satu temannya.

Saya juga mengajak @hayatullahpasee bergabung. Saya khawatir teungku itu kikuk bertemu saya secara personal, makanya saya ajak Hayat. Ternyata benar, keberadaan Hayat membuat obrolan jadi makin seru, kami tak hanya berdiskusi tentang Steemit, tetapi juga dunia dayah pada umumnya. Kami juga berdiskusi bagaimana dayah harus mengambil peran dalam perkembangan teknologi masa kini, salah satunya dengan menyambut kedatangan Steemit yang berbasis blockchain ini. Bahkan Teungku Maujul dengan sikapnya yang sangat terbuka menawarkan kami untuk main-main ke dayahnya.

Step One, Bikin Email Dulu. Ting!

Setelah selesai makan, barulah saya mengajarkan teknis mendaftar Steemit. Namun sebelumnya saya mengajarkan Teungku Maujul membuat e-mail terlebih dahulu. Pasalnya, di tengah alur pendaftaran, ketika diminta isi alamat e-mail, eh Teungku Maujul belum punya rupanya. Hal yang sama juga berlaku kemarin ketika kami belajar membuat blog. Inilah fenomena sekaligus romantika dunia elektronik.

Saya jelaskan sedikit mengenai fungsi utama e-mail yang di kehidupan nyata bisa kita sebut sebagai KTP. Sebegitu pentingnya sebuah e-mail. Setelah e-mail berhasil dibuat, proses pendaftaran Steemit dilanjutkan hingga ke langkah terakhir. "Sekarang tinggal menunggu konfirmasi dari Steemit," kata Saya.

Hayat lantas mengingatkan mengenai kata sandi yang nantinya akan dikirimkan official Steemit agar jangan lupa disimpan. Platform ini memang berbeda dengan platform serupa lainnya yang bisa ganti-ganti kata sandi sesuka kita. Di Steemit, kata sandi hanya kita dapatkan sekali saja saat akun diverifikasi. Makanya jangan sampai tidak menyimpan kata sandi tersebut.

Di sisa waktu sebelum mengakhiri pertemuan kami melanjutkan perbincangan tentang dunia dayah. Kami juga mewanti-wanti agar Teungku Maujul serius mempelajari Steemit agar nanti bisa mentransfer ilmu kepada santri lainnya. Semoga.[]

Sort:  

Ajarin aku juga untuk menulis featured kak @ihansunrise.

boleh-boleh.... dengan senang hati...

tingkiuuu udah kawanin semalam :-D

Mantap x lah adek ni, ntar ajarin kk nulis featured juga y

tulisan2 kk sebenarnya udah bergaya feature itu..... nanti sesekali boleh kita yang di banda bikin diskusi ksesama kita ya?

Iya ga sabar...

Pengacara kak ihan 😍

hahahah itulah.....

Kapan sih kak ihan tidak pernah buat aku ber waah waah sendiri dari kejauhan

ter-wah-wah kenapa ini? hihiihihi

Aduh... Ubai bilang gitu sungguh belum pantas hahaaaa.....

Selalu ada ruang untuk kita bertanya, tapi dibungkus rapih, keren😎

Ada sekeren kaca mata itu? 😜😜

Kalau kaca moto itu memang sesuatu, magic hahahah

Coin Marketplace

STEEM 0.35
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70351.33
ETH 3563.43
USDT 1.00
SBD 4.72