Ramadhan

Tak terasa Ramadhan sudah diambang mata, tangannya melambai mengucapkan selamat datang, manusia hanya diam membisu, tak ada suara soarak seperti datangnya K-pop Bintang korea, tak ada umbul-umbul selamat datang nagaikan penyambutan seorang camat disebuah desa kelurahan, semua masih sibuk, seakan Ramadhan hanya bulan yang tidak ada harganya.
Rutinitas persiapan ibadah masih biasa saja, anak-anak muda dan gadis remaja masih mengumbar aurat tanpa rasa malu pada bulan suci, semua tertawa riang diwarug kopi, malam dan siang mereka habiskan disana, akankah kebiasaan ini berlaku sampai dibulan suci?
para manusia yang sadar kepentingan bulan suci sudah pada bertaubat jauh-jauh hari, memohon ampunan Allah atas semua kesalahan dan dosa, mereka ingin menyambut bulan suci dengan penuh kesucian hati dan jiwa.
mereka mengangis setiap malam merindukan kasih sayang Rabbi, menuju keridhaanAllah yang Maha suci, memohon kasih sayangNY dalam setiap denyut nadi, hanya segelintir manusia yang menyambut ramadhan dengan cara ini,
melalui postingan ini saya mengajak para sobar steemain semua untuk muhasabah diri, mengenang semua dosa dan kesalahan masaalu, memohonmaaf pada manusia tempat kita menabur benih dosa, berzikir menghidupkan malam dengan salat dan tilawatul quran, waktu sahur gunakan buat ibadah memuji allah bukan buar ngepost, kasihanilah diri dibulan suci, karena umur kita belum tentu sempat hidup untuk esok hari.

Marhaban ya Ramadhan