Masjid. Tempat doa dan pertemuan

Masjid adalah tempat doa dan pertemuan umat Islam. Terlepas dari beberapa perbedaan regional, desain dan fungsi dari kuil-kuil ini serupa dengan yang ada di Asia hingga Amerika. Masjid-masjid wajib untuk pelaksanaan tugas agama dan terbuka untuk semua orang percaya.

Sebuah fitur penting dari masjid adalah menara (mereka dapat dari 1 hingga 9). Menara dari tempat umat beriman dipanggil untuk berdoa. Pada waktu yang ketat, muazin harus dipanggil untuk doa oleh penduduk di sekitarnya dengan formula standar. Banding ini, yang sebelumnya diputar langsung, kini sering dimainkan dalam rekaman. Di depan pintu masuk, biasanya di halaman, adalah kolam dengan air mancur atau sumber air mengalir. Di sini, orang percaya dapat melakukan wudhu yang ditentukan oleh tradisi sebelum doa.

Masjid itu sendiri harus mengakomodasi sebanyak mungkin orang percaya dan memberikan gambaran tentang ceruk untuk doa. Ceruk itu, mihrab, selalu menghadap ke Mekah: arah ini ditentukan untuk doa dan disebut kiblat. Mihrab adalah tempat yang paling indah di masjid, dan berkat akustiknya, itu memperkuat suara Imam. Mihrab ada di tengah tembok.

Di sebelah kanannya adalah sebuah mimbar, podium atau kursi di atas panggung. Oleh karena itu imam, "berdiri di depan doa-doa," membacakan chebut, berkhotbah di depan doa Jumat kolektif, wajib bagi setiap orang percaya, dan doa-doa meriah. Di masjid-masjid, kursi tidak disediakan, dan lantai ditutupi dengan karpet atau tikar jerami, saat mereka berdoa berdiri atau berlutut.

Doa
Setiap Muslim wajib pada siang hari untuk melakukan sholat lima kali lipat: sebelum matahari terbit, pada siang hari, setelah tengah hari, sebelum matahari terbenam dan di malam hari. Pada saat yang sama, gerakan tubuh dan teks-teks doa diformalkan secara ketat.

Sebelum berdoa, mereka mencuci tangan, lalu membilas mulut dan hidung mereka, menghilangkan debu dan kotoran dari wajah mereka, lalu mereka memegang tangan mereka dengan rambut basah, membersihkan telinga mereka dan akhirnya kaki mereka. Sebelum memasuki masjid, Anda harus melepas sepatu Anda. Kepentingan mendasar melekat pada fakta bahwa kotoran dari jalan tidak menembus ke ruang doa. Doa mulai berdiri, kemudian orang-orang percaya bersujud, tangan di lutut mereka. Setelah itu, menyembah Tuhan harus dilakukan dengan jatuh di tanah, dan Anda harus menyentuh dahi dengan lantai.

Banyak Muslim juga menggunakan tasbih - beads dengan 33 atau 99 butir. Setiap gabah sesuai dengan salah satu nama Allah atau ekstrak dari Alquran.

Untuk menghindari gangguan dari doa-doa dari orang-orang, asalkan wanita selalu terletak di luar bidang mereka pandang atau Emporia, atau di ruang yang terpisah. Doa ritual untuk wanita adalah kewajiban bagi pria, tetapi mereka mungkin tidak hadir dalam khotbah Jumat, jika mereka sibuk dengan pekerjaan rumah tangga.

Imam

Doa bersama hendaknya dipimpin oleh "orang yang berada di depan" - Imam. Dia bertanggung jawab atas masjid, melakukan tugasnya, baik menerima gaji untuk pekerjaannya, atau melakukan itu secara sukarela. Kompetensinya juga mencakup persiapan dan pembacaan khotbah sebelum shalat Jumat. Tema dia bebas memilih sesuai kebijaksanaannya. Mereka dapat memiliki dominasi agama, sosial dan bahkan politik. Di sejumlah negara, masjid menerima khotbah yang sudah jadi (biasanya disusun oleh Departemen Agama) untuk mencegah kritik terhadap pihak berwenang. Di negara-negara non-Islam, tugas imam mungkin termasuk mengajarkan Al-Qur'an dan dukungan sosial bagi anggota masyarakat.

Larangan gambar dalam Islam
Dalam bangunan suci Islam dilarang menggunakan gambar orang, binatang dan burung, sehingga masjid dihiasi dengan pola dan ornamen. Kutipan artistik dari Alquran dihiasi dalam relung untuk berdoa, di dinding dan langit-langit. Unsur dekoratif yang umum adalah panel dengan nama-nama Nabi dan empat khalifah yang saleh. Sebagai ornamen, bunga, daun dan tanaman merambat, serta pola geometris digunakan. Dengan demikian, mereka mengisi seluruh permukaan dinding, lantai dan langit-langit, tanpa celah. Dampak dari elemen artistik ini sangat mengesankan: penglihatan tidak melekat pada detail apa pun, komposisi keseluruhan menghasilkan efek meditatif yang hampir menenangkan.