Khazanah Fathaniyah, Lumbung Karya Ulama Nusantara Di Tengah Kota Kuala Lumpur

Ruangan sederhana yang terletak di lantai dua pertokoan di Setiawangsa ini menyimpan buku-buku khazanah keilmuan Islam melayu. Saya tidak menyangka rak-rak buku di sini menyimpan sangat banyak karya milik ulama nusantara seperti Syeikh Ahmad Al-Fathani (1272 H - 1375 H). Khazanah Fathaniyah ini adalah sebuah percetakan yang fokus menerbitkan buku-buku khazanah islam ulama nusantara. Percetakan sekaligus perpustakaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1995 oleh Tn Guru H. Wan Mohd Saghir Abdullah, beliau adalah seorang peneliti dan penulis.

Tidak ada sign board untuk menandakan perpustakaan ini. Saya kebetulan di undang pada acara peluncuran buku Radzi Safee saat itu. Alamatnya dikirim oleh istri beliau, Nor Afidah. Berbekal alamat yang dikirim via whatsapp tersebut, saya memesan jasa Grab untuk menuju ke Setiawangsa. Tiba di sana, saya menghubungi Kak Nor. Dia mengarahkan saya ke sebuah retail 7 eleven. Dari jauh, sudah tampak Kak Nor menunggu saya. Kemudian saya dibawa naik ke lantai dua, dimana sedang berlangsungnya peluncuran buku.

Mata saya menuju ke rak-rak buku yang ada di depan dan belakang tempat duduk saya. Saya tidak asing dengan nama-nama pengarangnya. Nama-nama seperti Abdus Samad Al-Falimbani, Syekih Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dan beberapa nama lainnya adalah ulama-ulama nusantara yang kitab mereka kami pelajari di dayah. Namun, di sini menyimpan karya-karya mereka yang tidak dipelajari di dayah. Saya terpana dengan semua ini. Khazanah ulama nusantara yang belum pernah saya temui di daerah tempat saya tinggal, Aceh yang katanya adalah kota pusaka.

Khazanah Fathaniyah ini fokus mencetak kembali dan menerbitkan karya-karya ulama nusantara yang tertulis dalam bahasa Jawi. Selain itu ada juga jurnal-jurnal penelitian akademisi Malaysia dalam mengembangkan sejarah melayu nusantara. Perpustakaan ini bisa di akses oleh semua orang. Sebagian buku/kitab juga bisa kita beli. Ada juga yang hanya menjadi koleksi perpustakaan. Artinya kita hanya boleh membacanya di sana.

Koleksi ini sangat penting untuk diketahui oleh pelajar-pelajar di Aceh. Mereka harus mengetahui identitas pendahulu mereka. Bagaimana khazanah keilmuan yang ulama mereka miliki. Karena banyak ulama-ulama nusantara yang menjadi pengajar di universitas-universitas di Timur Tengah. Bahkan ada yang menjabat sebagai imam Masjidil Haram, seperti Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Beliau juga menghasilkan karya dalam bahasa Arab yang berjudul An-Nuhafat. Sebuah kitab yang mempelajari tentang ilmu Ushul Fiqh.

Apabila kalian pergi ke Malaysia, sangat dianjurkan untuk mengunjungi perpustakaan Khazanah Fathaniyah ini. Mari mengenal cendikiawan muslim nusantara yang karya mereka dikenal dunia. Kalian bisa mencari keyword "Khazanah Fathaniyah Setiawangsa" di map untuk memandu supir Grab menuju ke sana.