unsplash.com

Dear Steemian...

Masih dalam pembahasan yang sama pada postingan sebelumnya. Pada kali ini yang akan dibahas ialah hasil penelitian yang telah saya kerjakan pada beberapa waktu lalu. Untuk lebih lengkapnya langsung saja simak pembahasan berikut ini dan semoga dapat menjadi manfaat bagi kita semua.

HASIL PERHITUNGAN PADA PENELITIAN

Hasil Perhitungan Latency

Pengukuran latency dilakukan terhadap host 1 dan host 6 dengan pengiriman paket ICMP. Untuk tiap skenario penelitian, dilakukan tiga kali percobaan, dimana setiap percobaan dilakukan pengiriman paket ICMP sebanyak 20 sequence/urutan. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4. Satuan latency adalah milliseconds (ms).

Tabel 2. Nilai latency pada penilitian untuk skenario 1

Tabel 3. Nilai latency pada penilitian untuk skenario 2

Tabel 4. Nilai latency pada penilitian untuk skenario 3

Hasil Perhitungan Throughput

Pengukuran throughput dilakukan dengan aplikasi iperf dengan mengirimkan paket TCP antara host 1 dan host 6. Pengiriman iperf dilakukan sebanyak 10 kali. Hasil pengukuran terlihat pada Tabel 5, dimana satuan dari throughput dalam Gigabit tiap detik (Gbit/s).

Tabel 5. Nilai throughput pada tiap skenario penelitian

Analisis Hasil Virtualisasi terhadap Container

Dilihat dari output CLI pada ONOS, identitas setiap switch yang berada pada emulasi jaringan ketika berkomunikasi dengan controller dalam control network menggunakan alamat IP dari lxcbr0 namun dengan port komunikasi yang berbeda-beda. Nomor port ini diberi secara acak. Untuk analisis, penulis mengunakan instansi 2 pada skenario penelitian 3. Pada gambar tersebut tampak perangkat pada jaringan yang dilihat oleh instansi 2 dari controller.

Gambar 11. Tampilan perangkat yang dilihat oleh instansi 2

Pada Gambar 11 juga dapat dilihat bahwa instansi 2 menjadi controller untuk switch 2 dan 5 (sesuai dengan skenario 3) dimana switch 2 terhubung dengan controller melalui port 36234 dan switch 5 melalui port 36243. Sebuah controller dalam jaringan Openflow mengirimkan paket broadcast secara periodik untuk mendeteksi topologi jaringan. Dalam hal ini, controller menggunakan Link Layer Discovery Protocol atau LLDP (Hu, 2014). Berdasarkan pengamatan penulis, controller ONOS yang digunakan dalam penelitian menggunakan alamat de:ad:be:ef:ba:11 untuk pengiriman paket LLDP. Pada Gambar 12 dapat dilihat controller hanya mengirimkan pakett LLDP ke switch yang dikontrolnya.

Gambar 12. Paket Link Layer Discovery Protocol (LLDP)

Untuk melihat alur paket komunikasi controller dan switch, dijalankan paket ICMP antara host 1 dan host 6 (yang melewati switch yang dikontrol controller yang berbeda). Pada gambar 13, dapat dilihat bahwa instansi 2 hanya menerima packet-in dan packet-out dari switch yang menjadi bawahannya yaitu switch 2 dan 5.

Gambar 13. Komunikasi packet-in dan packet-out pada instansi 2

Paket packet-in dan packet-out yang diterima oleh instansi 2 berupa pertanyaan dari switch mengenai proses yang perlu dilakukan seputar paket ICMP yang diterima. Pada Gambar 4.3 tersebut juga tampak jenis paket ICMP tersebut, dimana Type 8 adalah echo request dan 0 adalah echo reply. Dari pengiriman paket ICMP tersebut, dapat dilihat bahwa switch 2 dan 5 berkomunikasi dengan instansi ke 2 dari controller, sehingga virtualisasi dan pemisahan kontrol dapat dikatakan telah berhasil.

To be continued ...

Wondering How Steemit Works, Read Steemit FAQ?