Fenomena Tagar #2019GantiPresiden

Salam bahagia dan sejahtera sahabat steemian...

Menjelang Pemilihan presiden tahun 2019 dinamika politik di Indonesia semakin ramai terutama sejak munculnya tagar #2019GantiPresiden, muncul nya tagar ini menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat, sebagian pihak menilai hastag itu sebagai aspirasi politik masyarakat menjelang pemilu dan sebagian pihak yang lain menilai sebagai manuver politik dan tentunya kemunculan tagar #2019GantiPresiden akan membuat proses demokrasi politik di Indonesia akan lebih indah jika disikapi dengan benar dan membuat kompetesi pemilihan presiden 2019 akan lebih hidup.
Yang paling menariknya fenomena hastag ini ternyata sudah meningkat levelnya pada tataran kelas menengah keatas, mulai kalangan mahasiswa dan dosen, politisi, kelompok organisasi, pimpinan birokrasi, ibu-ibu rumah tangga, hingga anak-anak kecil. Walaupun ada yang berpendapat bahwa tagar ini sebagai Black Campaign namun sebagian besar pendapat para ahli menyatakan bahwa tagar #2019GantiPresiden sangat pancasialis dan tentunya sangat demokratis. Para ahli juga mengatakan fenomena dalam tagar ini tidak ada yang dilanggar dan tidak boleh dilarang karena ini menunjukkan kualitas demokrasi di negara kita tercinta, kalau ada pihak yang melarang itu menunjukkan bahwa pihak tersebut tidak siap untuk berdemokrasi. Salah satu penggerak munculnya tagar #2019GantiPresiden adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan bahwa muncul nya tagar ini merupakan suatu hal yang wajar dan ini adalah gerakan yang sah, legal dan konstitusional. Munculnya fenomena hastag itu tidak berdiri sendiri, ini lebih disebabkan adanya penilaian masyarakat terhadap kondisi sosial ekonomi politik dari pemerintahan sekarang yang kurang pro terhadap rakyat. Ada beberapa kebijakan yang membuat rakyat merasa dibohongi, antara lain: kenaikan TDL, kenaikan harga BBM disertai mencabut subsidinya,Tenaga Kerja Asing yang dipermudah, korupsi, dolar yang terus naik, hutang negara yang luar biasa, senjata illegal, diskriminasi ulama dan konflik agama, impor berbagai kebutuhan yang dianggap tidak wajar, dan masih banyak kebijakan yang lain. Saat ini tagar #2019GantiPresiden sudah tersebar melalui pesan, email, media sosial, meme, spanduk, bendera, baju, topi, dan simbol lainnya. Tagar #2019GantiPresiden merupakan suatu ekspresi elektoral election dari rakyat yang hidup dalam alam demokrasi dengan unsur kebebasan menyatakan pendapat dan salurkan hasrat politik. Jadi bisa dikatakan tagar #2019GantiPresiden itu bukan sesuatu yang harus ditakuti, tagar ini merupakan pertanda simbol kebebasan berdemokrasi secara terbuka dan fair.
source