Haruskah Kita Menyerah?? [Upaya Menjadi Seorang Penulis]

in #steempress5 years ago (edited)

image
source image

Selamat malam, salam hangat sahabat inspiratif. Pada saat raga begitu lelah, pikiran terbebani, dan ide pun enggan mengajak saya menulis seperti biasa. Padahal, biasanya, justru ide-ide saya mangkrak alias ‘berjalan di tempat’ karena terlalu banyak yang harus saya tuliskan dan kerjakan. Terlebih, tadi siang begitu banyak aktifitas yang saya kerjakan

Itulah yang kadang saya alami. Lalu saya menyerah. Saya tidak mampu menulis apa-apa. Saya benar-benar sedang mengalami kemacetan ide. Saya pun tidak mampu menyeret ide untuk bisa menuliskan apa yang ada dalam pikiran saya. Mudah-mudahan Anda tidak pernah mengalami hal seperti saya ini.

Pada dasarnya, dalam hal menulis, kita terus mendengungkan semangat menulis, padahal tulisan kita sendiri masih kurang titik koma, masih terdapat kesalahan tanda baca, masih tidak sesuai antara satu ungkapan dengan pendapat setelah itu, tidak ada keselarasan antara tema dengan judul bahkan isi tulisan. Lalu apa penyebab dari semua itu?

Seorang penulis hebat, dikenal baik karena isi tulisan yang benar-benar halus dan terstuktur sesuai ejaan yang benar. Seperti halnya seoorang sinematografi misalnya, baru disebut profesional saat videonya berbicara di atas kelembutan dan kehalusan, bukan video goyang pinggul seperti tidak ada editan.

image
source image

Pun begitu juga halnya seorang fotografi, akan dikenang bukan saja karena bagus hasil dari tangkapan fotonya, tetapi berbeda sudut pandang dalam memotret sehingga orang terkagum.dan merasa seperti sedang berada disana

Apakah ini ada dalam diri kita? Kembali kepada salah satu alasan klasik “Saya sibuk tidak sempat menulis!” karena alasan-alasan yang diragukan keabsahannya oleh orang lain.

Perlu kita ketahui, manajemen waktu itu adalah kita yang memilikinya. Tiada orang yang tidak sibuk, namun hanya beberapa orang saja yang mampu melakukan banyak hal dalam suatu waktu. Adalah seorang Prilly Latuconsina misalnya, melakoni banyak waktu dalam dunia hiburan tetapi menulis buku yang diterbitkan penerbit besar itu tidak mudah.

Begitu juga halnya seorang Dokter Made saya tahu beliau begitu sibuk sebagai abdi negara dan bekerja di klinik, tetapi keaktifannya di dunia menulis tiada tanding sebagai brand Blog Dokter; juga telah menerbitkan buku tentang kesehatan

image
source image

Saat menyebut Prilly, kita tentu sudah memikirkan bahwa kita hanyalah butiran debu dari aktivitas seorang selebriti. Bahkan, semua orang sibuk dalam melakukan apapun, dalam mengejar ketenaran di manapun, dalam membungkus cita-cita di mana-mana, tetapi hanya segelintir orang yang mampu bangun di subuh, yang sanggup bergadang; untuk menghasilkan karya terbaik!

Lantas, bagaimana dengan kita? Kabur dari keinginan-keinginan? Tidak mau menerima masukan? Ego berkepanjangan? Atau Semua hak milik kita seorang. Namun, kita akan tertinggal jauh. Kita tidak pernah mampu belajar selama tidak pernah menulis. Tulisan kita tidak akan pernah bagus meskipun berkali-kali ikut ‘seminar’ menulis tanpa pernah dikritisi hasil karya. Kita tidak pernah tahu bagus atau tidak tulisan itu sebelum menerima surat penolakan naskah dari redaksi media massa. Kita tidak pernah tahu pasang-surut dalam menulis tanpa terjun langsung ke dalam kubang yang sama.

Sibuk diucap belum tentu sibuk pada perbuatan. Sepintas, seperti mengada-ada namun kadar kebenaran hanya diri kita sendiri yang benar-benar paham. Manakala ingin menempatkan ‘sesuatu’ pada tempatnya, maka ia akan bermakna lebih besar daripada keinginan itu sendiri.

Manakala manajemen waktu telah membunuh ‘malas’ dengan benar sesuai kodrat keinginan itu sendiri, maka disaat itulah dengan perlahan-lahan akan menemukan irama yang pas dalam mengetukkan nada terindah dalam menulis.

Apabila menyebut menulis tidak mampu menghidupi hari-hari, namun menulis adalah salah satu hobi yang bisa mendatangkan uang lebih besar daripada yang dibayangkan. Orang yang telah menjadikan menulis sebagai pekerjaan tentu saja sudah tidak akan menyebut ‘saya tidak ada waktu untuk menulis.’

image

Special Thanks

Sevenfingers Creators

And Curator Indonesia

@levycore and @aiqabrago

image

VOTE WITNESS @steempress
Join Us On Discord steempress

image

Thanks For Readiing HARUSKAH KITA MENYERAH?? [Upaya Jadi Seorang Penulis] please share

keep your spirit

https://steemit.com/@arispranata5

thank steemit (1).gif



Posted from my blog with SteemPress : http://arispranata.epizy.com/2019/02/10/haruskah-kita-menyerah-upaya-menjadi-seorang-penulis/

Sort:  

Kebanyakan orang pernah mengalami pasang surut dalam menulis, juga saya..hehehehe..Tapi banyak juga yg istiqomah dan merekalah yg berpenghasilan dari hasil menulis..saluut..:-)

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by aris from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 62062.59
ETH 3002.04
USDT 1.00
SBD 3.77