Manusia Dan Waktu Yang Terbuang Percuma

in #steempress5 years ago (edited)

![image]() ***
image [source](http://pesantrensubuh.blogspot.com/2017/02/supaya-waktu-tidak-terbuang-sia-sia.html)
***

Titik akhir dari perjalanan kehidupan kita jelas yaitu Akhirat. Ke situlah perjalanan kita bermuara. Ke situlah gerbong kehidupan kita menuju. Dan bila telah sampai, tak ada lagi gerbong yang akan kembali ke kehidupan sebelumnya. Mati adalah satu pintu yang akan dimasuki oleh siapa saja.

Umur kita adalah rangkaian sambung-menyambung dari waktu-waktu yang menghampiri kita. Dengan rentangan waktu itulah kita merangkai amal dan membuat jejak hidup. Dalam deretan waktu itulah kita berusaha sekuat tenaga untuk menabur kebaikan dan menyemai benih kebaikan. Merawat pohon keimanan dan memupuknya hingga menghasilkan cabang-cabang ketaatan dan penghambaan diri kepada Allah yang sesungguhnya.

Menjaga rimbun daunnya agar memberi keteduhan bagi orang-orang di sekitar dengan cinta dan kasih sayang kepedulian kita. Dan menghasilkan buah kebahagiaan yang akan kita dapatkan nanti di balik pintu kematian kita. Demikianlah; umur adalah serangkaian peluang kita untuk membangun amal dan mengumpulkan perbekalan untuk menuju ke tempat yang sebenar-benarnya


![image]() ***
image [source](http://samaratulqalbi.blogspot.com/2017/04/tentang-waktu.html?m=1)
***

Dalam hal ini Allah Subhanahu wa ta’ala memberi kita umur di dunia tidak hanya untuk main-main. Tetapi, ia menciptakan kita dan memberi kita kesempatan hidup dengan maksud dan tujuan yang jelas. “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main.” (QS. Al-Anbiya: 16). “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Jika demikian, maka masih adakah waktu yang akan kita sisakan untuk terbuang percuma dalam berbagai permainan dan kesia-siaan? Dan terlewati begitu saja tanpa ketaatan kepada-Nya? Demikianlah yang telah diingatkan junjungan kita, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: ”Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang 4 hal: Tentang jasadnya untuk apa dia gunakan, Tentang umurnya untuk apa dia habiskan, Tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan ke mana dia belanjakan, dan Tentang ilmunya bagaimana ia amalkan.” (HR. Imam Tirmidzi).

1440 detik atau Dua Puluh Empat jam waktu yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita setiap harinya. Tak ada yang diberi lebih, juga tak ada yang dikurangi. Detik demi detiknya, menit demi menitnya, semua diberi jatah yang sama. Amal kita masing-masinglah yang membedakannya.

Untuk seorang karir, mungkin terlalu singkat waktu dua puluh empat jam, Untuk seorang pengangguran, mungkin terlalu panjang waktu dua puluh empat jam, terlepas dari itu, bagi yang mengisikan waktunya untuk sesuatu yang bermanfaat, dua puluh empat jam itu bukanlah waktu yang panjang atau singkat..


![image]() ***
image [source](http://www.picluck.net/user/haikalfahmi_bin_munar/2057555389/1263380694697384352_2057555389)
***

Sebagian kita betul-betul memanfaatkan setiap detik-menit-jam itu untuk memperbanyak kebaikan sehingga semakin mendekatkan jarak dirinya dengan Allah, sementara sebagian lainnya justru membiarkan waktu itu berlalu tanpa memberi makna padanya. Bahkan sebagian lagi merusak kehadirannya dengan maksiat dan berbagai amal keburukan.

Berbagai hal telah menyita begitu banyak waktu kita. Tak hanya siang, juga malam. Tak hanya kemarin, juga sekarang. Sehingga, sepertinya tak ada lagi porsi waktu memadai yang kita sediakan untuk Allah. Kesibukan kerja dan keasyikan menikmati sarana hidup telah membuat kita tidak cukup punya waktu untuk dekat dengan Allah. Untuk memperbanyak berdiri shalat malam, memperpanjang sujud, atau sekadar duduk berzikir usai shalat wajib.

Sementara di sisi lain, ternyata kita masih punya banyak waktu untuk nongkrong, nonton sinetron, menyimak hiasan mata yang semu, bahkan mengikuti acara gosip yang tidak cukup sepuluh-duapuluh menit. Tanpa sadar umur kita telah “direnggut” oleh hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Celakanya kita tak merasa dirugikan sedikit pun. Kita tak merasa kehilangan sesuatu pun. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan kita dengan sabdanya, “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.” (HR. Imam Tirmidzi).

Thanks For All

terimakasih curator bijak indonesia

@levycore dan @aiqabrago

semoga selalu sukses dalam segala hal


![image]()

VOTE WITNESS @steempress

Join Us On Discord steempress

image

Thanks For Readiing MANUSIA dan WAKTU yang TERBUANG PERCUMA please share

keep your spirit

https://steemit.com/@arispranata5



Posted from my blog with SteemPress : http://arispranata.epizy.com/2018/11/05/manusia-dan-waktu-yang-terbuang-percuma/

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by aris from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Postingan yang sangat berguna...benar sekali karena waktu ibarat pedang .. terimakasih

Coin Marketplace

STEEM 0.36
TRX 0.12
JST 0.039
BTC 70223.87
ETH 3561.28
USDT 1.00
SBD 4.73