Mengagungkan langit atau Merakyat Seperti Bumi??
![image]() ***
Untuk lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, kita wajib menanamkan pemahan serta meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa, kekuasaan Allah yang terbentang luas meliputi langit dan bumi serta seisinya. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memberikan sedikit pengetahuan tambahan tentang langit dan bumi, baik secara harfiah bahasa maupun secara maknawiahnya
Langit, kita hanya tahu dan lumrah bahwa langit adalah yang kita junjung dikepala, atau lawan dari bumi yang kita injak. Selebihnya baik saya maupun anda mungkin tak pernah tahu langit, karena kita atau sesiapapun belum pernah secara nyata pergi kelangit secara nyata. Langit secara harfiah bahasa adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan merupakan lapisan tersendiri yang disebut atmosfer.
![image]() ***
Langit terdiri dari banyak gas dan udara dengan komposisi yg berbeda pada setiap lapisannya. Langit pun sering terlihat berwarna biru, karena pantulan cahaya, tetapi sesekali langit juga berwarna mendung, bahkan memerah ketika senja tiba, dan menghitam ketika malam mencengkeram erat seisi maya. Langit didalam keseharian, sering dikiaskan dalam majas majas berbahasa sebagai suatu perumpaan yg memiliki makna "tinggi" dan "sulit dicapai" serta menjadi ukuran-ukuran tertentu dari capaian karir atau kesuksesan seseorang, misalnya saja " Karir Si Pulan sudah setinggi langit", atau " bercita-citalah setinggi langit".
Dan sesekali pernah pula kata "langit" dikiaskan sebagai kesombongan, " dia berbicara setinggi langit" Namun "langit" bahkan banyak juga diumpakan kepada orang-orang tertentu yang suka berkhayal atau "cet langet". Begitulah beberapa makna kiasan " langit" dilihat dari status ketinggiannya. Dilain hal langit juga sering diumpamakan sebagai lambang suasana perasaan jika dihubungkan dengan warnanya, semisal perasaan senang dilambangkan dengan warna biru, suasana galau atau sedih seperti langit yang sedang mendung, suasana damai selaksana lembayung senja, atau prahara yang tak bertepi seumpama gelapnya langit malam.
Sungguh beruntung kita mendapatkan bahasa-bahasa yg indah dalam bentuk majas dengan arti kias yg indah, sehingga tak berlebihan jika bahasa adalah anugerah yg terindah yang kita miliki. Namun belumlah lengkap kiranya jika kita berbicara "langit" yang kita junjung, namun melupakan "bumi" yang kita injak. Berbagai kiasan secara harpiah bahasa langit selalu dikiaskan dalam bahasa majas
![image]() ***
Sebagai lawan dari langit, tentulah bumi memiliki makna kias yang berbeda. Bumi dikiaskan lebih kepada kesederhanaan, lebih kepada sesuatu yang apa adanya, Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang cenderung meniru sifat-sifat langit karena ketinggiannya, dan melupakan kesederhanaan dari bumi yang diinjak, padahal langit yang diagung-agungkan belum pernah dapat tergapai, sementara bumi yang menopang untuk tetap dapat tegak berdiri sering dilupakan begitu saja.
Demikianlah kadang-kadang kelakuan kita. Selalu mengagungkan orang-orang besar, dan cendrung melupakan orang-orang kecil, dan mengagungkan serta begitu memuliakan orang lain, sementara kita sering mengabaikan orang-orang terdekat kita, padahal orang-orang yang kita muliakan belum pernah memberi syafaat dan mamfaat apapun, sementara orang-orang terdekat selalu menyertai kita dengan doa-doa pengharapan.
Jika melihat bintang dilangit, jangan pernah lupakan rumput dibumi. Terserah kita memilih, apakah mengagungkan langit, atau merakyat seperti bumi, bebas memilih, sebab hidup itu sendiri adalah pilihan, namun pun bila kita memilih bersikap seperti langit dan ketinggian nya cukuplah untuk diri sendiri, dan jangan pernah mengajak orang lain untuk "cet langet" berjamah, dengan berbagai statement dan selogan khayalan tingkat tinggi seumpama kata SIBAK RUKOK TEUK
![image]()
Posted from my blog with SteemPress : http://arispranata.epizy.com/2018/10/10/mengagungkan-langit-atau-merakyat-seperti-bumi/
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by aris from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Dua-duanya bisa di lakukan asalkan disaat yang tepat. Adakalanya manusia harus menjunjung langit untuk terus memotivasi diri menjadi lebih baik dengan melihat kelebihan dan kehebatan orang lain, namun adakalanya harus merakyat seperti bumi agar manusia tidak lupa asal muasalnya terciptanya ia dari tanah, dari mula, sehingga terhindar dari sifat berbangga diri atau sombong yang berlebih-lebihan.
Meunan kira-kira ka lon surah sesuai yang ulon tuan pahami, tgku @arispranata5..hehehehehe
Photography yang sangat menarik