AYANA #Part 22: Triple Ace

in #steempress6 years ago

Cerita Sebelumnya: Tentang Dia (yang Tak Bisa Bersama Lagi)-Lanjutan


Source

Set kedua berhasil kulalui dengan baik. Tak jauh berbeda dengan set pertama, semua posisi sulit bisa kuatasi tanpa cacat.

Tapi … kenapa di set kedua ini dia begitu tenang, ya? Aku keheranan menatap Abian yang terlihat yang begitu santai menghisap rokok di sepanjang set kedua tadi.

“Kamu jangan terlalu banyak mikir! Nanti rambutnya rontok.” Telapak tangan Chandra mendarat di atas kepalaku. Tak lama kemudian, rambutku pun dibuatnya acak-acakan untuk yang kedua kalinya hari ini.

“Kenapa dia nggak khawatir lagi seperti tadi, yah?” Kuhentikan tangan itu tanpa mengalihkan pandangan ke meja seberang. Sebuah pertanyaan yang sudah lama muncul dalam kepalaku akhirnya bisa keluar juga.

“Santai aja, lah. Mungkin karena sekarang pandangannya ke kamu udah berubah, jadi nggak kaget lagi lihat manuver-manuver kamu.” Tangannya lanjut bergerak, kali ini justru merapikan rambut lurusku yang tadi habis dibuatnya berantakan.

Aku kembali menghentikan tangan Chandra dan berdiri dengan cepat. Rasa kesal karena tak berhasil membuat Abian khawatir dengan permainanku di set kedua tadi, memancing keinginan untuk membuat kejutan melalui skenario “Ace”. Meskipun tak selalu berhasil, tapi tak ada salahnya dicoba kali ini.

Detak napas yang menderu kencang tak bisa kuhindari seiring dengan tarikan stik break yang kuambil perlahan dari cue case. Keinginan yang begitu menggebu untuk menang tengah berkumpul di sekitarku, dan itu berbahaya … seperti apapun bentuk emosi yang muncul dalam pertandingan, dapat mengganggu konsentrasi. Mau tidak mau, aku harus memperlambat langkah kaki menuju meja agar punya waktu untuk menenangkan diri.

Kalo gitu, aku harus kasih kejutan lagi!” gumamku sembari menatap sembilan object ball yang sudah tersusun rapi di atas meja.

Bukannya tidak mempercayai kemahiran wasit dalam menyusun bola-bola tersebut, namun memastikan bahwa susunannya telah rapi adalah prosedur yang tak akan pernah kulewatkan sebelum melepaskan break shot. Usai memeriksa bola, aku pun berjalan menuju sisi lain meja. Seperti biasa, posisi break di sebelah kanan menjadi posisi favoritku.

Target kali ini adalah bola 6 yang berada di belakang deretan bola 9. Jika tidak beruntung, setidaknya bola 6 pasti masuk. Jika keberuntungan berada di pihakku … ada peluang memasukkan bola 9 langsung saat break.

Pandangan mataku tertuju sejenak pada ujung meja, sembari mengingat sebuah rumus yang pernah kudiskusikan bersama dengan Kak Vika. Tiga ayunan sebelum melepaskan tembakan, dengan arah bidikan yang tepat, dan menambahkan sedikit energi dari berat badan untuk menambah kecepatan …

Cletar!

Bola putih melesat cepat membentur bola 1. Tanpa jeda, seluruh bola tersebar menjauhi bola 9. Bola 6 yang menjadi target, langsung menghilang dalam hitungan detik dari meja pertandingan. Bola 1 berjalan perlahan menuju lobang tengah, sementara bola 7 kembali membentur bola 9 hingga bola 9 bergulir di atas meja. Beruntung, bola penentu permainan tersebut terdorong ke arah bola 1 yang telah terhenti sejengkal di depan lobang.

Yes! Bola 9 masuk dengan cantik ke dalam lobang usai berbenturan dengan bola 1.

Tangan kananku yang terkepal sembari menggenggam erat stik break ini, terayun sekejap tanpa kusadari. Memang bukan ace pertama yang pernah kualami, tapi dalam pertandingan ini … ia menjadi yang pertama dan waktunya tepat sekali. Rasanya tak mungkin rivalku bisa tetap tenang-tenang saja setelah melihat kejadian ini.

Kulemparkan pandangan pada Abian. Wajahnya yang begitu pucat jelas terlihat di ujung mataku. Sungguh, senang sekali rasanya!

***

Adakah yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya? Mampir sebentar ke sini, yuk!
Prolog

BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya

BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya

BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya

BAB 4 Ingin Tahu dan Lanjutannya

BAB 5 Bersamanya dan Lanjutannya

BAB 6 Kau Pikir Aku Siapa? dan Lanjutannya

BAB 7 Get Ready dan Lanjutannya

BAB 8 Break Shot dan Lanjutannya

BAB 9 Let's Play dan Lanjutannya

BAB 10 Tentang Dia (yang Tak Bisa Bersama Lagi) dan Lanjutannya

 

 

 


Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/10/10/ayana-part-22-triple-ace/

Sort:  

Latar belakang ceritanya selalu di tempat billiard, ya, Mbak?

Ya, ndak juga kk.

Cuma, karena si Ay lagi dalam pertandingan biliard sebanyak 7 set, ya ... sampe bbrp part ke depan masih akan bercerita tentang pertandingannya itu.

Coba deh mampir ke cerita-cerita awal banget kalo emang kk nggak terlalu suka part biliard nya, eheheheee ☺️

Posted using Partiko iOS

Coin Marketplace

STEEM 0.32
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66785.29
ETH 3229.75
USDT 1.00
SBD 4.30