Saya jadi kepikir selama di Steemit, apakah hutang-hutang saya itu akan terbayar ? Soalnya hutang saya banyak banget sahabat steemian. Rambut saya ini kan sedikit, tapi hutang saya lebih banyak dari rambut saya. Gimana lagi ya, namanya orang hidup, banyak tuntutan yang harus saya penuhi, akhirnya ujung-ujungnya kondisi inilah yang mendorong saya berhutang. Ya gimana lagi, kan buat biaya hidup.

 

Jadi begini, saya kasih tau ya, sejenak saya berpikir dengan akal sehat, ini ada yang salah sebenarnya dengan hal itu. Karena yang bikin mahal itu bukan biaya hidup, tapi yang mahal itu gaya hidup. Jadi sebenarnya hutang itu nggak masalah sih, boleh-boleh aja hutang, ya tapi ada syaratnya. Nah makanya hari ini saya mengangkat tema mengenai hutang.

---

---

Source

 

Saya boleh cerita sedikit ya, ini dulu saya sejak remaja bisnis sama teman, akhirnya di tipu sama teman. Punya 11 perusahaan, bangkrut 12, ya karena teman yang saya nyuplai ke perusahaan saya. Begitu perusahaan saya bangkrut, saya tutup, dia hanya satu-satunya nyuplai ke perusahaan saya, tidak nyuplai ke lain. Begitu perusahaan saya tutup, dia tutup. Saya jual motor, saya jual semua ternak, hingga sepetak tanah, sampai punya hutang banyak. Nah punya hutang pakek logika manusia, sampai 7 turunan nggak lunas, gelisahnya minta ampun.

 

Kalau jaman sekarang kan, kalau ada yang nelpon kelihatan nomornya. Jaman saya dulu ke rumah nelponnya, nggak di angkat takut saudara, kalau di angkat debt kolektor. Nah makanya kemudian hidup kita nggak bakal tenang dengan hutang. Kalau menurut pengalaman, dan pengamatan saya, orang oranya hutang itu ada beberapa hal.

 

Yang pertama tadi gaya hidup wahh ! Ingin terlihat mewah, tapi hidupnya susah.

Ingin terlihat keren, tapi hidupnya kere. Keren sama kere itu bedanya huruf "N", dalam arti ngutang, kayak konglomerat, padahal melarat.

 

Yang kedua besar pasak daripada tiang. Jadi penghasilannya lebih kecil, sedangkan pengeluarnya lebih besar. Kayak ember bocor, sering masuk gitu, tapi kemudian keluar. Kalau bocornya banyak cepat habis, akhirnya ngutang. Nah bocornya ini pendekatannya bisa 2. Bocor karena kemudian kita salah mengelola duitnya. Kalau dalam kacamata pembahasan investor, ada 2. Ada bocor finansial, itu karena kita salah kelola. Ada juga bocor karena spiritual, contohnya karena dia berbuat dosa. Secara tidak langsung nanti duitnya akan berkurang. Ada saja pengeluaran tiba-tiba, pokoknya banyak keluar aja, itu yang di sebut uang panas. Perasaan gajinya gede, luar biasa penghasilannya, tapi kok cepat habis.

 

Terus yang ketiga, ini berkaitan dengan gaya hidup serba instan. Dia ingin cepat kaya, itu bisa membuat banyak hutang. Ya misalnya karena dia ingin cepat kaya, tiba-tiba ada tawaran investasi bodong. Maka kemudian dia berlomba pinjam ke Bank, Paling bunganya 2%. Begitu dia pinjam kesana, kemari, tiba-tiba jebol.

 

Dan berikutnya ada hutang turunan. Karena waktu hidup, ayah, ibunya hutang, "Ehh,,,, keburu belum lunas, dia meninggal", yang tanggung jawab bayarkan anaknya.

 

Tapi ada satu lagi yang menarik, ada orang yang sebenarnya punya uang, tapi memang habitnya aja, "Ahh,,,,, kalau bisa nyicil, ngapain saya bayar lunas, mending hutang aja". Nah ada juga yang berpikiran seperti itu, dan menurut saya itu mempersulit diri. Demikianlah postingan saya hari ini, terimaksih sudah membaca.

 

Salam Steemian Indonesia 💫

 

~Keep writing~

 

 

 

 

Salam Sahabat Inspiratif

---

Posted from my blog with SteemPress : http://midiagam.epizy.com/2019/03/08/beberapa-penyebab-orang-berhutang/

---