Nafsu liarku

Nafsu adalah keinginan lebih yang kadang kala tak terkontrol, banyak orang yang terjebak dalam nafsu, padahal nafsu pada dasarnya baik tergantung kita mau belokkan kemana, bila kita belok ke arah kanan maka nafsu akan berubah jadi baik (muthma'innah), namun bila kita arahkan ke kiri maka nafsu akan menjadi buruk (lawwamah).

Setiap kita harus mempunyai nafsu, karena bila tidak kita akan jadi orang yang apatis, tak punya keinginan dan hidup akan menoton. Dengan nafsu hati seseorang akan tergerakkan, rasa ingin berkompetisi akan timbul dan otak akan mengumpulkan informasi untuk diolah menjadi solusi demi memenangkan persaingan sengit.

Keinginan yang kuat terhadap sesuatu akan membuat seseorang berusaha maksimal demi mengejar impiannya. Misal seorang siswa mempunyai cita-cita menjadi dokter, dia akan belajar dengan giat demi meraih cita-citanya, bandingkan dengan siswa yang labil dia akan duduk terpojok disudut kelas.

Untuk meraih sesuatu hasil yang besar tidak cukup hanya dengan keinginan yang biasa-biasa saja tapi diperlukan keinginan yang kuat bahkan terkesan liar, asal terkontrol dengan baik nafsu liar bisa diarahkan demi menggapai sesuatu yang positif. Contohnya seorang anak yang sering kebut-kebutan dijalan raya bila diarahkan balapannya di sirkuit maka anak tersebut lebih berpeluang menjadi pembalap hebat karena dia mempunyai bakat otodidak.

Abraham Lincoln adalah salah satu presiden Amerika Serikat yang berhasil mengelola nafsu liarnya untuk meraih hasil, dengan berbagai kegagalan yang dialami dia tidak patah arang, bahkan Abraham Lincoln berhasil menjadi presiden hebat sepanjang sejarah Amerika Serikat, dan kebijakannya menghapus perbudakan dicatat dalam sejarah manusia.

Orang-orang hebat selalu mempunyai nafsu liar, karena dikelola dengan baik nafsu tersebut menjadi penopang dalam perjalanan mereka menjadi orang besar. Kita masih ingat bagaimana liarnya seorang Maradona (pemain bola legendaris) diluar lapangan, namun di lapangan hijau dia berubah menjadi seekor 'banteng' liar yang sulit dihentikan. Hampir semua atlit besar mempunyai perilaku yang sulit dijinakkan, tapi karena itulah mereka menjadi atlet legendaris yang dikenang sejarah.

Dan keberadaan saya di Steemit juga tak lepas dari nafsu liar dan rasa penasaran terhadap platform media sosial yang sangat menantang ini, berbekal upvote seadanya saya masih bisa bertahan padahal banyak teman seangkatan yang sudah resign, dengan komunitas yang silih berganti saya tertantang untuk terus mengarungi samudera Steemit, dan yang lebih memacu andrenalin saya adalah sampai sekarang belum mendapat upvote dari steempress yang nota bene sangat menjanjikan, mudah-mudahan saya bisa menggapainya bersama nafsu liar saya..