Kelebihan dan Kekurangan Penulis Serba BisasteemCreated with Sketch.

in #steempress5 years ago

Kelebihan dan Kekurangan Penulis Serba Bisa



Waktu kecil, yang terbayang dalam benak ketika mendengar kata “Penulis” adalah seseorang yang luar biasa pandai dalam menulis. Menulis apa saja. Lebih identik kepada orang yang tinggi ilmunya, besar wawasannya dan luas pengalaman nya. Pinter abis deh.

Karena itu dalam benak saya betapa hebatnya mereka para penulis sekaligus sastrawan pada jaman penjajahan hingga kemerdekaan atas karya-karyanya yang fenomenal. Menulis sekaligus berjuang. Saya sangat mengagumi semua luar dalam.

Bukan hanya saya saja, atau warga negara bangsa kita, melainkan juga masyarakat dunia yang ikut mengapresiasi kearifan lokal yang hadir di karya sastra Indonesia sekaligus menghargai dan menghormati para penulisnya

Pernah dengar penulis ternama bangsa kita Pramoedya Ananta Toer? Digadangkan kalau ia adalah penulis serba bisa, paling produktif dalam sejarah kesusateraan Indonesia.

Sastrawan yang meninggal pada 30 April 2006 dikenal sebagai penulis yang brillian dan berani. Karena kepiawaiannya dalam mengutarakan pemikiran lewat tulisan membuat ia harus dipenjara selama tiga tahun di masa kolonial dan satu tahun di masa Orde Lama. Tidak tanggung, di jaman Orde Baru, karena “ulah” tulisannya ia juga harus mendekam di balik jeruji besi selama 14 tahun tanpa diadili lebih dulu!

Nama Pramudya harum sampai ke mancanegara. Kontribusinya sangat luar biasa dalam dunia sastra mendapat apresiasi mendalam dari dunia internasional. Berbagai penghargaan ia dapat.


Ada lagi penulis kenamaan sekaligus pahlawan kemerdekaan, ialah Chairil Anwar. Karya puisi nya yang berjudul Aku sangat fenomenal dan masih diperdengarkan hingga kini. Puisi yang menyuarakan pemberontakan dari segala penindasan dianggap sebagai tonggak sastra di tahun 45an.

Tidak diragukan lagi kemampuan Chairil dalam memilih kata. Penulis kelahiran Medan, 26 Juli 1922 ini tulisannya sangat mengena di hati. Menjadikan karyanya tak lekang oleh waktu.

Puisi Aku, Antara Karawang dan Bekasi, Cerita Buat Dien Tamaela dan lainnya masih terus diperdengarkan sampai detik ini. Puisi yang tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di dunia.

Penulis serba bisa begitu dihormati dan dipuja. Karyanya jadi bahan pembelajaran dan sumber ilmu. Jadi rujukan pembelajaran tidak hanya pelajar di Indonesia tapi juga di sekolah tinggi luar negeri.


Begitulah, penulis serba bisa sangat didamba-damba tetapi tidak semua orang bisa mengikutinya. Kepintaran dalam mengolah kata, kecerdasan dalam mengolah ide lalu meramunya dalam sebuah karya sulit diikuti oleh orang awam seperti saya. Maka ketika penulis serba bisa melahirkan sebuah karya, sama dengan memupuk investasi dan menabung demi masa tua.

Tapi beda lagi nasibnya dengan penulis serba bisa masa kini. Setelah teknologi semakin meningkat pesat, orang menulis tidak lagi hanya di kertas atau buku, tetapi pindah ke blog dan perangkat digital lainnya. Maka muncullah blogger-blogger serba bisa.

Apakah nasibnya sama seperti penulis serba bisa sebelum nya? Ternyata tidak.


Blogger Masa Kini

Blogger, penulis yang mempublikasikan tulisannya di blog berdasarkan tema tulisan yang digelutinya kini justru lebih dikerucutkan kepada beberapa kategori tulisan yang lebih spesifik. Seperti travel blogger untuk para blogger yang menulis tentang perjalanan dan atau food blogger bagi blogger yang lebih banyak membahas wisata kuliner dalam tulisan serta fotonya. Dan masih banyak lagi tema blogger lainnya sesuai dengan niche masing-masing.

Ada rumor, blogger dengan tulisan khusus dalam blognya (seperti khusus traveling, khusus kuliner, khusus parenting dlsb) akan lebih mudah dalam mendapatkan job atau lebih cepat menghasilkan uang. Benarkah? Saya sendiri tidak tahu pasti karena blog saya juga justru tidak memiliki spesifikasi.

Jadilah blogger ada yang membatasi tulisan-tulisannya. Dengan dalih tidak mau gado-gado alias campur-campur. Siasat lain, bagi blogger serba bisa yang keukeuh mau menulis segalanya tapi tersandung dengan niche ini solusinya ialah membuat blog lain untuk merumahkan tulisannya bisa dikategorikan dimana.

Kalau ditanyai niche blog apa yang sedang kamu optimasikan sekarang? Saya menggelengkan kepala. Karena memang tidak ada. Saya bukan penulis serba bisa, tapi saya justru ingin belajar dan mau jadi penulis yang serba bisa. Karena itu saya menulis apa saja, segala ada.

Bisa menulis apa saja, bisa membuat karya apa saja, tidak harus terkotak-kotakkan karena niche. Kalaupun karena itu rezeki saya jadi seret, saya tidak apa. Karena saya memilih zona nyaman menulis dengan menjadi diri saya sendiri, dari pada menulis karena tuntutan apalagi paksaan.

Apakah saya mau fokus jadi penulis serba bisa, eh penulis segala ada inibmaksud nya ya, saya jawab ya. Saya ingin menulis mengalir begitu saja. Hingga tulisan saya nanti masing-masing menemukan takdir dan nasibnya sendiri-sendiri.


Posted from my blog with SteemPress : http://tehokti.com/kelebihan-dan-kekurangan-penulis-serba-bisa.html

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63458.69
ETH 3084.37
USDT 1.00
SBD 3.99