Aksi Pembersihan Belanda dan Kemantian Jendral Spoor/Zuiveringacties en Dood van Generaal Spoor (Bilingual: Ina-Dutch)

in #story5 years ago (edited)

Untuk melawan gerilyawan Republik Indonesia, militer Belanda melakukan aksi pembersihan dan polisionil, tapi mereka tetap mendapat serangan. Malah Jendral Spoor tewas dalam masa aksi pembersihan tersebut.

Kisah ini bisa dibaca dalam buku Limburgse Jegers Nomor 64 November 1962, pada halaman 1709-1710, sebagai mana kutipan di bawah ini.

Jendral Spoor di markansya di Jakarta.jpg
Jendral Spoor di markasnya di Jakarta Sumber

5 Januari- 15 Augustus 1949. De nu volgende maanden werden de Zwaarste van heel onze Indietijd. Acht maanden intensief patrouilleren levered ons niet het verwachte resultaat. De pasificatie van dit bataljonvak werd niet bereikt.

5 Januari – 15 Agustus 1949. Bulan-bulan berikutnya menjadi yang terberat dari seluruh masa di Indonesia. Delapan bulan patroli secara intensif tidak memberikan hasil sebagai mana yang diharapkan.

De politieke tegenwind, het zeer zware bergachtigeterrein en 270 km in ons vak lavender het bataljon, dat aan het derde Indie-jaar begon, onoverkomenlijke moeilijkheden op. Alleen reeds het openhouden van de verbinding tussen Taruntung en Sibolga over de 60 km lange weg met 1.300 bochten kostte bevonmenselijke inspanning.

Keadaan politik yang tidak menguntungkan, medan pegunungan yang sangat berat dan 270 kilometer jalan konvoi bivak kita, memberikan kepada batalyon yang sudah memasuki tahun ketiga di Indonesia, kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi. Baru mengenai membuka perhubungan antara Taruntung dan Sibolga melalui jalan yang panjangnya 60 kilometer, dengan kelokan yang berjumlah 1.300 saja sudah menghendaki usaha-usaha di luar batas kemampuan manusia.

Jendral Spoor menginspeksi pasukan.jpg
Jendral Spoor menginspeksi kesiapan pasukan Belanda di Sumatera Sumber

Deze inspanning moest opgebracht worden door troepen die reeds 2 jaar zware dienst in de tropen verricht hadden, met tirailleurieen van 2 peletons, meestal 15 a 20 man uitrukkende sterkte. Dit was de periode van konvooibeschietingen, bewakin van V en W ploegen, voertuigen uit de modder trekken, zeilen met prauwen en patrouillerren, veel patrouilleren. Het is een eentonig relaas van onafgebroken patrouillegang zoned veal resultaan. 189 konvooibeschietingen in 8 maanden, totale verliezen 14 gesneuvelden an 24 gewonden.

Ini harus diusahakan oleh pasukan yang sudah bertugas berat lebih dua tahun di daerah panas, dengan kompi senapan berkekuatan 2 peleton, yang berjumlah antara 15 sampai 20 orang. Ini adalah masa penembakan-penambakan terhadap konvoi, mengawal kelompok pekerja Pekerjaan Umum, menarik kenderaan dari lumpur, berlayar dengan perahu dan berpatroli, banyak berpatroli. Suatu laporan yang menjemukan tentang pelaksanaan patrol tanpa hentinya dengan hasil yang tidak banyak. 189 penembakan konvoi dalam jangka waktu delapa bulan, tewas sejumlah 14 orang dan 24 orang luka-luka.

In het bijzonder na 3 Maart ’49 toen Ir Soekarno weer vrijgelaten werd na zijn arrestatie te Djogjakarta, kregen de Republikienen werd moed. De geurilla-oorlogvoering was goed georganiseerd; in alle kampong had de TNI ongewapende handangers en waarschuwing sposten, de z.g “Semesta”.

Terutama sesudah 3 Maret 1949, sesudah Soekarno dibebaskan semenjak penangkapannya di Jogjakarta, pihak Republik menjadi bertambah berani. Perang gerilya terorganisir dengan baik, di setiap kampung TNI mempunyai kaki tangannya dan pos-pos pengintai yang disebut “Semesta.”

kuburan Jendral Spoor di Menteng Pulo_historia.jpg
Kuburan Jendral Spoor di Menteng Pulo Sumber

Dalam buku lainnya yang berjudul Demarkatis Lijn halaman 107, yang ditulis oleh seorang perwira militer Belanda dengan nama samara Willem Brand, dari nama aslinya Kapten Wm SB Klooster juga dijelaskan tentang hal tersebut, sebagaimana kutipan di bawah ini.

Er zijn weining buitenposten en govaarlijke zones, waar Generaal Spoor niet zelf geweest is. In geval van acties is Generaal Spoor in de meeste gevallen dicht bij de troepen en zocht hij de punten op, waar onze jongens op de meeste weerstand stuiten, waar het het heetst toegaat.

Tidak banyak pos terdepan dan daerah bahaya yang telah dikunjungi oleh Jendral Spoor. Di mana terjadi aksi biasanya Jendral Spoor berada dekat dengan pasukan dan dicarinya tempat-tempat, di mana anak-anak kita mendapat perlawanan terberat, di mana keadaan pertempuran paling gawat.

Sort:  

Mangat that ta baca cerita, hana payah le ta buka buku, terimong geunaseh

Posted using Partiko Android

Ha ha ha na saja droe neuh Cek Gu @nurmalaalibayah meunyoe mangat baca laju, long nyang hek mita referensi untuk tuleh, peulom referensi asli lam bahasa Holanda.

Congratulations @isnorman! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do not miss the last post from @steemitboard:

The Steem blockchain survived its first virus plague!
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64275.05
ETH 3147.49
USDT 1.00
SBD 4.29