Kisah Saling Ancam Mahfud MD Versus Tgk Lah

in #story6 years ago (edited)

Dua hari ini nama Mahfud MD santer diberitakan di media, pasca gagal dipinang sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo alias Jokowi. Namun tulisan ini bukan soal itu, tapi tentang perseteruan Mahfud MD dengan Panglima Gerakan Aceh Meredeka (GAM) 18 tahun silam. Yakni ketika Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI).

Mahfud MD sempat dibuat panik dalam menghadapi konflik Aceh. Ia mengancam menindak tegas GAM yang disebutnya sebagai separatis. Katanya, kala itu Pemerintah RI akan menumpas GAM hingga ke akar-akarnya.

Alasan Mahfud MD, pemerintah RI sudah lelah berdialog dengan GAM selama masa jeda kemanusiaan dan moratorium kekerasan. Mahfud MD menegaskan, GAM harus ditumpas karena masih membawa aspirasi merdeka. Pemerintah Indonesia hanya akan berdialog dengan mereka yang tidak membawa aspirasi merdeka.
mahfud MD.jpeg
Mahfud MD sumber

Menanggapi ancaman Menhan Mahfud MD itu, Panglima GAM Tgk Abdullah Syafii balik mengancam akan mengirimkan pasukan GAM untuk beraksi di Jakarta. “Kalau pemerintah RI hendak menumpas perjuangan GAM, kami segera mengirim pasukan ke Jakarta untuk beraksi di sana, lihat saja apa jadinya Jakarta itu,” tegasnya.

Menurut Tgk Lah waktu itu, pemerintah Indonesia sedang panik. Selain panik karena menghadapi demonstrasi di Jakarta dan daerah-daerah lain, juga panik menghadapi kerusuhan di Borneo, ditambah lagi dengan merosotnya nilai rupiah terhadap mata uang dunia. Ancaman Mahfud MD yang hendak menumpas GAM itu juga dikatakan Tgk Lah terucap karena sedang panik. Tabloid Kontras No. 126 menulis hal itu dengan headline GAM Panikkan Jakarta.

Ancaman balasan juga pernah disampaikan Tgk Lah setelah Kasubsargaspen Operasi Cinta Meunasah (OCM) Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Kusbini Imbar mengeluarkan pernyataan bahwa OCM-II yang akan melanjutkan OCM-I/2000 dengan pola penindakan yang lebih keras. Untuk OCM-II Kusbini mengatakan pemerintah Indonesia telah menyiapkan satuan khusus yang berisi 6.000 personil pasukan khusus TNI/Polri, termasuk Kopasus di dalamnya. Tugas satuan itu melakukan penindakan khusus dan menumpas GAM.

Menghadapi ancaman itu, Tgk Lah mengatakan, jika pemerintah Indonesia menambah pasukannya ke Aceh, tidak ada jalan lain bagi GAM selain meladeninya dengan perang yang lebih besar. Semua pasukan GAM siap menghadapinya.

Ancaman Tgk Lah itu kemudian jadi “bumerang”, serangkaian peledakan bom terjadi di Jakarta. Pemerintah Indonesia kemudian menggolongkan GAM sebagai teroris. Kasus-kasus peledakan bom itu dikaitkan dengan GAM, seperti: Peledakan Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada September 2000, pengeboman Plaza Atrium pada 21 September 2001, peledakan bom di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, peledakan bom di Kedubes Filipina, dan peledakan bom di asrama mahasiswa Aceh di Jalan Perahu Jakarta.
Tgk Lah.JPG
Abdullah Syafii alias Tgk Lah sumber

Pemerintah Indonesia kemudian mencoba memasukkan GAM dalam daftar teroris dunia. Dua bulan setelah kasus World Trade Centre (WTC) di Amerika hancur diserang teroris, Menteri Luar Negeri Indonedia Hassan Wirajudha memanfaatkan sentiment Amerika dan dunia terhadap terorisme.

Seperti ditulis Tempo Interaktif edisi 17 November 2001, Hasan Wirajudha mengatakan, GAM melakukan aksi-aksi pembunuhan dan pembakaran sekolah di Aceh karena itu harus digolongkan sebagai teroris. Hal itu disampaikannya saat berada di New York Amerika Serikat untuk menghadiri sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Hasan Wirajudha membeberkan data versi Pemerintah Indonesia yang mengatakan bahwa kelompok bersenjata di Aceh telah membunuh rektor, guru, anggota DPR dan hakim. Ia juga mengatakan bahwa pada 17 Agustus 2001 GAM telah membakar 51 gedung sekolah.

Hal yang sama juga disampaikan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 4 Juli 2001. Ia mengatagorikan tindakan GAM sebagai teroris. SBY mengatakan hal tersebut usai menghadiri sidang kabinet yang dipimpin Presiden Megawati Soekarno Putri. SBY juga menyampaikan data versinya bahwa GAM telah melakukan kekerasan seperti pembakaran sekolah dan madrasah, penculikan atlet dan karyawan Exxon-Mobil, pembunuhan anggota DPRD lokal dan pemotongan tiang listrik.

Terhadap tuduhan Indonesia itu, Ketua Majelis Pemerintahan Gerakan Aceh Merdeka (MP GAM) Husaini Hasan dan Sekretarisnya Yusuf Daud dalam waancara dengan wartawan Asiasource menolak tegas tuduhan pemerintah Indonesia itu. Husaini Hasan mengatakan tindakan pemerintah Indonesia melebel GAM sebagai teroris hanya untuk meyakinkan masyarakat internasional agar memahami segala bentuk tindakan militernya di Aceh. Husaini Hasan menegaskan, organisasi penuntut kemerdekaan bukanlah teroris.

Deputi Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Paul Wolfowitz dalam wawancara dengan The New York Time tentang strategi Amerika memerangi terorisme, tak menyebutkan GAM sebagai teroris. Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Ralp L Boyce kemudian juga datang ke Aceh mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh dan akademisi Aceh di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan IAIN Ar Raniry. Ia juga “bersilaturrahmi” dengan pihak GAM.

Sidney Jones, mantan Direktur Human Rights Watc (HRW) yang kemudian bekerja di International Crissis Group (ICG) di Jakarta mengatakan, tidak dimasukkannya GAM dalam daftar teroris dunia oleh Amerika Serikat karena ada pengertian dari beberapa negara bahwa yang terjadi di Aceh bukan suatu pusat latihan terorisme internasional.

Alasan lainnya, ketika Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat meneliti tentang GAM di Aceh dan jaringan internasionalnya, Alqaeda jaringan teroris internasional pernah berusaha menjalin link dengan GAM, akan tetapi para petinggi GAM menolak tawaran bantuan dana dan senjata dari jaringan Alqaeda, karena itu lah Amerika tidak memasukkan GAM dalam daftar teroris.

Sort:  

Apalah daya sekarang GAM tinggal nama.

Ya brader @benimardaniat semua telah jadi catatan sejarah, semoga sejarah perang panjang itu tidak terulang.

Sep that data bak droeneuh, bang.

Na meubacut, watee hana ide tateumuleh tasuet saboh saboh ata yang kana lam folder lagee postingan nyoe.

Sampai2 ada kalimat sadis dari sana lebih baik kehilangan 4 juta jiwa daripada......
Entah siapa pula yang mengeluarkan statements tsb aduen @isnorman

Tentunya itu kalimat orang-orang yang panik menghadapi situasi di Aceh kala itu.

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.035
BTC 66739.07
ETH 3228.97
USDT 1.00
SBD 4.23