Kursus Revolusi Presiden Soekarno Untuk Pemuda

in #story5 years ago

Als u ze daar niet hangt, dan hangen ze tee lag : pasangkan engkau punya cita-cita setinggi bintang di langit, kalau tidak, maka cita-citamu itu terlalu rendah. – RW Emerson.

Malam 16 Juni 1948, Presiden Soekarno menyampaikan pidato dan kuliah umum politik bagi pemuda Aceh di Gedung Atjeh Bioskop, Banda Aceh. Antara lain Soekarno berpesan kepada pemuda Aceh seperti kutipan pidatonya di bawah ini yang dimuat dalam buku Modal Perjuangan Kemerdekaan.

soekarno rev nas.jpg
Presiden Soekarno memberikan kursus politik kepada pemuda Aceh di gedung Atjeh Bioskop, 16 Juni 1948 sumber

Anak-anakku sekalian. Aku hendak memberi kurus yang penting, kursus tetang hal, ya apa yang membuat pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi penting? Ialah pertama aku hendak memberi kurus tentang revolusi, tentang cita-cita dan lain-lain sebagainya, terutama sekali tentang cita-cita yang hendak kutanamkan di dalam kalbumu sedalam-dalamnya. Sebab pemuda harus bercita-cita. Pemuda yang tidak bercita-cita bukan pemuda, tetapi pemuda yang sudah mati sebelum mati.

Maka oleh karena itu, permintaanku kepada saudara-saudara, anak-anak sekalian, ialah supaya tetap bergelora di dalam cita-cita. Tetapi ketahuilah pula bahwa tiada gunanya kamu bercita-cita saja jikalau tidakpula berikhtiar mati-matian, bekerja mati-matian, berusah mati-matian, membanting tulang mengeluarkan tenaga, memeras kita punya keringat, agar supaya cita-cita menjadi kenyataan, menjadi realiteit.

Kita sekarang berada di tengah-tengah revolusi. Revolusi adalah suatu kejadian gegap-gempita. Tadi malam ketika aku berpidato di depan pemimpin-pemimpin, kukatakan kepada pemimpin-pemimpin itu supaya mereka belajar berpiir secara historis.

Berpikir secara historis berarti supaya mengerti jalannya sejarah, jangan berpikir secara kecil dengan ukuran hari atau jam atau minggu, tetapi berpikirlah dengan ukuran sejarah, sejarah yang sebagai saudara-saudara dan anak-anak telah mengetahui, telah berusia ribuan tahun.

Seokarno_defile_pasukan-meriam-nukum-sanany.jpg
Presiden Soekarno menyaksikan defile angkatan perang di lapangan Blangpadang, Kota Banda Aceh, 16 Juni 1948 sumber

Bagi manusia satu tahun itu sudah lama, tapi bagi sejarah sama sekali tidak ada artinya. Kadang-kadang satu kejadian dalam sejarah itu memakan tempu puluhan, ratusan tahun. Revolusi adalah satu kejadian gegap-gempita. Revolusi kadang-kadang memakan waktu puluhan tahun.

Kita baru tiga tahun di dalam revolusi. Tetapi kalau kita hitung revolusi kita mulai tahun 1908, yaitu pada saat kita mengadakan gerakan nasional, itu sudah 40 tahun. Tetapi sekarang pun sudah ternyata bahwa revolusi kita belum selesai, cita-cita nasional kita belum tercapai, cita-cita sosial kita belum tercapai.

Jadi, revolusi kita terntyata masih belum selesai, dan akan memakan waktu bertahun-tahun, dan oleh karena itu maka pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi harus sadar dan insaf bahwa terutama sekali di atas pundak pemuda dan pemudilah letaknya beban meneruskan ini revolusi.

Orang tua dengan kaki yang satu sudah di dalam kubur. Malah kukatakan, jikalau aku memandang wajah orang tua yang sudah 78 tahun, 80 tahun, saya tidak melihat lagi wajah manusia, tetapi aku melihat kuburan. Tetapi pemuda-pemuda, kamu pemuda-pemuda yang nanti hidup di dalam alam baru yang sekarang disusun, kamulah pembina dari pada alam baru itu. Kamulah pembangun, pembuat dari pada alam baru itu.

Seokarno pidato pemuda Aceh.jpg
Presiden Sokerno berpidato di depan para pejabat dan tokoh masyarakat Aceh, 15 Juni 1948 Sumber

Maka oleh karena itu aku tadi bekata kepada pemuda dan pemudi, supaya bercita-cita, supaya jiwa pemuda dipenuhi dengan cita-cita. Jangan jadi pemuda yang tidak bercita-cita. Aku tadi telah berkata, pemuda yang tidak bercita-cita bukan pemuda. Pemuda dan pemudi yang tidak bercita-cita, sudah mati sebelum mati. Kukatakan, bercita-citalah.

Adalah seorang pujangga besar namanya RW Emerson, menulis satu kitab spesial untuk pemuda-pemuda. Adalah satu karangan dari kitab itu berbunyi: Hangt uw idealen aan de sterren. Als u ze daar niet hangt, dan hangen ze tee lag : pasangkan engkau punya cita-cita setinggi bintang di langit, kalau tidak, maka cita-citamu itu terlalu rendah.

Maka oleh kerena itu aku minta kepada saudara-saudara, hai pemuda-pemuda dan pemudi: pasang engkau punya cita-cita setinggi bintang di langit. Jangan bercita-cita yang kecil-kecil, yang rendah-rendah, yang kurang besar. Tercapai atau tidaknya cita-cita itu tergantung dari pada: pertama dari pada ikhtiar, peras tenaga untuk mencapai cita-cita itu, kedua sudah barang tentu tergantung pada Allah Subhaahu Wata’ala dikabul atau tidaknya. Tetapi bercita-citalah.

Coin Marketplace

STEEM 0.32
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64837.84
ETH 3174.86
USDT 1.00
SBD 4.17