Tubuh, Kau Lalai! - Muhasabah Diri

in #story6 years ago (edited)

Tubuh yang sixpack.
Mata dengan softlens yang indah.
Senyum dengan lipstick yang aduhai
Pergelangan dan jemari yang dihiasi dengan perhiasan.
Kecerdasan mengayunkan pena, kamera, senjata, pikiran dan sebagainya.


image

Ilustrasi, Photo by. @jubagarang

Rasa yang mengasa akan masa depan
Pikir yang berani lagi lantang
Hati yang tega tanpa peduli
Jejak yang mengajak pada kesesatan

Siapa kamu, Tuan yang baik hatikah?
Siapa kamu, Tuan yang durhakakah?
Ya, aku, kamu, dia adalah kita Tuan sang pemilik akal dan jasmani.

Man rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Ma dinuka? Apa agamamu?
Man nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Ma kitabuka? Apa kitabmu?
Aina qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Man ikhwanuka? Siapa saudaramu?

Apa masihkah akal ini berpikir itu hanyalah dongeng.
Pikirlah hingga gelap, sunyi, bertemankan sang ular nan ganas bersama malaikat yang sangar mengerjakan tugasnya "Munkar dan Nakir" nama malaikat itu.
Ketika introgasi terjadi di alam kubur, maka alam maya, alam dunia, tak seindah di sana kecuali bagi mereka yang beriman.
Siksa di alam kubur akan sangat terasa perihnya dibanding siksa bully di alam maya, kawan.


image

Ilustrasi, Photo by. @jubagarang

Kau kemanakan masa mudamu?
Kau kemanakan kesehatanmu?
Kau kemanakan kelapangan rezekimu?
Kau kemanakan ingatanmu?
Kau kemanakan semua masa di alam dunia?

Mulut terkunci, hingga berbicaralah seluruh anggota.
Tangan, kaki, mata, hati, seolah tak seperti tugasnya lagi, seluruh anggota tubuh dapat berbicara.
Pikiran mulai menganggap itu dongeng, silahkan! Hingga kita akan meratap ingin dikembalikan ke dunia ini hanya untuk mengabdi pada Sang Pencipta, Allah 'aza wajalla.

Semua fana, lalu kita menghardik pernyataan itu dengan harta yang kita miliki "teruslah berpikir seperti itu, hingga kau fakir di dunia ini", sungguh picik sudah pikiran dunia yang mendakati kiamat.

Masih ingatkah rukun iman? Masih terhafalkah rukun Islam?
Ingat dan hafal, lalu hayati.

Kami yang terlalai lalu mengamuk sesuka hati seolah "AKULAH PENGUASA!". Pena tajam yang terasah lewat media, senjata di pinggang atau menyilang dada, tahta dalam genggaman, kau yang terlalai, kami yang lengah, iman kita dalam goncang.


image

Ilustrasi, Photo by. @jubagarang

Biarlah, biar! Kami hina dina dimata makhlukmu, namun muliakan kami di sisimu, ya Allah.
Biarlah kami, biar. Seluruh jasad melepuh namun jangan berikan kami cobaan diluar batas kemampuan kami, bukankah Engkau telah berjanji. Lahaula walaquawwata illa billah.

Tak ada insan tak berdosa, maka kembalilah.
Selamat menanti hari fitri dengan jiwa yang fitrah.
Wal 'asri!!!!


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

image

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by jubagarang from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64275.05
ETH 3147.49
USDT 1.00
SBD 4.29