Cerita dari Pasar

in #story5 years ago

image

Lhokseumawe selalu memanggilku pulang, dengan ragam sebab. Ada yang karena liburan, mencuri jeda dalam sempat menjenguk ayah ibu, atau, pulang karena duka. Senin (5/11) aku pulang karena duka, innalilahi wa innailaihi raji'un, si bungsu, adik kandungku telah memenuhi janji-Nya.

Di luar proses fardhu kifayah, doa dan segala ucapan belasungkawa, tentulah mempersiapkan cemilan berupa kue atau pun kenduri menjadi hal lumrah sebagai entitas Aceh. Keesokan harinya, bersama adikku yang pertama, Afdhal, berdua kami bergegas untuk berbelanja.

Maka Pasar Inpres merupakan tujuan yang nyaris lengkap untuk memenuhi segala kebutuhan sandang hingga pangan di Lhokseumawe. Berbekal catatan kecil para tetua kampung, berbelanja lah kami. Mulai dari cabe, garam, aweuh, dsb.

image

Bagiku, pasar inpres boleh dibilang cerminan yang nyaris paripurna untuk melihat wajah Lhokseumawe dari dekat. Interaksi di pasar itu tidak hanya menyuguhkan data dan fakta perputaran uang yang tinggi. Melainkan, terminal bagi orang-orang dari berbagai daerah mencari nafkah di sana.

Bang Him adalah salah satu pedagang sayur-mayur yang sudah berpuluh-puluh tahun beroperasi di pasar inpres. Ia, sehabis subuh buta berangkat dari kabupaten sebelah, Bireuen. Dari hasil ia berjualan, telah berhasil menafkahi anaknya menjadi Teungku di Dayah dan anaknya yang lain bekerja di Jepang.

Selain cerita Bang Him, setiap gang-gang pasar inpres tidak pernah absen dari para pencari derma. Mereka, baik tua hingga muda dengan segala latar belakang, menunggu uluran tangan sesiapa saja yang berkunjung ke pasar tersebut. Ada yang hanya merintih tolong, ada yang bernyanyi, pun banyak yang berzikir dengan tangan menadah.

image

Setiap gang memiliki kisah masing-masing, saling memanggil dan menawarkan menjadi hal biasa. Piyoh.. piyoh.. piyoh.., apa yang bisa dibisa dibantu dan dibutuhkan, siap dipenuhi. Ada uang, ada barang. Deru ekonomi menjadi detak kedua setelah detak nadi. Karena hidup tak ubahnya putaran yang terus menggilir apa yang kita yakini, hingga peringkat bila kacamatanya adalah kelas atau kasta.

Waktu beranjak tegak, segala keperluan sudah kami dapatkan. Banyaknya tentengan, menjadi tantangan tersendiri. Bagi kami laki-laki akhirnya paham, bahwa berat betul tugas emak-emak, sekalipun hanya urusan berbelanja. Dari lihai menawar sampai menenteng berkilo-kilo keperluan dapur.

Wajah penuh harap dengan debu tipis kentara memanggil kami yang sedang menenteng beberapa plastik ukuran besar. Bang, becak.. Bang, mari... tawarnya. Para tukang becak dengan jejeran rapi roda tiga memadati lorong-lorong. Mereka juga bagian dari entitas besar pasar inpres, yang turut menjajaki tawaran jasa. Bukan Lhokseumawe namanya, bila tanpa becak.

image

Sort:  

Welcome to Steem lontuanisme! Partiko is officially the fastest and most popular mobile app for Steem. Unlike other Steem apps, we take 0% cut of your earnings! You can also be rewarded with Partiko Points while using Partiko and exchange Partiko Points for upvotes!

Partiko for Android can be downloaded here on Google Play and the iOS version is available here on the App Store.

If you have more questions, feel free to join our Discord channel and ask @crypto.talk, we're always here to help!

Thank you so much for your interest!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 63997.36
ETH 3133.23
USDT 1.00
SBD 4.15