Gelandang Muda Masa Depan Aceh

in #story5 years ago

image

Laga dramatis antara Persiraja vs PSS Sleman yang dimenangkan oleh tuan rumah dengan skor 2-1, menghadirkan banyak cerita. Baik dari tribun penonton maupun aksi para pemain di lapangan hijau. Mulai dari kembali cederanya Vivi Asrizal, debut pertama Azka Fauzi, hingga kurang maksimalnya penampilan Viktor Pae.

Dua assist Husnuzhon adalah pembuka jalan, gol pertama Zamrony membangkitkan asa, sedangkan gol 'injury time bertuah' Andre Abubakar merupakan penentu. Di balik segala aksi di pertandingan itu, ada satu nama yang bila diperhatikan seksama memegang peranan penting di lini tengah dan ia pantas diapresiasi bahkan mendapatkan tepuk tangan dari penonton.

Ialah Rizky Yusuf Nasution, gelandang muda harapan Aceh. Pemain dengan nomor punggung 26 itu memang tidak tampil sebagai starter. Ia masuk saat babak kedua dimulai, menggantikan Viktor Pae yang tampil kurang maksimal di pertandingan krusial melawan PSS Sleman. Pilihan Pelatih Kepala Persiraja, Akhyar Ilyas tepat. Rizky mampu tampil brilian mengawal area tengah Persiraja.

image

Sepanjang babak pertama, area dua holding midfielder tampak keteteran. Viktor Pae sering meninggalkan daerahnya, kadang berhasil memenangkan duel, tetapi salah saat melakukan passing. Kehilangan momentum juga acap kali terjadi saat transisi ke penyerangan. Akibatnya Zamrony yang seyogyanya diplot sebagai gelandang serang kewalahan dalam mengatur ritme.

Masuknya Rizky Nasution langsung memberikan dampak positif. Tubuhnya memang tidak tinggi lagi besar khas gelandang pengangkut air ala gelandang bertahan Indonesia, tetapi keberanian dalam berduel, pandai membaca arah bola serta ketenangan merupakan kelebihan yang dimilikinya. Dari tribun penonton, ribuan pasang mata memberikan apresiasi dengan tepuk tangan.

Saat disinggung mengenai itu, gelandang yang pernah memperkuat PSBL Langsa, Borneo FC dan Persika Karawang ini memilih merendah. Baginya, ia hanya mengikuti instruksi pelatih. Selain itu, tampil di kandang seyogyanya harus dioptimalkan, terlebih ia bersama pemain lainnya sudah melakukan persiapan sebelum laga tersebut dimulai.

image

"Pertama, terimakasih buat penonton semua yang sudah mendukung Persiraja. Bukan (tampil) sangat baik sih, tapi cuma bermain sesuai intruksi pelatih saja. Kita sudah berlatih juga untuk melawan PSS Sleman dan kita main di kandang sendiri, harus berani dan harus fight juga," jelasnya saat saya berbincang dengannya.

Selama bergabung dengan Persiraja, sejak putaran kedua Liga 2 Indonesia hingga babak delapan besar, Rizky Nasution sudah tampil sebanyak delapan kali. Dan hanya sekali masuk dalam starting eleven. Baginya, masuk tidaknya sebagai pilihan inti bukanlah sesuatu hal yang patut dipusingkan. Namun, sebagai mana pemain bola pada umumnya tentu punya harapan menjadi starter. Hanya saja, kepentingan tim adalah hal yang lebih dikedepankan.

"Perasaan ya biasa saja, yang namanya pemain bola sudah pasti kepingin main sebagai starter. Tapi kita disini tim, semua keputusan bermain ada sama pelatih, yang terpenting di saat kita dikasi kesempatan bermain, kita harus bisa mengambil kesemptan itu. Hal paling penting lagi bagi saya kebutuhan tim terpenuhi, sehingga kita bisa menang di setiap pertandingan," sebut Rizky.

image

Menterengnya penampilan di laga melawan PSS Sleman tidak membuatnya jumawa. Ia tidak begitu tertarik disebut sebagai supersub. Prinsip yang dipegangnya, sebagai pemain yang diturunkan dari bangku cadangan harus memberi perbedaan bagi tim. Agar dapat menunjang hal tersebut, ia mengaku tidak memiliki rahasia khusus. Selain mentalitas, kerja keras dan latihan menjadi kunci.

"Gak ada rahasia sih, semua itu rezeki dari Allah SWT dan terpenting kerja keras dan fokus di latihan akan sangat berpengaruh di pertandingan," bebernya.

Terkait performanya yang bisa menambal lubang di lini tengah Persiraja mengantikan Viktor Pae, ia tidak ingin berkomentar terhadap performa salah satu pemain senior yang sudah kenyang asam garam di kompetisi sepakbola Indonesia. Rizky mamandang Viktor Pae sebagai seniornya sekaligus panutan. Untuk itu, tidak elok baginya untuk mengoreksi performa Viktor Pae.

image

Kala ditanya apa yang ia andalkan saat menjalani peran sebagai gelandang bertahan, yang dikenal keras sebab kerap harus melakukan duel, pikiran menjadi salah satu hal yang ia yakini memiliki pengaruh dalam performa.

"Enggak mengandalkan apa-apa sih, cuman cara dalam membaca bola, mengikuti irama permainan, itu saja. Kalau dibilang andalkan kekuatan, masih ada yang lebih kuat. Tapi saya cuma mengandalkan pikiran saja, walaupun harus kuat (juga) saat duel," terang alumni PPLP Aceh ini.

Saat ini harapanya hanya satu, membawa Persiraja tembus ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Liga 1. Selain sebagai pemain Persiraja, saat ini ia juga tercatat sebagai mahasiswa STKIP BBG Banda Aceh. Baginya, sepakbola itu penting, dan pendidikan juga tidak boleh dilupakan.

image

Pemain yang mengidolakan Bambang Pamungkas itu, terus berdoa dan berusaha untuk dapat tampil lebih baik dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya. Baginya, menjadi pesepakbola juga bagian daripada membanggakan keluarga serta masyarakat Aceh.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64029.44
ETH 3157.04
USDT 1.00
SBD 4.02