Aku Tidak Melupakan Sejarah Ini III

in #story6 years ago (edited)

Rupanya si kakek ini menginginkan saya memaarkirkan motor di dekat pintu keluar masjid, tentu saja saya tidak banyak berkomentar karena selain perut yang sudah kosong sejak tadi siang dan ini masuk jadwal waktu ashar.

image

Baca : Aku Tidak Melupakan Sejarah Ini II

"Nanti saja makan di pinggir laut" pikirku. Karena di pinggir pantai pasti tersedia hal yang kita inginkan asal jangan minta keong emas raksasa, itu mah hanya ada di dunia pantasi.

"Aku tunggu di sini saja", kata nya, setelah dia turun dan meletakan Helm di atas kendaraan, saya tidak menanyakan lagi kenapa perempuan yang sempat aku juluki sebagai penunjuk arah yang baik ini.

Saat di tengah kota tadi saya juga mendengar adzan, setelah saya selesai whudu yang hanya beberapa langkah dari masjid itu, saya masih sempat mengikuti imam, tapi sayang saya hanya bisa ikut mereka satu rakaat saja.

"Kamu enggak cuci muka?" tanya ku singkat kepadanya.

"Boleh juga" jawabnya

"Tempat whudu perempuan dimana ya pak" tanya nya ke tukang parkir yang mengenakan seragam kerjanya, sambil memegang kartu parkir warna merah di tangan kirinya dan tergantung peluit hitam di kantung bajunya.

"Lurus aja kesana dek, nanti belok kanan" dia menjelaskan dengan seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

"Hemm, giliran aku lagi menunggu" gumam ku pelan.

Menggeser-geser menu di telepon genggam ku, melihat menu, "Ah mulai lagi ni penyakitnya", Telpon genggam saya suka kontak sendiri jika batrenya sudah tinggal 10 % atau 20 % lagi, maklum saja ini HP jika seumuran anak, anaknya udah tamat sekolah Taman kanak-kanak.

"Tadi mau ku kagetin" kata perempuan ini, dengan senyum lebar yang siapa pun melihatnya akan terpesona.

"Hehehe, aku liat" jawab ku, sembari membalas senyumnya.

Setelah prosesi bayar membayar dengan tukang parkir hebat ini, kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ke pantai yang sudah dari tadi saya sangat penasaran dengan lokasinya.

Perjalanan yang diperkirakan 15 menit menuju pantai belakangan saya ketahui nama pantainya Kuala Raja, teryata saya sudah pernah kesana saat Meet Up Steemit KSI Chapter Bireuen beberapa ratus hari yang lalu.

Buah semangka semmpertinya lagi musim panen banyak di desa sebelum sampai pantai, karena jumlah yang tidak sedikit di jajakan di pinggir jalan, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar semangka, akan tetapi saya tidak ada nafsu ingin menikmatinya.

Ternyata pantai yang saya bayangkan berbanding terbalik dengan pantai di hadapan saya saat ini, "Wahh ini luar biasa pantai nya", entah ide dari mana asal kata itu, secara spontan terucap, apalagi dengan cahaya...??

Bersambung..

Sort:  

Sukses selalu dan terus semangat 👍👍
Luapkan sampai membludak karya mu di lautan steemit. Tempat Steemians berinteraksi asik.
Salam kenal 😄

Salam kembali saudara, sukses buat kita semua 😊

Ahir dari perjalanan ini bang, hehehe

Mantap dan jadi semakin penasaran

Hahaha
Enti songoh tu bang 😀

Coin Marketplace

STEEM 0.37
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70162.45
ETH 3540.43
USDT 1.00
SBD 4.79