Sedikit Cerita di Kampung Steemit

KEBETULAN, mungkin kata ini sangat sering dipikirkan orang, bahkan diucapkan, karena sebuah kejadian yang tidak disengaja, tidak direncanakan. Apapun itu segala yang terjadi diluar rencana dianggab kebetulan. Apa ini betul apa yang saya alami ini sebuah kebetulan?

Bermula dari ajang pengabdian saya kepada masyarakat atau yang dikenal dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN), di desa Mesjid Kecamatan Syamtalira Aron. Awalnya saya ingin melakukan program memperkenalkan #steemit kepada pemuda setempat. Namun ketika saya mengetahui bahwa pemuda disini adalah para steemians semua, saya jadi malu sendiri. "Saya salah tempat ini" kata saya dalam hati. rupanya semua pemuda disini adalah senior saya di #steemit. Malahan sekarang saya yang harus banyak belajar dan bertanya-tanya sama pemuda setempat. Hahahaha

@amri, salah seorang pemuda desa setempat, dan beliau juga ketua pemuda di desa ini. Hari kedua saya berada di desa Mesjid, saya sudah berkenalan dengan bang @amri, tetapi saya tidak mengetahui bahwa beliau adalah salah satu orang hebat di #steemit, dan beliau juga salah seorang pengurus komunitas steemit Indonesia (KSI).

Awal saya mengetahui bang @amri ini salah seorang pengurus KSI, melalui perbincangan saya dengan salah satu pemuda desa disini, beliau adalah Fadil. Pada saat itu saya duduk berdua dengan Fadil, beliau melihat saya lagi membuka akun #steemit. Beliau bertanya "steemit ya rival", "iya, abang ada akun #steemit" tanya saya. "Nggak ada, soalnya jarang megang handphone sebab tinggal di pesantren, disini banyak juga yang punya akun #steemit, rata-rata semua ada, bang @amri itu steemians juga" kata Fadil. "Yang betul bang? Bang @amri ada akun steemit" tanya saya dengan terkejut. "Betul" kata Fadil. Saya langsung pamit pergi ingin bertemu dengan bang @amri di meunasah (surau).

Sampai di meunasah saya berjumpa dengan bang @amri. Dengan penuh gembira saya bertanya kepada bang @amri, "bang @amri ada akun steemit juga ya". Dari situlah awal bermula perbincangan tentang steemit dengan bang @amri.

Lalu saya mengajak bang @amri untuk minum kopi di warkop terdekat yang menyediakan internet gratis, tujuannya saya ingin belajar lebih banyak lagi tentang media sosial #steemit ini.

Sampai di warkop, saya lagi-lagi bertemu dengan steemians lainnya, beliau adalah @mahyulmaulana. Kami ngopi di sebuah warung kopi yang tidak jauh dari desa Mesjid, adalah D'Spesialis Coffee nama warkopnya. Dengan ditemani secangkir kopi sanger, banyak ilmu baru yang saya dapatkan disana. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa. Sungguh beruntung saya bisa mengabdi di desa Mesjid, bisa dikatakan desa ini adalah desa Steemit. Kenapa saya katakan demikian, karena di desa inilah awal mula Steemit ini berkembang di Aceh.

Rasa bahagia yang tidak bisa saya utarakan bisa minum kopi satu meja dengan bang @amri. Sekian dulu cerita singkat saya hari ini kawan-kawan, dilain kesempatan akan saya lanjutkan lagi ceritanya.