Meugang, The tradition of eating meat welcome the month of Ramadan (Bilingual)

in #tradition6 years ago

image

Photo/By: @iskandarishak

The people of Aceh have a special tradition of welcoming the holy month of Ramadan. Two days before the fast, the people of Aceh buy the meat of oxen or buffalo to be cooked, then eaten with the family. This tradition has been going on since 500 years ago.

Masyarakat Aceh memiliki tradisi khusus menyambut bulan suci Ramadhan. Dua hari sebelum puasa, masyarakat Aceh membeli daging sapi atau kerbau untuk dimasak, kemudian dimakan bersama keluarga. Tradisi ini sudah berlangsung sejak 500 tahun lalu.

The price of meat sold on day meugang or madmeugang jumped dramatically. If the usual Rp 120,000 to Rp 130.000 on the day meugang to Rp 160,000 to Rp 180,000. Although relatively expensive, namu it does not become a significant problem for the people of Aceh. The reason, far days before meugang residents have prepared themselves to buy meat according to ability.

Harga daging yang dijual pada hari meugang atau madmeugang melonjak drastis. Jika biasanya Rp 120.000 hingga Rp 130.000 pada hari meugang menjadi Rp 160.000 hingga Rp 180.000. Meski relatif mahal, namu itu tidak menjadi masalah besar bagi masyarakat Aceh. Pasalnya, jauh hari sebelum warga meugang sudah mempersiapkan diri untuk membeli daging sesuai kemampuannya.

When everyone meugang status same as the rich or the poor. They all buy meat to eat with family. This meugang tradition has been done since the time of Sultan Iskandar Muda led Aceh.

Ketika semua orang meugang statusnya sama dengan orang kaya atau orang miskin. Mereka semua membeli daging untuk dimakan bersama keluarga. Tradisi meugang ini telah dilakukan sejak zaman Sultan Iskandar Muda memimpin Aceh.

Then gradually, meugang became a tradition for the majority Muslim community of Aceh. Although the model is different from the time of the Sultanate, but the meaning is contained beneath it. This celebration is also part of the joy of welcoming Ramadan. The holy month for the Acehnese has its own meaning. No wonder, long days before, residents have prepared preparations from worship equipment to cleanliness of the environment. The purpose of this meugang to welcome Ramadan, Idul Fitri and Eid al-Adha.

Kemudian secara bertahap, meugang menjadi tradisi bagi mayoritas komunitas Muslim Aceh. Meskipun modelnya berbeda dari zaman Kesultanan, tetapi maknanya terkandung di bawahnya. Perayaan ini juga merupakan bagian dari sukacita menyambut Ramadan. Bulan suci bagi orang Aceh memiliki arti tersendiri. Tak heran, berhari-hari sebelumnya, warga sudah menyiapkan persiapan dari peralatan ibadah hingga kebersihan lingkungan. Tujuan meugang ini untuk menyambut Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha.

In ancient times, the people of Aceh considered eating meat as a luxurious meal. Besides meugang day, people almost never eat meat. In the Acehnese tradition, welcoming Ramadan should be at a big party and gathering all family members so it is held day meugang.

Pada zaman kuno, masyarakat Aceh menganggap makan daging sebagai makanan mewah. Selain hari meugang, orang hampir tidak pernah makan daging. Dalam tradisi Aceh, menyambut Ramadhan harus di pesta besar dan mengumpulkan semua anggota keluarga sehingga diadakan hari meugang.

The moment of Ramadan is very sacred for the people of Aceh. Since ancient times until now, no one questioned it. In fact, residents are very happy and enthusiastic with the tradition of meugan.

image

Photo/By: @iskandarishak

Saat Ramadan sangat sakral bagi masyarakat Aceh. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, tidak ada yang mempertanyakannya. Bahkan, warga sangat senang dan antusias dengan tradisi meugan.

By: @iskandarishak

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

image

image

FOLLOW - UPVOTE - RESTEEM

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 65012.58
ETH 3101.28
USDT 1.00
SBD 3.86