Good Morning Sahabat Kaki Lasak

Bagaimana hari-harimu? Semoga menyenangkan sampai seterusnya, lalu buat yang sedang ada masalah, insyaAllah badai pasti berlalu. Hidup emang perjalanan dari masalah ke masalah lainnya kok. Masalah bahagia dan menyenangkan, pintar-pintar kita aja bawa hati ini kemana hehe. Kalau saya pribadi ni ya, nikmatilah rasa sedih, galau, susah, marah, senang, deg-deg an, bingung, stress dan perasaan-perasaan lainnya. Kalau rasa tersebut harus di hilangkan berarti di suruh ga jadi manusia lagi dong hehe. Tapi saya setuju jika jangan berlebihan, misal sedih yang berlarut-larut atau senang yang keterlaluan. Ok kita stop masalah rasa, bisa-bisa kebablasan jadi curhat huhu.

Kita lanjut kisah perjalanan saya ya. Kalau kemarin tentang gimana saya dari Batam menuju pelabuhan roro Telaga Punggur, kali ini saya mau cerita secuil kisah perjalanan naik kapal Roro ke pulau Bintan, cihuyy...

Sahabat, tau ga bedanya kapal Ferry dengan kapal Roro Ferry?

Kalau Ferry dia hanya punya 1 lubang pintu masuk, sedangkan kapal Roro punya dua lubang untuk pintu masuk depan dan pintu keluar di belakang. Roro ini ternyata ada singkatannya, yaitu Roll on Roll off*. Kapal roro fungsinya seperti jembatan yang berjalan.

Referensi

Telaga Punggur adalah pelabuhan kapal roro dengan tujuan Tanjung Uban. Sebenarnya dari kota Batam ada banyak akses jika mau ke pulau Bintan. Tergantung kita mau ke sisi yang mana, apakah mau ke kota Tanjung Pinang? Atau mau ke kawasan wisata Bintan Resort?. Di pulau Bintan sendiri punya bandara, namanya bandara Raja Haji Fisabilillah. Tapi dengan moda pesawat ini, jadwal dan maskapai masih terbatas. Umumnya sih orang naik kapal ferry, kapal roro atau speedboat.

Yuk kita refresh lagi tulisan saya sebelum-sebelumnya nya tentang perjalanan saya ke Batam dan sekitarnya. Sepertinya tulisan ini akan panjang hehe :)

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Kaki Lasak Goes to Batam Part 1
Kaki Lasak Goes to Batam Part 2
Kaki Lasak Goes to Batam Part 3
Kaki Lasak Goes to Batam Part 4
Kaki Lasak Goes to Batam Part 5

Bagi saya, naik kapal roro bukanlah pertama kali. Bahkan di bilang sering juga naik roro. Menjelajah danau Toba dan ke pulau Weh memang andalannya naik kapal roro ferry. Makanya begitu tiba di pelabuhan, suasana dan bentuk kapalnya bukan hal baru. Tapi meski naik kapalnya bukan hal baru, tapi dengan jelajahan ke tempat baru pastinya membuat saya jadi semangat.

Kapal Roro ini ada 3 lantai. Lantai pertama sekalian pintu masuk adalah untuk kendaraan. Lantai 2 untuk penumpang dan lantai 3 juga untuk penumpang. Hanya saja di lantai 3 atap terbatas dan langsung berada di atas kapal.

Suasana ruang penumpang di lantai 2. Tempat duduk ada dua macam, sofa dan kursi deret biasa. Di bagian depan ada kantin.

Suasana penumpang kapal roro di lantai 3 /atas. Di sini kita lebih santai melihat pemandangan. Hanya saja panas. Ada kantin juga di bagian ini.

Penumpang cukup ramai. Karena saya bolak balik naik tangga untuk lihat situasi akhirnya saya tidak dapat tempat duduk. Padahal maksdnya tadi mau cari lokasi duduk yang pas hehe. Duduk di lantai adalah pilihan keterpaksaan, sambil di iringi musik gitar dan nyanyian kelompok penumpang lain serta asap rokok yang lalu lalang, kapal roro yang saya naiki melaju dengan berlahan.

Kalau dari info, perjalanan memakan waktu 1 jam, tapi ini kok lama ya, hampir 2 jam juga :). Tapi jangan khawatir, perjalanan tak akan membosankan karena melihat pemandangan laut sambil di terpa angin sepoi-sepoi.

Inilah cerita perjalanan saya dengan roro menuju pelabuhan Tanjung Uban. Welcome to Bintan Island.

Banda Aceh, Kamis 06 Desember 2018

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : The Story, Travel, Photo & Food

---

---

---

Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131