#ulog (06) LIFE is AN OPTION - Why do so many Indonesia nurses who migrate? (in bilingual)

in #ulog6 years ago (edited)

Dear ulogger,
Dear all steemians

image
source

Writing #ulog 6

image

Indo

Hijrah
Menurut KBI hijrah itu perubahan sikap, tingkah laku dan sebagainya ke arah yang lebih baik.

Jadi intinya memang hijrah itu adalah proses menuju yang lebih baik.
Banyak contoh dan cara-cara untuk berhijrah. Bahkan jaman sekarang hijrah adalah suatu yang fenomenal, tiba-tiba menjadi sangat populer karena maraknya artis-artis yang berhijrah, sehingga kemarakan itu memenuhi sosial media yang beruntun pada orang-orang yang aktif di dunia maya.

Tentu saja itu adalah suatu kehebatan yang luar biasa, dari sana banyak orang yang ikut andil mengikuti kepositifan hijrah, tetapi tidak jarang juga hijrah karena hanya ikut-ikutan tren dan fenomenal itu menjadi nilai hijrahnya negatif, terlepas dari semua itu yang pasti semua ada alasannya dan ada akibatnya.

Mungkin itu adalah sebagian arti tentang hijrah, yang sudah tidak asing lagi di telinga dan bacaan-bacaan yang sering kita baca.

Lalu kenapa sih banyak perawat berhijrah?

Yang akan saya bahas sedikit di sini adalah "perawat yang berhijrah"
Berhijrah bukan dari tidak menutup aurat jadi menutup aurat atau dari asalnya suka pacaran dan hijrah jadi tidak pacaran.
Tetapi memang berhijrah untuk terus melatih dan berproses menjadi lebih baik lagi, lebih nyaman dan lebih terkendali.

Hijrah seorang perawat adalah menggeser cara pandang agar bisa berubah.
Hijrah perawat berpindah tempat menaiki pesawat ke luar negeri, dengan niat untuk pekerjaan lebih baik lagi dari dalam negeri.
Semakin meningkatnya tenaga kesehatan atau perawat yang memilih bekerja ke luar negeri tentu saja ada alasan tersendiri

Salah satunya negara Taiwan, di mana sekarang saya berada, kemarin saya bertemu dengan teman di kereta dia mengatakan baru saja 5 orang bidan dan 8 perawat yang datang dari Indonesia bekerja di Panti jompo tempatnya sekarang bekerja, padahal pengiriman TKI kesehatan Taiwan tidak seperti ke korea atau jepang yang memakai sistem G to G, ke Taiwan masih secara indivual atau perusahaan, namun sepertinya tetap saja minat perawat untuk hijrah ke sini lumayan banyak.
Kenapa begitu?
Karena jumlah perawat yang surplus membuat banyak tenaga perawat dan bidan yang tidak terserapnya di dalam negeri sehingga memilih untuk berhijrah.
Dan ribuan honorer perawat yang gajinya di bawah UMR.

Seperti yang ditulis oleh MG Noviarizal dalam kabar24.com
Asri Anas, sebagai anggota DPD asal Sulawesi Barat, pada jumat tanggal 17 maret 2017 menanggapi aksi unjuk rasa Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sehari sebelumnya di Kompleks DPR.Mengatakan :

"Harusnya tenaga honorer perawat dan tenaga kerja sukarela yang sudah mengabdi di atas tiga tahun diangkat menjadi PNS.
Perlakuan terhadap perawat banyak tidak manusiawi. Gaji atau honor sekitar Rp50.000 sampai Rp300.000 per bulan, ini sangat keterlaluan."

Dari sana jelas saja alasan utama para perawat berhijrah, meskipun ada sebagian yang di luar alasan itu.
Salah satunya teman saya dia seorang tenaga kesehatan bidan dengan job tetap yang sudah dia miliki di dua klinik di Ibukota, tetapi dia memilih untuk hijrah ke Taiwan secara individual dan mendapatkan job kerja di sebuah panti jompo, itu hanya karena sang kekasih yang lebih dulu terbang ke Taiwan.
Untuk alasan seperti ini memang terlihat sangat konyol melihat masih minimnya nilai pandang masyarakat yang rendah untuk perawat yang bekerja menjadi TKI.

Itu hanya sedikit selingan dari alasan-alasan utama yang memang berdampak hebat pada hijrahnya para perawat ke luar negeri.

Juga karena dipicunya oleh permintaan tenaga perawat dan perawat lansia ke Asia timur semakin meningkat, sehingga membukakan jalan kesempatan untuk para perawat berhijrah.

Menurut data BNP2TKI, tiap tahun ada permintaan 16.000 perawat, meski Indonesia pada 2016 hanya mampu mengirim 200 orang di sektor keperawatan, karena salah satu kendalanya adalah bahasa.
Namun jumlah itu sudah mencapai peningkatan

Dan Per 2017, pengiriman perawat dan pengasuh lansia ke Jepang meningkat 16,1% year-on-year menjadi 324 dengan rincian 29 perawat dan 295 pengasuh lansia.

Sepanjang 2008-2016, setidaknya Pemerintah Jepang telah memberangkatkan perawat dan pengasuh lansia sebanyak 1.792 melalui kerjasama Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Terlihat sekali memang minat para perawat untuk berhijrah semakin besar, karena meningkatnya juga kebutuhan hidup yang tidak pernah mau tahu keadaan perawat Indonesia itu bagaimana.

Perawat Indonesia yang sangat berbeda dengan negara-negara tetangga lain.
Memang benar seperti yang Pak Syaifoel Hardy sebagai CEO Indonesian Nursing Trainers paparkan masalah kurikulum yang belum standar, uji kompetensi yang tersendat, STR yang sistemnya belum tertata, lapangan kerja, minimnya gaji, organisasi profesi, konsil keperawatan yang belum lahir, hingga memaksimalkan potensi profesional muda. Semuanya kompleks, menjadi satu keprihatinan dari para perawat di Indonesia.

Sehingga wajar saja kalau sebagai perawat kita ingin berhijrah mengesampingkan rasa takut, rindu keluarga, dan bahkan rasa malu /rendah untuk menjadi seorang tenaga kerja Indonesia.

Bahkan di Taiwan sudah berjalan jauh dari sebelumnya, tenaga perawat yang masuk secara individual tanpa menjadikan STR atau ijasah sebagai syarat utamanya masuk kerja, Taiwan masih banyak panti-panti jompo, rumah sakit-rumah sakit yang mengambil tenaga pekerja Indonesia tanpa membedakan antara perawat asli dan lulusan SMA.
Kerja sama, gaji sama dan tentu saja peraturannya juga sama, namun bagi beberapa orang perawat itu tidak menjadi masalah selagi dia bisa menjadi lebih baik dari pada di Indonesia, bonusnya juga adalah pengalaman dan ilmu yang luar biasa menjadikan diri kita sebagai perawat yang berhasil hijrah berprofessional life.

Bukan tidak di pungkiri lagi kalau gaji juga menjadi poin pertama kenapa banyak perawat hijrah yang betah, lupa umur, lupa nikah ehh 🙊
Contoh kecil saja Taiwan di sebagian besar job panti jompo misalnya yang bahkan masih banyak memasukan tenaga kerja minimal SMA, dan tentu saja untuk perawat asli terkadang ada perbedaan sendiri, tergantung prosedur yang tertulis dalam kontrak perjanjian.

Gaji pokok 21,080 selama 8 jam kerja 21,080 X 465 = 9.802.200(Nilai tukar rupiah standar, bisa naik bisa turun)
belum lagi kalau ngambil lembur
contoh ambil lembur minimal sehari 2 jam dalam sebulan bisa dapat tambahan 5000 NT.
5000x465= Rp 2.325.000
Ini contoh perhitungan gaji yang standar yang non kategori perawat.
Dari perhitungan di atas sudah jelas perbedaannya mampu membuat banyak perawat yang ingin berhijrah.

Tidak jarang juga para perawat yang sudah mengecap bangku kerja di luar negeri mengatakan
Kalau kami di luar negeri dimanusiakan, tetapi di negeri sendiri tidak, sehingga menjadi alasan kenapa banyak yang bimbang hatinya untuk kembali.
Dan pasti seiring jaman yang sudah semakin maju, mulut ke mulut, komentar-komentar, tanggapan demi tanggapan itu menjadi sesuatu yang menular juga kepada para perawat yang masih berdiam di Indonesia menunggu dan berharap sesuatu keajaiban akan datang, namun tidak juga datang dan akhirnya mereka pun memilih berhijrah.

Melihat dari semua kondisi yang ada di Indonesia
Maka tentu saja hijrahnya seorang perawat Indonesia menjadi suatu cara sendiri untuk melawan keprihatinan.

Hidup memang pilihan
Kita harus pintar-pintar memilih, semua hasil itu tidak akan lepas dari perjuangannya, dan tentu saja untuk menjadi penghijrah yang berhasil kita harus bersungguh-sungguh melakukannya.

Sabar dan konsisten dalam mengikuti setiap proses akan membawa kita pada keberhasilan yang mapan.

Tidak usah sedih karena menjadi seorang pekerja migrant
Jangan takut berhijrah jika untuk menuju masa depan yang lebih baik, lebih cemerlang
Jadilah manusia yang berprofessional baik dalam hidup.

image

image

eng

Migrating

According to KBI, migrating is an attitude alteration, behavior and so on to a better direction.

Thus, the point is that migrating is a process of getting better.
There are many examples and ways to migrate. Even today migrating is something that is a phenomenal, suddenly becomes very popular because of the rise of artists who have migrated, so the rise of migrating continuously fulfills the social media on people who are active in cyber space.

Certainly, it is an extraordinary greatness, from that there are many people who contribute to follow the positives of migrating, but not infrequently also follow to migrate because it just follows trends and phenomenal that become negatives on the value of migrating, apart from all of it there is a reason and consequence.

Possibly, that is partly the meaning of migrating, which is familiar in the ears and the readings we often read.

Thus, why many nurses have migrated?

I will discuss a little bit of "nurses who have migrated"
Migrating is not just from not covering a private part of body but covering the private part of body from the beginning, then he or she likes to have a girlfriend or boyfriend, they have migrated so they do not have girlfriend or boyfriend again.
However, migrating is to train and process for the better, more comfortable and more controlled.

A nurse's migration is to move aside the perspective in order to change. A nurse's migration moves a place to fly with plane abroad, with the intention to work better from home.
The increasing number of health workers or nurses who choose to work abroad, certainly there is a separate reason.

One of them is Taiwan, where I am now, yesterday I met a friend on the train he said just 5 midwives and 8 nurses who came from Indonesia work in the nursing home where they now work, whereas the sending of workers and Taiwanese health is not like to Korea or Japanese who use the G to G system, to Taiwan is still individually or in company’s way, but it seems still the interest of nurses to move here quite a lot.

Why is it like that?
It is due to the number of surplus nurses has made many nurses and midwives absent in the country, so they choose to migrate. Then, thousands of nurses honorary whose salary is under UMR.

As written by MG Noviarizal in berita24.com.
Asri Anas, as a member of DPD from West Sulawesi, on Friday 17 March 2017 responded to the demonstration of Indonesian National Nurses Association (PPNI) on the previous day at DPR Complex.

"It should be the nurse honorarium staff and volunteer laborers who have served over three years appointed civil servants. Treatment of nurses is inhumane. A salary is about Rp50,000 to Rp300,000 per month, this is very excessive."

From that, it is clear that the main reason of the nurses has migrated, although there are some that are beyond that reason.
One of my friends was a midwife with a permanent job that she already had at two clinics in the capital city, but she chose to migrate to Taiwan individually and got a job in a nursing home just because the lover who first flew to Taiwan.
For reasons like this, it does seem very silly, with still the lack of a low community viewpoint for nurses who work to become migrant workers.

It's just a little distraction from the main reasons that really have a great impact on the migration of nurses abroad.

It is also because triggered by the demand for nurses and nurses of elderly to east Asia has increased, thus opening the way for nurses to migrate.

According to BNP2TKI data, each year there are 16,000 nurses demand, although Indonesia in 2016 can only send 200 people in the nursing sector, because one of the obstacles is the language.
However, that number has already increased.

Then, for each 2017, delivery of nurses and elderly caretakers to Japan increased 16.1% year-on-year to 324 with details of 29 nurses and 295 elderly caretakers.

Throughout 2008-2016, at least the Japanese Government has dispatched 1,792 nurses and caretakers of the elderly through the cooperation of Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

It is obviously seen that the interest of the nurses to migrate is bigger, because the increased also the necessities of life who never want to know the condition of the Indonesian nurse. Indonesian nurses are very different from other neighboring countries.

It is true that Mr. Syaifoel Hardy as CEO of Indonesian Nursing Trainers describes non-standard curriculum issues, stuttered competency tests, unregulated STR systems, job opportunities, minimum salaries, professional organizations, unborn nursing skills, to maximize the potential of young professionals. Everything is complex, becomes a concern of the nurses in Indonesia.

Thus, it is proper if as the nurse, they want to migrate to put aside fear, longing of family, and even shy/feeling inferior to become an Indonesian workforce.

Even in Taiwan has been running far from before, nurses who enter individually without making STR or diploma as the main requirement to work, Taiwan is still have a lot of nursing homes, hospitals that take Indonesian workers without distinguishing between the original nurse and high school graduate.
Cooperation, same salary and certainly the rules are the same, but for some nurses it does not matter while they can be better than in Indonesia, the bonus is also the experience and extraordinary knowledge to make ourselves as a successful nurse migrate to a professional life.

It does not deny again if the salary is also the first point why many migration nurses who feel at home, forget the age, forget marriage 🙊
A small example is Taiwan in most of the nursing homes, which even includes a lot of minimal high school workforce, and for original nurses sometimes there are differences themselves, depending on the procedures written in the contract agreement.

Basic salary 21,080 for 8 working hours 21,080 X 465 = Rp 9.802.200
(Standard rupiah exchange rate may go down)
It is not to mention if they take overtime. The samples of taking overtime a minimum of 2 hours a month can be an additional 5000 NT.
5000x465 = Rp 2.325.000
This is a standard salary calculation example that is non-category nurse.
From the above calculation is obviously the difference can make a lot of nurses want to migrate.

Not infrequently also the nurses who have tasted the work in abroad said
If we are abroad is humanized, but in our own country is not, so the reason why many are hesitant to return.
Moreover, surely as the era progresses, mouth to mouth, comments, response become contagious also to the nurses who are still living in Indonesia waiting and hoping for something magic to come, but not coming and finally they choose to migrate.

Seeing of all the conditions that exist in Indonesia. It is certainly, the migration of an Indonesian nurse becomes a way of fighting concerns.

Life is an option
We must be clever to choose, all the results will not be separated from the struggle, and to become successful migrants we have to really do it.

Patience and consistency in following each process will lead us to established success.

Not sad to be a migrant worker, don't be afraid to emigrate if to go to a better future, more brilliant
Be a human that is good professional person in life.

Warm Regards @nnaachlam

Taiwan 05-07-2018

nnaachlam-1.gif
image
NNAACHLAM.gif

Sort:  

21.080 itu masuk gaji sektor formal apa informal? Perawat di Taiwan Kan setara pekerja pabrik kan?

Posted using Partiko Android

Formal, pabrik lemburannya lebih besar kan

Posted using Partiko Android

Sama saja dihitung perjam dari jumlah GP per hari

Posted using Partiko Android

Benar. Apalgi ngejar dunia gk bakal ada habisnya

Ciieee...disambangi pemilik #ulog
Hehe.. Alhamdulillah aku dapat berkahnya juga. G rugi komentar disini 😀😀😀

Posted using Partiko Android

Lol
Begitulah sifat manusia hahha

😀😀😀

Bolehkah mengkoreksi sedikit post anda...! Post ulog ada bagusnya jangan mengunakan gambar kutipan ... karena yang dinamakan ulog adalah asli punya anda bukan milik orang lain... tolong berikan gambar anda sendiri di gambar pertama..

Wah baru tahu ini lupa di syaratnya, yang bawah yg asli. OK bang tengkiw koreksinya next time akan diperhatikan

The power of migran....

Meski banyak yang pandang kita sebelah mata karena statusnya tetap TKI atau TKW tapi soal pengalaman insyaAllah visa buat bekal di kampung. Jika mereka masih meragukan mungkin mereka kurang ngopi atau suruh mereka mencoba merantau ke sini atau negara lainnya. 😊😊😊😊

Tak kira suruh ngopi atau kasih kopi hahhaha
.

Benar mba ciayo pokoknya

Heheh, secara i m a coffee lover mbak. Iya, yang penting halal. Kadang aku bangga menjadi TKW. Hidup penuh warna dan banyak pengalaman. Melatih kita untuk open mind. Hidup tidak monoton. Bukan sekadar sekolah, lulus, nikah , di rumah dll, tapi bertaruh dalam kancah kehidupan yang keras. Jika bernasib baik maka akan baik jila tidak yang dapat hal buruk dan jika tidak kuat. Jatuh ke jurang kegagalan.

Posted using Partiko Android

Yes. Kita harus punya prinsip memang

Hidup tanpa prinsip bagai debu diterpa angin..

Posted using Partiko Android

Ke Kanada mbak

Disini dibutuhkan sekali tenaga kesehatan

Saya selalu ajak2 teman yg mungkin tau orang2 dengan latar belakang di bidang kesehatan, karena lowongan kerja banyaaaaaak sekali

Saking Kanada butuh banyak, para perawat dll datangnya dari Afrika Selatan, Filipin, dan negara2 latin

Kalau tertarik, mungkin bisa cari2 info mbak. Tapi Kanada jauh yak, Taiwan dekat kampung 😊

Gak bisa bahasa 😂😂 bhs inggrs saya juga cuma 2%.
Wah tapi ini menarik sekali secara kerja ke sana mungkin sedikit lebih baik di pandangn orng juga
#gakjadinikahlagi 😂😂
Pabrik gitu ada gak kak? Cowok bnyk yg cari info.

Btw suka ke Indo gak kakak

Posted using Partiko Android

Aku di kota minyak say, pabrik lng dan minyak buanyaaaaaak banget

Dan lagi2 rata2 orang filipin yang banyak

2-3 tahun ini mulai banyak orang india

Aku balik setiap 3 tahun sekali, nunggu hujan duit 🤣 soalnya setiap puoang bareng anak2 dan suami, 4 tiket PP lumayan jebol dompet kan

Hujan duit hahaha
Wah kota minyak bnyk duit😁 jarang dengar bisik-bisik tentang Kanada
Tiba-tiba ngehayal ketemu terus dikasih duit 😂 kiddng.

Mau infonya dong kak, kapan kapan kalau ada

🤣🤣🤣🤣

Belum jadi raja minyak euy

Oleh karena itu mainan steemit 🤣

Yg penting jadi ratu minyak.

Semoga banyak minyak di steemit ini 😂

Tapi job ke kanada disini Masih simpang siur bu @thekitchenfairy sering Ada yang ketipu pada human trafficking jadinya mau ikutan juga ngerasa g aman. Apalagi dari pemerintah Indonesia belum membuka lowongan secara resmi. Adanya lowongan secara agency yang membutuhkan biaya super wah tapi 100% jauh dari dipercaya

Posted using Partiko Android

Ah bener itu mbak

Ada kenalan anak Jakarta disini, dia dah dapat status permanent resident, dia memang datang menggunakan agen

Awalnya kerja di hotel terus habis dapat PR dia sekarang kerja di proyek dam, dan sudah ga sama agennya

Sayang aku kurang dekat jadi ga tau nomor telfonnya untuk membantu info

Iya sering kok baca berita human trafficking, Kanada katanya banyak dari Asia, kasihan sekali

Ntar coba saya cek2 website yah gimana caranya untuk bisa apply kerja di Kanada

Terimakasih ibu @thekitchenfairy bahkan tahun lalu sempat viral seorang wanita indonesia apply kerja ke kanada sesampainya disana dikerjakan di pelacuran hingga akhirnya setelah 3 bulan dijual dari satu rumah bordir ke rumah bordir lainnya dia bisa kabur. Dan dalam bisnis pelacuran tersebut ternyata banyak orang Asia yg menjadi korban. Saya baca ceritanya sampai begidik dan nangis. Bagaimana wanita tersebut diperlakukan Bak binatang dalam aktivitas pelacuran tersebut. Mengerikan

Wah makasih kak. Witnss kita yang satu ini memang sangat friendly😍

Terimakasih ibu, tapi kanada jauuhh banget takut g bisa pulang.. 😀😀

Dulu cita-citaku pengin jadi perawat mbak @nnaachlam tapi sayang nggak bisa sekolah tinggi kendala keadaan ekonomi, tapi alhamdulillah sekarang bersyukur walaupun nggak jadi perawat disini di Taiwan sering belajar bagaimana cara merawat pasien yang kita jaga, karena dokter dan suster disini sangat baik sekali mau ngajarin kita. Selagi kita sendiri juga mau belajar dengan sungguh-sungguh.

Alhamdulillah ya mba. Apalagi bisa kuliah juga sambil kerja di negeri orang adlh suatu yang luar biasa

Posted using Partiko Android

Iya alhamdulillah banget mbak @nnaachlam rejeki, mumpung ada kesempatan hehehe...

Posted using Partiko Android

Orang lain hanya bisa mengoreksi tanpa bisa merasakan apa yang kita rasakan, biarkan saja mreka dengan penilaiannya, toh yg di rumah belum tentu lebih baik dengan yg di luar rumah

Benar teh. Semangat untuk kita ya

Yuppp....😊😊😊

Artikel yang sangat membuka wawasan. Trimakasih telah menuliskannya. Hmmm...300 ribu, sadis sekali itu

Terima kasih pula sudh mampir mas. Benr sangat sadis bolak balik tmpt kerja-rumah aja gal cukup sebulan

Posted using Partiko Android

Tukang nggambar laku ga di Taiwan yah? haha...ngarep! BTW, perbandingannya salarynya nggilani juga ternyata... Biaya hidupnya masih memungkinkan buat nabung juga dengan salary segitu, @nnaachlam?

Di Indo juga laku apalagi gratis 😂 udh Keren keren gitu karikaturnya juga. Berharap di bikinin gratis 😂

Posted using Partiko Android

Kami telah resteem ke 7561 follower yaa.. (Sececah kontribusi kami sebagai witness untuk komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)

Coin Marketplace

STEEM 0.37
TRX 0.12
JST 0.040
BTC 70162.45
ETH 3540.43
USDT 1.00
SBD 4.79