#ulog (07) ANTARA JIWA PERASA dan JIWA PEMBISNISsteemCreated with Sketch.

in #ulog6 years ago (edited)

image

Ini bukan CLBK tentang (cinta lama bersemi kembali) tapi cerita sama terulang kembali,

Minggu siang 08-07 2018, jam satu siang setelah makan siang saya lagi-lagi dengan si R pergi ke sebuah toko percetakan foto copy dan cetak foto. Melaminating beberapa sertifikat dan mencetak beberapa foto termasuk logo steemit berniat jika ada yang ngajak kenalan langsung promoin steemit 😂

Hitung menggitung sudah selesai, semua hampir 300NT sekitar Rp 140,000 dan ada kembalian 8 NT. Masukan dompet tanpa hitung lagi.
Karena harus menunggu foto jadi sekitar beberapa menit, saya pamit dulu keluar setelah pembayaran selesai, sebelumnya dia minta no telepon, padahal cuma pamit beli sesuatu di sebelah. Tapi ok lah memang sudah seharusnya begitu, peraturan setelah kenalan minta no hp kan?🙊 😂

Jiannn tukang cetaknya mayan juga, si R berbisik 😂 ya udah no hp kasih aja, siapa tahu bisa jadi silaturahmi 🙊
Dan pergilah ke toko sebelah lihat-lihat siapa tahu ada sale 99%

Maklum mata cewek, lihat yang bagus-bagus betah, dari lantai satu sampai lantai dua hingga lantai 3 tidak ada yang tersisa, setiap sudut didatangi 😂 tapi gak da yang dibeli, alasan baju musim panas semua, sepatu gak ada warna yang sreg.

Tiba-tiba satu panggilan masuk, no name, telepon kabel.
angkat gak? angkat gak?
bingung biasa banyak yang nagih hutang jadi kadang malas angkat 😂
tapi ini no rumah, ya udah tak angkat deh penasaran no rumah biasanya bukan nagih hutang tapi ngenalin seseorang yang siapa tahu bisa jodohan hehe

Wei? Ni hao?
Apa ini dengan nona barusan yang cetak foto.

Iya benar. Wah cepat sekali dia telepon padahal barusan kenalannya juga kekekeke ini fiksi
Maaf barusan saya ngasih kembalian lebih 1 NT, seharusnya 8NT malah 9NT.

jiahh dia telepon cuma karena 1 NT doang, padahal nanti juga saya balik ambil foto dan sertifikat. Kalau dipikir dalam proses jualan mungkin satu NT itu untungnya, tapi kalau saya dengan otak yang bukan pengusaha atau pembisnis akan mikir dua kali, demi satu NT biaya telepon dari telepon kabel gitu ke hp melebihi satu NT dan lagi barang saya masih di dia.

Tetiba si R ketawa terbahak-bahak dan berkata "orang cakep itu berat ya? "

"Mbuh kamu yang bilang cakep bukan aku, dengan kesel aku menjawab si R."

Hmmm ini cerita yang sering kali terjadi di sini, rasa-rasanya uang 1NT ini selalu menjadi hal besar bagi orang sini kalau saya perhatikan.

image

Meskipun prinsip seorang pengusaha, tapi tidak masuk akal sama sekali di kepala Say kalau harus ngeluarin 8 NT demi 1NT.

image

Ada lagi cerita hari ini, di jalan barusan saat mau beli sarapan.
Depan pasar pagi di tempat saya sudah biasa jalanan sedikit macet sehingga setang sepeda listrik yang saya kendarai pun hampir saja bersentuhan dengan motor orang, untung tidak ada istilah haram sentuhan antara setang motor dan motor 😂

Tiba-tiba motor di depan jatuh, sebelah tubuh si pengendara tertindih motor. Orang sekitaran tidak satu pun yang membantu mengankat motor itu, padahal jelas-jelas dia membutuhkan bantuan.
Saya yang memang gak tegaan berniat membantu dia, namun seseorang berteriak dan menarik saya, kemudian berkata biarkan saja jangan bantu dia nanti kamu kena masalah.

Saya pernah dengar memang kalau di sini memang begitu, jika ada kecelakaan sebelum datang pihak yang berwenang/polisi tidak ada yang boleh membantu karena nantinya bisa jadi si yang kena musibah menyalahkan kita.
Tapi kalau lihat barusan yang jatuh tidak jauh dari depan saya juga bukan kecelakaan besar.
Dia jatuh bukan tabrakan dan si pengendara masih bisa dibantu agar tidak lebih kesakitan, agar bisa berdiri karena motor yang tepat berada di bagian kakinya membuat dia tidak bisa bergerak.
Melihat itu saya tidak habis pikir, benarkah kedisiplinan dan aturan seperti itu lebih baik dan harus dipatuhi?
Bagaimana perasaan kita bisa tahan saat melihat orang yang butuh pertolongan seperti itu?
Padahal di kampung saya bahkan nasehat yang selalu saya dapatkan bahwa menolong orang juga menolong kita, karena dengan memberi pertolongan ikhlas kita berharap dapat kebaikan daripadanya bukan karena kita berniat menolong pada yang membutuhkan tapi nanti kita bisa mendapat musibah.

Meski begitu kita bisa apa?
Karena ini mungkin tradisi, kebiasaan bahkan aturannya begitu.
Seperti prinsip seorang pengusaha dari cerita di atas.
Bahwa 1NT adalah nilai bagi usahanya.

Sambil #mikirkeras 😂 itulah cerita ulog saya hari ini, semoga ada manfaat bagi yang membacanya.

Salam ulogger

Taiwan 10-012018

nnaachlam-1.gif
20180519_201201_0001.png
NNAACHLAM.gif

Sort:  

Itulah negeri kita, kebijaksanaan terjejas begitu saja, miris aduh miris sekali..

Posted using Partiko Android

Maksd mba Indonesia ya?
Saya ini lagi di Taiwan mba.
Dan dalam tulisan ini saya malah heran sama aturan negeri sini

Di Taiwan begitu Mbak, aturan harus lebih didulukan daripada perasaan. Mungkin di negara lainpun ada yang begitu. Takutnya memang jika kita kena masalah, sebagian naluri kita sebagai sesama pasti ingin menolong.b
Lalu ending nya mbak nggak jadi nolongkah?

Iya benar. Akhirnya saya gk nolongn dia, karena kebetulan juga saya bawa motor, jadi gak enak juga nyimpen motor sembarangan di tempat itu hanya untuk nolong dia.

Rasa-rasanya seperti ujian perasaan.waktu dulu juga saya di pasar pagi lihat pengemis di jalanan, musim panas Taiwan kan mba tahu bagaimana panasnya.
Si pengemis yang memang cacat fisik (kaki tangan semua tidak punya)
Dengan hanya mengenakan celana pendek di atas lutut bagian tubuh yang dia punya tiduran ngemis di jalanan aspal yang benar-benar panas saat itu.

Saya rasanya ampe nangis lihat gitu kenapa tidak dipakaikan alas dibawahnya karena dia tidak pake baju #mikirkeras orang yang bawa dia kok tega hanya agar kita benaran kasihan

Kemudian saya pun sama teman saya ngasih uang sedikit, tiba-tiba mbak-mbak orang Taiwan berbisik berkata tidak usah kasih uang padanya katanya uang yang dia hasilkan juga bukan buat dia, buat orang yang bawa dia ke sana.
Jadi mereka itu membohongi kita.

Padahal saya pikir tidak rugi juga, uang sisa belanja atau jajan kembalian beli chenchu naicha. Karena jika dia menghasilkan uang bisa jadi orang yang bawa dia ke sana akan lebih memperlakukan si pengemis dengan baik.

Dari pengalaman saya yang berkali-kali dengan hal-hal seperti itu saya beneran mikir keras orang-orang sini meskipun sangat beraturan, disiplin dan pekerja keras apakah lebih baik dari orang Kita?

Serba susah ya, tapi kita sebagai pendatang harus tahu diri.

Posted using Partiko Android

Inilah mungkin yang namanya adaptasi itu tidak mudah.
Seperti mov on gitu banyak ngomong ini itu tentng baiknya mov on tapu ya lakuinnya susah hehe

Kebanyakan ingin cari aman dengan berjalan sendiri. Padahal ketika sendiri kita tidak bisa sampai pada yang diinginkan. Jika di Taiwan begini aturannya semoga kita bisa mengambil aturan yang baik saja untuk kita terapkan di kamoung halaman. Sebab jika audah pulang, lalu kita ikuti peraturan yg ada di sini, yakin kita jadi bahan gunjingan.

Soal jiwa pembisnis. 1 nt bagi kita murah ya, dan kadang jika sesama teman atau apa halah ambil aja, tapi memang ada bedanya Mbak, ketika saya kerja lalu gajian 1 bulan sekali. Saya senang. Tapi rasa senangnya beda ketika saya jualan kue pas di rumah kemarin. 1000 rupiah untung itu bahagianya sungguh beda, luar biasa menurut saya.

Padahal 1000 rupiah dibanding gaji di sini besaran gaji sini. 😁😂😊😆

Posted using Partiko Android

Orang sini meski 1 nt itu diperhitungkan sekali. jiwa bisnisnya benar2 tak terkalahkan.

Satu nt itu hokinya mereka, kalau nggak diambil nggak hoki.

Jangan dikasih😁😁

Ceritanya asyik bin unik pengen ngakak belum kesampaian sudah berubah mengernyitkan dahi bisa dibilang tulisan rasa nano-nano walhasil be happy aja bacanya

bagian mana yang bikin mengernyitkan dahi, mari kita sama-sama berbagi.
Karena terkadang hanya dari cerita biasa saja bisa membuat inspirasi dan kita bisa mengambil pelajarannya.

Jadi inti tulisan saya tuh mikir keras heran sama negara Taiwan meskipun saya mengakui mereka disiplin baik, mematuhi aturan.
Contohnya aja tidak ada anak anak di bawah 18 tahun bisa memaki motor apalagi keluyuran di jalan meskipun kampung, adab bagaimana menggunakan eskalator, tentang kebersihanembawa hewan peliharaan ke luar kalau di kita Indonesia biar kotoran tidak mengotori rumah kita, maka dibawa keluar mereka meskipun membawa keluar selalu membawa plastik saat si hewan peliharaannya buang kotoran di taman atau jalan mereka akan membersihkannya sendiri.
hal kecil itu membuat saya salut.
Namun sakit beraturannya dari cerita pengalaman saya di atas saya suka mikir ternyata hati orang Indonesia bahkan lebih baik, mana ada membiarkan orang jatuh begitu saja saat butuh bantuan dengan alasan takut si yang jatuh nyalahin kita.
Terus saking pekerja kerasnya orang Taiwan demi uang 1 NT dia menelepon saya, meskipun itu memang aturan seorang pembisnis tapi liht sikon kalau saya.
Masa demi 1 NT katakan demi seribu rupiah harus ngeluarin biaya telepon empat ribu rupiah kan saya heran apalagi barang saya masih ada di dia belum tak ambil

Itu prinsip bisnis yang mereka yakini secara turun temurun menandakan mereka pebisnis yang berkarakter

Kasihan juga ya, tentang sebuah aturan yang tidak penting. Menolong orang tapi harus terkena masalah. Harusnya aturan tersebut diperjuangkan untuk ditolak dan direvisi. Hal-hal kecil seperti ini yang perlahan akan membuat Mati hati seseorang dari kebaikan. Akibatnya kehidupan berpola individual yang merajalela, meski manusia fitrahnya sebagai mahkluk sosial. Saya benar-benar baru tahu tentang aturan ini di Taiwan.

Iya saya sering bertanya saat melihat berita di televisi bagaimana banyknya kecelakaan si korban yang sebenarnya masih bisa kita tolong agar tidak terlalu parah malah tidak ada yang peduli paling kita yang punya hati ya cukup telepon pihak berwajib supaya cepat dtng ke TKP.
Tapi katanya kecuali kita tahu atau kenal sama si korban aturan ini tidak perlu ditakuti

"Satu en te itu sangat berarti dalam bisnis, karena isi kotak kasir dan data pembukuan harian harus sama. Untuk biaya telephone masuk hitungan bulanan dari keuntungan bulan kemarin," pikirku sambil bersandar di jendela, mengamati cabe yang mulai memerah. Selanjutnya, "Memang peraturan di jalan raya sedikit ekstrim, hukum lebih ditegas- tegaskan gitu. Supaya mudah menggambar dan sesuai dengan apa yang terjadi di TKP. Persis! Nggak boleh kurang!" Sambil ngibas kipas, semriwing.

Tak kira sambil nurunin angka di remot AC bun haha.

Benar Terkadang kita saya khususnya bun selalu terjebak pada logika yang tanpa ilmu logika awam. Yang penilaiannya sebagian besar bersifat subjektif

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 62726.25
ETH 3050.18
USDT 1.00
SBD 3.81