Thediarygame, Jum'at, 10 Mei 2024| Kumpulan Amal saleh di Hari Mulia

Assalammualaikum rekan-rekan steemian yang luar biasa. Apa kabarnya? Semoga terus sehat dan baik. Masih lanjutkan dalam berkarya? Insyaallah lanjut terus menebar amal dan manfaat. Saat ini Aku menulis lagi. Kisah amal yang terkumpul di hari mulia. Beginilah kisah dibuka:

Seminggu terdapat tujuh hari. Mulai hari Senin hingga Minggu. Semua hari sama. Namun ada satu hari dalam konteks agama Islam bahwa hari Jum'at merupakan penghulu hari. Hari yang penuh kemuliaan. Kita membaca dimalam Jum'at suratul Yasin. Perbanyak salawat pada harinya. Bahkan ada ingin meninggalkan dunia pada malam Jum'at agar kebagian rezeki meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Oleh karena itu wajar saja kita dianjurkan untuk berlomba-lomba mencari bekal ketaqwaan pada malam dan esok harinya Jum'at.

Adalah Aku sebagai seorang mukmin tidak duduk diam dan berpangku tangan untuk meraih banyaknya amal kebaikan ditebar pada hari Jum'at. Salat subuh berjamaah menjadi perdana mengumpulkan amal. Aku harus melawan rasa kantuk dan mimpi indah. Tekad kuat yang ditancapkan dalam dada dengan iman yang membara membuat hidup bertambah bercahaya.

Suara ayam kokok tak terdengar. Jangkrik kecil pun hilang ditengah rimbunnya ilalang. Hanya desir angin dingin menusuk tulang mengoda diri. Kali ini Aku ke masjid naik mobil. Tidak terlalu sulit membelah kegelapan karena lampu sorot mobil masih mampu menerobos gelapnya subuh. Gelap karena masih terlalu pagi. Lapangan luas yang Aku lalui tak ada lampu yang terpajang gagah. Kumandan azan subuh memanggil hamba untuk bergegas menuju masjid.

---

---

Silaturahmi dengan jamaah Masjid As-Shabirin Tanjungpinang

Salat subuh dimulai. Usai salat kami akan menuju ke masjid As-shabirin untuk mengikuti kegiatan Jum'at berkah. Masjid tak terlalu jauh sekitar delapan menit kami tiba dilokasi. Di masjid tersebut jama'ah sudah selesai salat dan taushiah juga. Dilanjutkan makan bersama diteras masjid. Ada ustad Ismail yang duduk sendiri belum ada teman pendamping. Aku langsung merapat dan saling berjabat tangan dengan senyum ceria. Barulah satu persatu jama'ah lainnya merapat dan duduk dengan rapi dan tertib. Bismillah mengawali minum dan makan kue serta nasi bagi yang memilih nasi. Ada juga beberapa orang ibu-ibu yang menyiapkan logistik. Aku tak melihat anak- anak muda yang menjadi jama'ah. Sebagian besar para orang tua. Aku tak berani mengatakan semuanya lansia karena ada juga pemuda yang usianya sekitar 40 tahun.

Silaturahmi penuh keakraban. Saling berbagi cerita. Cerita manfaat. Tertawa dan bahagia. Aku merupakan kelompok jamaah dari Masjid Al-Barkah komplek TNI AL. Karena hari libur makanya bisa mengikuti kegiatan seperti ini, jika jam kerja tak mungkin kita ikuti. Tak lama berselang kami pulang semua. Aku menggunakan mobil dinas yang dipinjamkan senior pada saat ini ijin pembinaan keluarga ke Jakarta.

Aku mengantar kembali jamaah yang naik bersamaku ke masjid dan kemudian semua berpencar menuju rumah dengan kegiatan masing-masing. Aku melaksanakan pembersihan. Apalagi dirumah ada kucing kecil peliharaan. Pastilah pasir tempat buang hajatnya satu persatu berserakan. Tugas selesai Aku sempatkan sesaat rehat sambil menulis konten steemith. Akh, rupanya mata lelahku membuat Aku tertidur sejenak hingga melayang tinggi dibawa mimpi.

Kring...kring...handphone berdering. Aku terperanjak dan seketika terbangun dari tidur. Buyar mimpi-mimpi indah nan sekali waktu terselip pahit. Aku membaca pesan masuk. Rupanya Kabagops Polres Kota Tanjungpinang mengajakku sarapan pagi dan makan mie Terempa.
Aku menjawab dengan terus terang bahwa tak bisa hadir karena harus persiapan diri untuk mengisi khutbah Jum'at di Masjid Nurul Iman batu delapan. "Sebentar saja. Khan masih panjang waktunya," ajak Bang Hadi.
Dengan beberapa pertimbangan akhirnya Aku setuju meluncur ke lokasi.

---

---

Ngopi bareng bersama Bang Hadi dan Keluarga

Rupanya tak jauh jarak lokasi dari rumahku. Jalan menuju Ramayana dan belok satu kali, kemudian tepat didepan SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Ramai nian para penikmat hidangan. Aku baru kali ini. Sengaja parkir mobil agak jauh. Aku berniat ngeprank Bang Hadi. Saat tiba di warung dari belakang Aku melihat Bang Hadi dengan istrinya asyik berdua menungguku. Aku telpon saja dan saat berkomunikasi Aku makin merapat dan mendekat. Hehe.Akhirnya ketahuan juga dilanjutkan tertawa lebar. Istri Bang Hadi adalah lating Aku sekolah di SMA Negeri 3 Banda Aceh. Kami sama-sama jurusan Biologi namun beda kelas. Kenalnya saat di Tanjungpinang. Ketika masa sekolah Aku kurang terkenal maka tak ada warna yang bisa Aku buat. Aku diketahui oleh Bu Ida adalah sebagai pemain sepak bola. Ya, benar itu memang hobiku. Bahkan akibat sering main bola hampir saja tinggal kelas. Saat semester empat Aku prestasi luar biasa, yaitu urutan lima besar dari belakang.Hehe.

Sambil bercengkrama dan bercerita serta makan Mie Tarempa, Aku menyampaikan terima kasih atas undangan ini. Bang Hadi beserta istrinya saat itu usai gowes dan mampir makan.Sedangkan diriku santai dirumah dan jarang main-main jika tak perlu sangat. Suasana diluar tiba-tiba hujan lebat. Niat untuk pulang tertunda sesaat. Mereka karena gowes dan Aku naik mobip dinas. Nah, tak berselang lama hujan pun reda. Kami kemudian berpisah. Berpisah dalam mengumpulkan amal ibadah melalui jalur silaturahmi.

Hujan masih saja turun. Walaupun tak deras namun masih membuat orang malas beranjak dari rumah jika ingin membeli keperluan sesuatu. Lain halnya jika naik mobil pastilah masih kekuatan penuh. Aku sudah berada di rumah. Sesuai jadwal permintaan kawanku bahwa Jum'at kali ini Aku menjadi khatib di masjid kampungnya. Bang Yudi sudah minggu lalu menyampaikan kesiapan Aku. Sebagai prajurit Aku siap. Maju tak gentar menjadi khatib yang berani. Materi sederhana sudah Aku siapkan dan tinggal nantinya pengembangan.

Sekitar pukul 11.00 WIB Aku menuju lokasi. Adapun masjid yang dituju adalah Masjid Nurul Iman batu delapan. Terus terang Aku tak tahu lokasi masjidnya. Aku inisiatif menginformasikan kepada Bang Yudi bahwa Aku baru saja menuju ke masjid. Pesanku tak dibaca mungkin. Ngak mungkin beliau belum bangun tidur. Pastilah sudah bangun. Sambil membawa mobil Aku memutar otak siapa yang harus dihubungi agar ada yang mengarahkan.
Spontan saja Aku teringat dengan Capt. Rio. Capt Rio orangnya humble. Rumahnya dekat surau Nurul Iman daerah Bukit. Aku sudah kerumahnya saat acara kiriman do'a dan katanya lebaran usai puasa sunah Syawal selama enam hari. Rumahnya berdempetan dengan tembok Surau. Besar dan bertingkat dua serta nyaman masuk kerumahnya. Ya, sesuai tipikal orangnya yang suka bergaul dan ceria serta senang bersedekah.

Aku hubungi beliau. "Capt, Aku mohon diarahkan mau ke masjid Nurul Iman ada jadwal khutbah siang ini," mohonku. " Pak, nanti setelah Kantor Polresta Tanjungpinang belok kanan. Kemudian lurus terus melewati jembatan,"jelasnya dengan penuh semangat. Aku terus mengikuti intruksi dengan penuh seksama dan dalam sejelas-jelasnya.
"Pak, nanti ada bundaran belok kekiri. Jangan lurus ke Matahari. Lurus saja dan jika ada lampu merah maju sedikit kemudian langsung belok kiri maka akan tampak masjid Nurul Iman sebelah kanan jalan,"jelas Capt Rio secara rinci.

---

---

*Masjid Nurul Iman batu delapan Tanjungpinang*

Benar juga, tak perlu pakai Google Maps maka mengikuti petunjuk Capt Rio lebih top markotop. Aku telah tiba di masjid. Suasana masih sepi. Aku masih duduk sesaat didalam mobil sambil hidupkan AC pendingin. Cuaca saat itu mulai panas. Maklumlah, jika Aku lihat di Tanjungpinang cuaca tidak rapi alias sulit ditebak. Tak harus bulan berakhiran "ber" akan turun hujan. Bulan apa saja hujan. Nikmat besar yang Allah berikan harus disyukuri. Warga yang tidak pakai PDAM dan hanya mengandalkan sumur maka bahagia sekali, walau tak bisa dibuat minum air tersebut.

Aku di WA sama Bang Yudi dengan mengirimkan gambar masjid masih sepi. Aku baca dan tidak berkomentar. Aku turun dan menuju tempat ambil air wudhu. Menurutku luar biasa bersih kamar mandi dan tempat wudhu masjid ini. Hal ini boleh kita buat suatu hipotesa bahwa pengurus masjidnya tertib dan rapi serta sangat perduli dengan kebersihan. Luar biasa.

Aku sudah masuk kedalam masjid. Pakaian khutbahku hari ini sama seperti yang pernah Aku pakai saat khutbah di masjid lainnya. Ya, warna serba merah. Baju dan sorban warna merah maron. Untuk peci warna merah darah layaknya kopiah orang Betawi. Dan, teringat dengan pejuang yang melawan penjajah Belanda, yaitu Si Pitung. Azan di masjid ini dua kali. Jamaah mulai ramai berdatangan. Saat azan kedua dimana posisiku sudah di mimbar khatib, Aku melihat jamaah ramai dan padat. Sungguh menambah semangat dalam menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Pesan dakwah dengan mengambil referensi Al-Qur’an.

---

---

---

---

Khutbah Jum'at di masjid Nurul Iman Tanjungpinang

Aku tidak terlalu lama berkhutbah. Menurut perasaanku sekitar lima belas menit. Waktu ini sesuai harapan jamaah. Materi seputar haji Aku jelaskan. Bahwa saat ini memasuki bulan Dzulqaidah dan bulan depan sudah Dzulhijjah yang berarti musim haji.
"Haji itu merupakan rukun Islam yang kelima. Haji termasuk pondasi Islam. Untuk itu Allah mewajibkan kepada umat Islam agar melaksanakan ibadah haji. Tentunya dengan catatat seorang hamba yang mukmin mempunyai kesanggupan," jelasku kepada jamaah. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang tertuang dalam Q.S. Ali-Imran ayat 97.

Pada pelaksanaan ibadah haji, setiap calon haji harus banyak bersabar. Kuatkan perilaku sabar. Sabar menjadi kunci mabrur atau mabrurah para calon haji. Pemerintah dengan niat kuat ingin menyempurnakan pelayanan kepada jamaah. Namun jika belum ada yang sesuai harapan mohon dimaklumi dan jika kurang berkenan bisa disampaikan secara baik. Jika emosi melihat kekurangan yang ada maka akan repot dan cekcok.
Makanya kata Allah dalam firmannya bahwa jika melaksanakan ibadah haji kita jangan berkata jorok, jangan berbuat maksiat dan jangan berbuat kegaduhan, perselisihan, pertengkaran dan lain-lain yang dapat mengurangi kekhusukan kita dalam beribadah. Jika tak mampu kita menahan diri maka akan merugilah nasib diri kita. Allah sudah ingatkan kepada kita sesuai Q.S. Al-Baqarah ayat 197.

---

---

Diakhir khutbah yang tak kalah penting Aku sampaikan bahwa kita dalam hidup ini harus mempunyai bekal hidup. Nah, sebaik-baik bekal yang harus kita miliki adalah bekal ketqwaan. Allah tak bilang kita harus mempunyai bekal kekayaan, kekuasaan, jabatan, rumah besar dan megah, kendaraan yang mewah dan lain sebagainya.

---

---

---

---

---

---

• Foto dan minum bersama dengan pengurus masjid Nurul Iman)

Khutbah selesai dan dilanjutkan dengan salat Jum’at. Imam senior membawakan ayat secara jelas dan perlahan-lahan. Dan, selesai salat, tentunya usai berdoa Aku beserta pengurus menikmati hidangan Jum'at berkah yang telah disiapkan oleh ibu-ibu. Luar biasa. Kami saling bercerita dan sepertinya mereka tidak komplin materi dan ulasan Aku dalam berdakwah. Setelah beberapa menit duduk dan membagi cerita maka Aku mohon pamit dan tentunya setelah mengabadikan foto diri sendiri dan pengurus.

Hari ini, Jum’at, 2 Dzulqaidah 1445 H, bertepatan 10 Mei 2024, Allah beri kemudahan kegiatan yang Aku kerjakan menjadi ladang amal dimasa yang akan datang, di yaumil akhirat. Inilah kumpulan amal saleh yang nantinya menjadi teman setia setiap saat. ***

Salam hormat dan semangat dari negeri Gurindam XII Raja Ali Haji @hoesniy