The Diary Game Kamis 25 April 2024: Mengantarkan linto Zanil
Hai Steemian
Kamis pagi setelah anak-anak masuk ke kelas masing-masing memulai pembelajaran bersama gurunya, aku juga masuk ke ruangan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.
Lewat pukul 9:00 AM saya baru bersiap untuk berangkat ke rumah Zanil di kawasan Ujong Blang. Hari ini adalah hari mengantarkan ia sebagai linto Baro ke rumah Dara Baro di kawasan Alue Bungkoh.
Bersiap mengantar linto
Bermodalkan alamat tanpa GPS kami berangkat lebih awal dari rombongan. Kami singgah mengopi dulu di Geudong sambil menunggu rombongan menyusul kami. Hari ini saya meminjam mobil Grandmax kawan untuk berangkat karena mobil saya sudah laku sejak lebaran kemarin.
Kami tiba di lokasi yang dituju lebih awal dari rombongan, namun gak menemukan rumah yang dituju. Kami berhenti tepat di ujung jalan yang diapit oleh persawahan di kanan kirinya.
Anak-anak yang lari ke tengah sawah
Saat kami berhenti, tampak serombongan anak-anak sekolah dasar berlarian ke tengah sawah karena takut akan kami culik. Ternyata mereka mengira mobil box yang kami gunakan adalah mobil penculik.
Setelah bertanya kesana kemari dan berkeliling kampung akhirnya kami tiba di rumah Dara Baro. Gak lama rombongan pengantar linto Baro juga tiba di lokasi. Namun linto Baro tiba paling akhir dari rombongan.
Dara baro
Setelah selesai kenduri dan berfoto, kamipun pamitan pulang duluan. Kami berencana pulang melalui jalan berbeda, namun tampaknya semakin kami berjalan jalanannya semakin jelek. Akhirnya kami kembali lagi melalui jalan saat pergi tadi. Kami khawatir nanti kalo melalui jalanan yang semakin jelek akan ada anak-anak lagi yang lari terbirit-birit karena takut diculik.
Linto Baro tiba
Perjalanan pulang kami melalui jalan Len untuk singgah makan Mie Arang di kawasan Simpang Len - Buloh. Walaupun sudah makan siang saat di rumah Dara Baro, kami sudah kelaparan lagi karena terombang-ambing melalui jalanan berlubang.
Tiba kembali di sekolah segera menunaikan kewajiban empat raka'at Dhuhur. Setelah mengembalikan mobil yang aku pinjam di kawasan Uteun Bayi, aku segera OTW pulang ke rumah.
Pangkas rambut
Tiba di rumah, ternyata Al-Qarni sedang rewel saat bangun tidur. Setelah menunaikan kewajiban empat raka'at Ashar aku segera mengajaknya pangkas rambut. Ia senang sekali jika kuajak pangkas rambut. Tangisannya langsung berubah menjadi senyuman.
Pulang dari pangkas rambut, ia langsung sibuk bermain dengan beconya. Ia menggali tanah dan pasir di pekarangan rumah untuk mencari harta Karun katanya. Aku mengawasinya bermain sambil menyibukkan diri menyelesaikan tugas kurasi menggunakan SC08.
Bermain beco
Malam harinya kami sudah bersiap untuk mengambil waktu istirahat sejak sehabis Isya. Aku langsung pulas bersama Al-Qarni gak lama saat kami merebahkan tubuh di kamar.
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
https://twitter.com/BagiChipUntung/status/1786812136083349811?t=OW-hvvNWESrGrtWA6KLwWQ&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
@tipu curate
;) Holisss...
--
This is a manual curation from the @tipU Curation Project.
Upvoted 👌 (Mana: 5/8) Get profit votes with @tipU :)
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
You had such a wonderful day. Over here in my country, most kids cry whenever they hear of haircuts. I too was afraid of haircuts when i was younger. I dreaded visiting the barber's shop then. Well it is cool that he was happy going to get a haircut. You had a really nice day.
Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.