Choices! What will it be? #57

Anak saya ketika berada di depan rumah kakeknya

---

"Hidup memberi Anda begitu banyak keputusan. Sering kali, hal tersebut muncul tepat di depan mata Anda dan sangat sulit, namun kita harus mewujudkannya."- Brittany Murphy

---

Hello sahabat stemian semua, apa kabar, kali ini saya akan mengikuti kontes "choices! What Will it be? #57". Menurut saya yang diadakan oleh @patjewell ini sangat menarik karena saya harus memilih apa yang saya sukai berdasarkan 5 pilihan yang sudah di sajikan. Baiklah saya akan memilih "home" atau rumah.

Bagi sebagian besar orang, rumah merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus ada. Setiap orang yang menikah pasti dia akan memikirkan dimana kita akan tinggal setelah menikah, baik dia harus menyewa dulu atau dia akan membeli rumah berdasarkan kemampuan keuangan yang Mereka miliki.

Rumah idaman tentunya yang asri, yang sejuk dan betah jika kita hidup di dalamnya. Banyak tawaran-tawaran tentang rumah, ada rumah tinggal di atas tanah ada juga yang tinggi ke atas atau rumah susun. Yang pasti dimanapun kita tinggal harus memudahkan kita dalam mengakses kemanapun kita akan berinteraksi, sebagai contoh kita akan mudah menemukan kendaraan umum bila hendak berpergian apa itu ke pasar, sekolah ataupun pergi ke kantor dan lain sebagainya.

Rumah juga sebaiknya harus bebas dari banjir karena sungguh tidak nyaman di saat kita lagi nyaman menonton televisi atau lagi beristirahat tiba-tiba masuk segerombolan air ke dalam rumah melalui sela-sela pintu. Duh... Repot sekali membuang air dari dalam rumah ke luar itu sangat-sangat menyebalkan, rasanya untuk membayangkannya pun saya malas.

Rumah yang saya idamkan adalah rumah yang masuk ke dalam gang, bukan di pinggir jalan besar. Yang di depan rumah ada pohon yang bisa berbuah seperti pohon mangga, pohon jambu atau pohon rambutan. Dan saya ingin ada kebun mini untuk menanam tumbuhan yang bisa saya gunakan untuk memasak, contohnya pohon kunyit, pohon cabai, pohon ubi atau singkong dan lain sebagainya. Jadi jika bumbu di dapur habis, saya bisa ambil di kebun mini saya 😁.

Seperti inilah kebun yang saya inginkan

Rumah idaman saya juga harus ada terasnya, saya akan menikmati secangkir kopi dengan suami dan anak-anak sambil bercerita. Yang satu membersihkan dan merapikan tanaman yang satu lagi mengobrol dengan saya tentang pengalaman hari ini.

Alangkah menyenangkan bila pintu rumah membelakangi matahari, sehingga uap panas tidak masuk kedalam rumah dan membuat gerah bila kita berada di dalamnya. Tapi apalah daya rumah saya posisinya bila sore hari menghadap arah matahari, sungguh menyilaukan mata. Sungguh saya tidak bisa menolak ketetapan yang maha kuasa, kami hanya mampu membeli rumah yang posisinya menghadap matahari dengan harga yang terjangkau buat kami

Anyway gak usah berlarut larut menyesali keadaan toh sore akan berganti malam dan udara pasti akan sejuk life must go on.

Rumah tempat kita kembali bila kita lelah di luar, seorang anak akan pulang ke rumah setelah ia lelah bermain sepeda seharian, seorang ayah akan pulang ke rumah jika waktu pulang kantor tiba, seorang ibu juga akan pulang ke rumah jika selesai berbelanja di pasar. Kita akan melihat rumah dengan seisi ruangan setiap harinya. Maka sudah sepantasnya kita juga memberikan keindahan, kerapihan, kebersihan dan tata letak benda yang kita punya dengan serasi. Jangan biarkan rumah berantakan, lantai kotor, debu di beberapa benda. Ayah akan pusing kepala setelah seharian penat dengan kerjaannya di kantor, dan setelah sampai di rumah akan lebih kecewa harus melihat rumah berantakan.

Cobalah letakkan sesuatu pada tempatnya, meja, kursi, lemari, buffer, sofa dan lain-lain di lap setiap hari, beri pengharum ruangan, agar siapapun yang datang merasakan kesegaran dan kenyamanan dalam rumah.
Memang butuh tenaga ekstra untuk selalu terlihat bersih dan rapi, namun jika semua anggota keluarga di libatkan maka tidak terasa berat untuk di lalui. Biasakan si anak merapikan kamarnya sendiri, letakkan sepatu pada raknya, atau bersihkan piring sendiri setelah selesai makan.

Beginilah kondisi rumah saya dari berbagai posisi

Rumah saya masih sederhana karena saya belum membeli perabot yang saya idamkan, maklumlah saya cuma seorang pegawai negeri yang penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tapi saya berusaha menabung karena punya keinginan untuk memiliki benda-benda idaman saya. Tapi saya sangat bersyukur karena selama 1 tahun ini saya sudah menyelesaikan pembangunan rumah saya. Yah my sweet home, tempat saya, suami dan anak-saya kembali dari lelahnya beraktifitas di luar.

Demikian sahabat stemian cerita saya, saya juga mengundang @elagusella, @yanti84 dan @dewirusli untuk ikut berpartisipasi dalam kontes ini. Jangan lupa kalian vote dan kasih komentar ya..
Salam dari saya @ifatniza.