Di Balik Rumah Mantan Narapidana

Ibu Hasnah adalah seorang pengupas pinang di Desa Semirah, Kec. Nisam, Aceh Utara . Setiap hari Ia bekerja mengupas pinang membawa serta anak-anak kembarnya yang masih berusia 6 bulan. Salah seorang anaknya yang berusia 6 tahun memiliki cacat fisik dan mental, sehingga bu Hasnah tak bisa bekerja penuh, ia hanya bisa bekerja beberapa jam sehari. Suami beliau baru saja pulang ke rumah, setelah menghabiskan 4 tahun hidup di penjara.

Ketika kami mengunjungi rumahnya malam hari itu, seluruh anggota keluarganya ada di rumah, termasuk suaminya yang baru saja keluar dari penjara. Dengan mata berkaca, mereka bercerita, bahwa suaminya adalah korban penipuan. Seseorang yang mengetahui kondisi ekonomi mereka, menawarkan suaminya pekerjaan untuk mengantarkan sebuah paket dengan upah 1 juta Rupiah. Dengan senang hati sang suami menerima tugas itu. Namun di tengah perjalanan, sang suami pun tertangkap polisi, dan paket yang diantarkannya tersebut ternyata adalah ganja. Tak mampu membela dirinya sendiri, Ia pun dijebloskan ke penjara.

Keluarga yang beranggotakan 7 orang ini, hidup di dalam sebuah kotak kayu bekuruan 2.5 Meter x 3.5 Meter, yang bahkan tak layak disebt rumah. Tak mudah mencari pekerjaan dengan status sebagai mantan narapidana, maka suaminya pun melakukan apa saja yang ditugaskan pleh para tetangga, agar keluarganya tetap bisa makan, sementara sang istri bekerja sebagai pengupas pinang paruh waktu sembari menjaga ke 5 anaknya.

Ditulis oleh :
Intan Maulidia, Program Coordinator Global Ehsan Relief Indonesia (GER-Id)

Global-ehsan-relief.or.id