Program Sepuluh Tahun Dayah Ummul Ayman

Selamat malam temanku, kemarin 27 Juni 2018, Rabu. Saya berkunjung ke Dayah Ummul Ayman di Samalanga. Tujuan kali ini bukan untuk berwisata tapi ingin mengantar adik saya yang akan menimba ilmu disana.

Alhamdulillah setelah melalui berbagai proses seleksi akhir nya adik kandung saya Imam Qusairi dan adik sepupu Raja Setiawan bisa lulus hingga pada hari Rabu kemarin mereka menjadi santri baru di Dayah Ummul Ayman.

"Terlihat senyum manis mereka ketika tiba di lokasi dayah, semoga menjadi insan yang cerdas dan beriman."

Dayah Ummul Ayman ini dipimpin oleh salah satu ulama kharismatik Aceh yang dikenal dengan nama Waled Nu. Lokasi dayah Ummul Ayman berdekatan dengan Dayah Mudi Mesra Samalanga.

Diketahui dayah Ummul Ayman memiliki 4000 lebih santri yang menimba ilmu disini, santri dayah ini khususnya dipenuhi pelajar dari Aceh, tapi ada juga sebagian santri yang jauh yaitu dari medan dan negara tetangga Malaysia.

Peraturan dayah ini sangat ketat, saya sebagai wali menilai beberapa aturan yang tertulis dalam surat pernyataan dan dibubuhi materai 6000 benar-benar memiliki tujuan untuk mendidik santri dayah menjadi orang yang cerdas, alim, dan takwa.

Kedua adik saya itu pula sempat terkejut membaca aturan dayah yang begitu serius mendidik santrinya menjadi insan yang beriman, antara lain seperti "Tidak ada libur setelah ujian, kecuali libur puasa Idhul Fitri dan Idul Adha."

Masyarakat dan orang tua wali murid sangat senang karena masi ada tempat pendidikan yang benar-benar serius dalam mendidik anaknya. Apalagi dengan program pendidikan 3 Tahun SMP khatam Bajuri, 3 Tahun SMA khatam I'annatut Thalibin, dan 4 Tahun Sekolah Tinggi khatam Mahalli'.

Program pendidikan ini sangat diyakini oleh masyarakat nantinya akan mampu mendidik santri dayah menjadi manusia yang berguna, bermanfaat bagi orang banyak, serta siap menjadi tokoh agama dalam kehidupan bermasyarakat. Amiin.

• Foto di lokasi asrama dayah