Setting (ke-dua) Gua Tujuh Laweung

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, baik sahabat sekalian kali ini saya akan menulis tentang setting Gua Tujuh.

Gua Tujuh terletak di Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.
Bukan satu hal yang mudah untuk menuju Gua Tujuh tersebut, jalan menuju Gua Tujuh ini masih sangat berbahaya ada beberapa titik jalannya yang masih terjal dan banyak bebatuan.

Gua Tujuh bagi masyarakat daerah Laweung adalah gua yang dianggap sebagai situs sejarah. Kenapa dinamakan Gua Tujuh, karena ada sekitar tujuh pintu utama memasuki Gua Tujuh ini, dan ketujuh pintu tersebut mempunyai sisi yang berbeda-beda satu sama lainnya.

Gua Tujuh sangat luas, ada tujuh pintu utama, akan tetapi saat ini hanya tersisa empat pintu gua yang bisa di masuki, karena tigapintu gua dari tujuh pintu di tutup karena mengingat Gua Tujuh sangatlah luas di khawatirkan banyak yang akan tersesat nantinya, maka untuk menghindari hal itu tigapintu tersebut di tutup, terlebih lagi tidak adanya pencahayaan di sana, pencahayaan hanya ada pada senter, tidak ada lampu dalam Gua Tujuh tersebut, sehingga saat memasuki Gua Tujuh akan terasa sangat gelap karena pencahayaan yang minim, sehingga tak jarang ada dari beberapa pengunjung tersesat ketika memasuki gua tersebut. Tetapi bagi sahabat sekalian yang ingin berkunjung kesana jangan terlalu khawatir karena ada pemandu khusus di Gua Tujuh tersebut.

Salah satu alasan mengapa pengunjung sangat tertarik ke Gua Tujuh ini tidak terlepas dari adanya cerita rakyat yang beraroma mistis di sana, sehingga pengunjung sangat penasaran akan cerita mistis itu dan berkunjung ke Gua Tujuh.

Karena begitu banyaknya pengunjung yang berdatangan, hal ini di manfaatkan oleh masyarakat laweung mencari peruntungan dengan menjual air mineral dan beberapa makanan cemilan, seperti kacang-kacangan, hal ini merupakan keberkahan sendiri bagi masyarakat laweung.
Gua Tujuh sering di manfaatkan oleh para Ulama Aceh terdahulu di gunakan sebagai tempat bertapa. Orang Aceh menyebutnya Kaluet. Kaluet sendiri bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, dengan cara beribadah. Biasanya yang melakukan Kaluet ini hingga berbulan-bulan lamanya menetap dalam gua tersebut. Sebagian beranggapan ketika di dalam gua mereka tidak makan dan minum.
Sebagian masyarakat di daerah laweung beranggapan bahwasanya Gua Tujuh adalah tempat suci, tempat para Aulia bertapa. Namun yang bertapa di Gua Tujuh tidak hanya para Ulama Aceh, akan tetapi ada juga Ulama yang dari luar Aceh. Tujuan Ulama bertapa tidak lain hanyalah untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah taala, menjauhkan diri dari kehidupan duniawi. Ada beredar kabar bahwasanya para pertapa selama beberapa hari bertapa, ada yang selamat membawa kris dari dalam gua tersebut, bahkan ada cerita yang di luar nalar, yaitu Gua Tujuh adalah salah satu jalan pintas menuju Arab, Gua Tujuh tembus langsung ke arab, memang cerita ini memang sulit di terima oleh pikiran kita semua. Sebagian masyarakat laweung Gua Tujuh merupakan gua perjalanan haji bagi para Aulia. Ia juga menuturkan mengenai pertapaan seorang Ulama hingga menuju Arab.

Ada juga cerita mitis lainnya sebagian orang meyakini di dalam Gua Tujuh ada peninggalan emas, di duga emas tersebut adalah peninggalan dari kerajaan Aceh masa lalu yang di kuburkan di sana , da nada juga yang mengatakan bahwa emas tersebut hanya bisa di lihat oleh para Aulia, tidak sembarangan orang bisa melihatnya. Wallahualam hanyalah Allah yang tahu akan semua kebenaran yang ada.

Baik sahabat sekalian, hanya ini yang dapat saya tulis mengenai Gua Tujuh semoga bermanfaat. Wajazakallahukhairan assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.