ACEHNOLOGI, VOLUME 2/16 (FILSAFAT ACEH)

Assalamualaikum wr wb
Salam sahabat steemit, pada kesempatan ini saya menulis tentang 'FILSAFAT ACEH'
Bab kali ini adalah bab yang lumayan berat dan lumayan membuat otak keriting untuk berfikir keras, karna pemabahasannya lebih mengarah pada pola berpikir orang Aceh (filsafat aceh).
Pada halaman pertama bab ini dikatakan 'tidak ada peluang bagi kita untuk menandingi filsafat barat' bahkan ada guru besar mengatakan bahwa level orang Islam baru sampai pada pemikir, bukan filosof.
Persoalan yang peling substantif adalah bagaimana orang Aceh memahami diri mereka sendiri? Bagaimana orang Aceh memahami Tuhan dan alam semesta?
Jawabannya, ada suatu titik pangkal yang muncul dalam imajinasi orang Aceh yaitu 'Endatu' yang artinya leluhur.

Filsafat Aceh adalah kesadaran menemukan jatidiri dikalangan orang Aceh untuk meluapkan rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang hakiki untuk diketahui oleh manusia yaitu Tuhan,Alam,dan Manusia itu sendiri.
Di Aceh,hampir tidak ada filosof yang mampu mendobrak ruang sejarah ide-ide Aceh. Ruang waktu yang ada di Aceh diisi dengan konflik. Ditengah-tengah ruang tersebut muncullah para pemikir yang memiiki landasan filosofis untuk mengeluarkan aceh dari kemelut. Para pemikir inilah yang kemudian dirujuk dan dibedah oleh para peneliti tentang Aceh.

Salah satu cara mengkaji filsafat yaitu dengan cara mempelajari perbandingan filsafat, agar kita mengetahui bagaimana perkembangan berfikir dalam suatu masyarakat.
Sampai saat ini, belum ada satu pun lembaga pendidikan Aceh yang menawarkan kurikulum filsafat Aceh. Padahal untuk generasi muda perlu diperkenalkan kembali tradisi berpikir Aceh. Pengetahuan akan keAcehan akan mengantarkan kita pada pemahaman mengenai filsafat Aceh.
Dan yang terpenting, untuk mengkaji filsafat Aceh diperlukan spirit orang Aceh yang membentuk kesadaran yang disatukan dengan nilai religi,alam,dan masyarakat.

Hanya ini yang dapat saya tulis tentang Filsafat Aceh, Semoga bermanfaat.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.