ACEHNOLOGI, VOLUME 2/18 (ANTROPOLOGI ACEH)

in #acehnologi6 years ago (edited)

IMG_20180612_130942.jpg

Assalamualaikum wr wb
Sahabat steemit, di kesempatan kali ini saya menulis tentang 'ANTROPOLOGI ACEH'
Pada bab Antropologi Aceh ini sangat mencuri perhatian saya, karena bicara antropologi aceh sama dengan berbicara tentang fenomena masyarakat aceh asli.
Namun pada pembukaan bab ini langsung menonjol betapa menyedihkannya bahwa ternyata peneliti-peneliti yang berada diluar aceh sering menganggap sarjana lokal (aceh) tidak memiliki kualitas akademik.
Peneliti luar terkadang juga terlalu 'menghakimi' Aceh, mereka ingin mempubliskan dan mengabarkan kedunia luar tentang apa yang salah dengan Aceh dan apa yang aneh dari Aceh.

IMG_20180612_130930.jpg

Dalam bab ini juga dikatakan bahwa ternyata keberadaan warga negara asing yang kian merejalela dan tidak terdata dengan jelas. Bahkan mereka juga menguasi dan mengambil alih tempat-tempat wisata terutama pada kawasan pantai Barat Selatan. Yang sangat disayangkan disini adalah pemerintah masih berdiam diri disaat ia tahu semuanya.

Pada bab ini juga banyak unsur penting yang disajikan, seperti pemahaman budaya. Tentu dalam memahami budaya dibutuhkan penafsiran yang kuat dan mendalam bagi antropolog itu sendiri. Dibuku ini penulis aslinya (KBA) membagi wilayah kebudayaan Aceh menjadi 14 wilayah.
Dimulai dari banda aceh, pegunungan Aceh besar, pidie, samalanga, perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur, langsa, sumut, Aceh Tenggara, Singkil, Subussalam, Aceh Selatan, Nagan Raya, meulaboh-lamno, dan diakhiri diwilayah Simeulue.
Dari ke-14 wilayah kebudayaan Aceh tersebut, ada satu wilayah kebudayaan yang menarik yaitu 'Nagan Raya'
Mengapa? Karna Nagan Raya adalah wilayah yang masih benar-benar mempertahankan kebudayaan Aceh. Ritual-ritual kebudayaannya pun masih dilakukan secara simulatan dan masih dapat dijumpai warna-warna ke-Aceh-an.
Jika Aceh Tengah disebut wilayah yang kuat mempertahankan budaya Gayo, maka Nagan Raya adalah wilayah yang kuat mempertahankan budaya ACEH.
Di kehidupan masyarakat Aceh, ada pengikat kesatuan ke-Aceh-an yaitu sistem 'Religi' yang sangat berpengaruh dikehidupan bermasyarakat.

IMG_20180611_113944.jpg

Di Aceh, dunia kuliner telah dikenal oleh banyak orang luar. Mulai dari kuliner yang dibuat tetap keAcehan dengan rempah-rempah pilihan namun kekinian menjadikan daya tarik orang-orang untuk mencobanya.
Seperti mie Aceh,kuah Beuangong,bu si itek,dan masih banyak yang lainnya.
Dan yang paling fenomena juga adalah Aceh dikenal dengan setiap sudut tempatnya dapat dijumpai warung kopi sebagai sarana bersilaturahmi,tempat kerja,bahkan menghabiskan waktu bersama teman-teman (gaya hidup orang Aceh saat ini).

Sampai disini tulisan saya tentang Antropologi Aceh, Semoga bermanfaat.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 66167.71
ETH 3014.78
USDT 1.00
SBD 3.73