ACEHNOLOGI, VOLUME 2/19 (SASTRA ACEH)

Assalamualaikum wr wb
Sahabat steemit, pada kesempatan ini saya menulis tentang 'SASTRA ACEH'
Sastra! Siapa yang tidak tahu kata sastra,sering didengar dan diucapkan tapi belum tentu dipahami.
Berbicara tentang sastra sama dengan berbicara tentang bentuk bahasa,gambaran,dan ekspresi tentang apa yang kita rasa.
Didalam bab ini dikatakan, membangun Acehnologi tanpa melibatkan Sastra ibarat membangun rumah tanpa pondasi.
Bagaimana tidak, tanpa memperhatikan sastra Aceh maka Acehnologi tidak memiliki akar yang cukup kuat dalam studi ke-Acehan nya. Sastra Aceh sebagai wujud nyata dari pemikiran leluhur (Endatu) yang masih terjaga keasliannya.
Namun, tanpa disadari sastra Aceh menjadi kering akan kajiannya yang dipengaruhi oleh faktor ditariknya sastra aceh oleh ranah kajian Melayu. Citra sastra Aceh tenggelam seiring dengan konstribusi karya intelektual Ulama-Ulama Aceh didalam bahasa Melayu.

Disini, Christian Snouck Hurgronje menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Literatur Aceh adalah "segala sesuatu yang dikarang orang Aceh dalam bahasanya sendiri untuk hiburan, pengajaran, atau lembaga"
Detak kehidupan masyarakat Aceh sangat ditentukan oleh peran sistem nilai yang sudah tertanam dalam 'HADIH MAJA'
Hadih Maja itu sendiri mempunyai makna sebagai sumber aturan,norma,control sosial,dan juga akar kebudayaan.
Hadih maja diyakini memiliki nilai yang agung dan patut dipertahankan eksistensinya sebagai salah satu sumber 'local genius' . Sebab bilamana hadih maja terebut hilang, maka nilai manusiawi orang Aceh juga akan hilang.
Dan bila suatu Bangsa kehilangan nilai budayanya, akan hilang pulalah jati dirinya.

Sampai disini tulisan tentang Sastra Aceh, Semoga bermanfaat.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.